Cerita Warga Gemetar Lihat Rumahnya Dipatok Bripka Madih: Saya Takut Banget
Merdeka.com - Polemik mafia tanah yang diungkap anggota Provos Polsek Jatinegara, Bripka Madih terus bergulir. Bripka Madih kali ini dituding warga mematok lahan secara serampangan.
Salah satu warga bernama Soraya Rabaisa buka suara soal aksi Bripka Madih mematok rumahnya. Aksi Bripka Madih itu dilakukan bersama 9 orang lainnya pada Selasa (31/1) sekira pukul 14.00 WIB.
"Tanpa izin langsung menggali dan matok," kata Soraya ditemui di kawasan Jatiwarna, Bekasi, Jawa Barat, Senin (6/2).
-
Siapa yang terlibat dalam Tilik Warga? 'Untuk itu kami siap bekerja sama dengan pengurus Lentera Jiwa yang bertugas memberikan pelayanan kepada warga kami yang belum sembuh dari penyakit ini,' kata Sarju dikutip dari ANTARA.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Siapa saja yang tinggal di Rumah Rakit? Sementara pedagang asing, hanya diperbolehkan membangun rumah di atas rakit karena kebijakan politik Sultan Palembang.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
Soraya mengaku melihat ulah sekelompok orang termasuk Bripka Madih itu dari dalam kamar. Soraya mengaku gemetar saat menyaksikan ulah Bripka Madih bersama anaknya yang berusia 4,5 tahun dari kamar.
"Karena memang di depan kamar saya persis mematoknya itu. Saya takut banget karena memang banyak sekali," ujar dia.
Bripka Madih Tak Mengancam
Soraya mengatakan, orang-orang itu memagari dengan baja ringan tanah di depan rumahnya. Tak hanya itu, mereka juga membangun posko dan menancapkan spanduk berukuran besar.
"Memang tidak masuk di pagar saya tidak, tapi di depan rumah saya mengatakan tanah milik bapak Tongek," ucap Soraya.
Namun Soraya menyampaikan, Bripka Madih sama sekali tidak mangancam. Akses keluar-masuk pun tak terganggu. Namun, dia risih dengan ulah mereka.
"Enggak ada ancaman apa-apa hanya patok itu saja yang menyatakan itu tanah warisan mereka padahal sudah dibeli sama orangtua saya," ujar dia.
Bripka Madih Dilaporkan Warga Buntut Kasus Penyerobotan Lahan
Anggota Provost Polsek Jatinegara, Jakarta Timur, Bripka Madih dilaporkan oleh warganya diduga melakukan pematokan lahan di lahan warga lainnya kawasan Jatiwarna, Bekasi, Jawa Barat. Pematokan lahan tersebut terjadi sejak Selasa (31/1/2023) lalu.
"Hari ini saya mendampingi warga kami yang di RT 04 RW 03 untuk pengaduan kepada Bripka Madih karena telah memasuki pekarangan tanpa izin dan memasang patok dan pos di depan rumah warga kami, hanya itu yang kami laporkan tidak lebih tidak kurang," ujar Ketua RW 03 Jatiwarna, Nur Aisah Syafris.
Aisah menyebut, aksi pematokan lahan oleh Bripka Madih membuat aktivitas warganya terganggu. Terlebih Madih sampai membuat pembatas yang dianggap lahan tersebut merupakan miliknya.
"Ada keberatan warga karena mengganggu aktivitas warga setempat terutama yang dipasangi plang dan pos keamanan di depan rumah ibu soraya, bapak victor itu yang langsung bersinggungan dengan Bripka Madih," pungkas dia.
Aisya menjelaskan pematokan lahan itu tiba-tiba dilakukan Madih yang dengan membawa cangkul sambil mengenakan seragam polisinya tanpa seizin warga sekitarnya.
hanya berharap kasus yang melibatkan Madih dapat segera diselesaikan demo kelangsungan aktivitas warga Asiya.
"Segera selesai masalah warga kami dan patok dan pos itu dipindahkan, karena warga kami kan ada yang dagang, ada yang sedang sakit pula jadi merasa terganggu," imbuh dia.
Dilain pihak, salah seorang warga yang terdampak aksi pematokan lahan masih mengaku takut. Lantaran pematokan lahan itu tidak hanya dilakukan Madih seorang diri.
"Saya dari rumah itu kan dari kamar, ada pager ada fibernya jadi saya lihat dari situ Sekitar 10 orang ada," ucap Soraya warga RT 04 RW 03 Jatiwarna.
Reporter: Ady Anugrahadi/Liputan6.com
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapolrestabes Bandung, Kombes Budi Sartono menjelaskan bahwa penggunaan gas air mata hanya dilakukan untuk membubarkan massa yang memblokade jalan.
Baca SelengkapnyaBasecamp narkoba tersebut sudah tidak lagi beroperasi.
Baca SelengkapnyaSejumlah pria menggunakan baju loreng mendatangi rumah milik Harmansyah.
Baca SelengkapnyaWali Kota Solo itu mempertanyakan bentuk tekanan tersebut. Dia juga menyatakan pendukungnya pun juga menerima intimidasi.
Baca SelengkapnyaSehari-hari, Aipda Soni berdinas di Polsek Peudawa, Aceh Timur.
Baca Selengkapnya