Cibiran buat Teman Ahok gara-gara cari dukungan KTP ke Singapura
Merdeka.com - Komunitas Teman Ahok bikin heboh. pasalnya, pendiri dan relawan Teman Ahok Amalia Ayuningtyas bersama rekannya, Richard Handris Saerang ditahan petugas imigrasi Bandara Singapura beberapa hari lalu.
Pihak otoritas Changi Airport mensinyalir bakal ada aktivitas politik yang digelar keduanya di Negeri Singa tersebut. Padahal, Singapura melarang keras adanya kegiatan politik negara lain yang berlangsung di negaranya.
Namun, hal itu dibantah oleh Amalia dan Richard. Mereka berdalih jika kedatangannya ke Singapura hanya untuk menghadiri acara Festival Makanan.
-
Kenapa Ahok hadir di pesta ulang tahun Sarah? Meskipun jadwalnya padat, ia selalu menyisihkan waktu untuk anak bungsunya tersebut.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Siapa yang menikah dengan Ahok? Puput Nastiti Devi menjadi sorotan publik sejak menikahi Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
-
Siapa yang terlibat dalam pertemuan tersebut? Kepala Badan Perlindungan Pekerjaan Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani menemui Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), Hadi Tjahyanto di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (5/3/).
-
Siapa yang terlibat? Konflik pribadi adalah konflik yang melibatkan satu individu dengan individu lainnya.
"Nah ini jadi pelajaran bagi kita banget, karena di sini kita kan sifatnya undangan. Undangan dari teman-teman warga negara Indonesia di sana, tapi kan memang dalam undangan ini tuh, ada satu yang kita lost gitu. Soal komunikasi dengan pihak setempat," kata Amalia di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Minggu (5/6).
Padahal, menurut selebaran yang diterima merdeka.com, Teman Ahok mengadakan acara Meet Up Teman Ahok Team yang mengusung tema "Menuju Indonesia yang lebih baik, festival Makanan Indonesia". Dalam selebaran itu juga dicantumkan pembukaan pengumpulan KTP DKI Jakarta bagi yang ingin memberikan dukungan pada Ahok untuk bertarung di Pilgub DKI Jakarta. Pihak kedutaan besar RI di Singapura menyebut bahwa UU Singapura tidak memperbolehkan negara lain melakukan kampanye di negeri Singa.
Alhasil, cibiran demi cibiran pun diarahkan ke Teman Ahok. Berikut berbagai cibiran yang dilontarkan atas ulah Teman Ahok di Singapura:
Golkar sindir Katanya (KTP) sudah cukup
Anggota Komisi I DPR Tantowi Yahya heran akan ulah Teman Ahok yang menggalang dukungan hingga ke negeri seberang. Pasalnya, para relawan Teman Ahok sempat sesumbar jika KTP yang terkumpul sudah cukup mengantarkan Ahok mencalonkan diri dalam Pilgub DKI 2017 mendatang."Ini yang bingung ya, katanya sudah cukup, bahkan lebih dari target katanya. Kalau sampai nyari di Singapura ini bagaimana? Lalu apa arti kata cukup itu?" kata Tantowi melalui pesan singkatnya, Senin (6/6).Tantowi menilai seharusnya Teman Ahok memahami aturan hukum yang berlaku di dalam negeri maupun di luar negeri."Mana ada suatu negara memperbolehkan adanya aktivitas politik negara lain di wilayah mereka. Kita seharusnya miris. Apalagi kedua orang itu kelihatannya seperti orang yang terpelajar dan apa yang dilakukan pemerintah Singapura itu sangat benar," ujar Politisi Partai Golkar ini.
DPRD DKI sebut ulah Teman Ahok coreng nama negara
Anggota DPRD DKI dari Fraksi Gerindra Syarif menilai, ulah pendiri Teman Ahok, Amalia Ayuningtyas bersama rekannya, Richard Handris Saerang di Singapura sebagai bentuk 'kenarsisan' mereka. Sebab tanpa tahu aturan di negara itu, dua relawan Teman Ahok ini malah menggelar kegiatan politik."Bukan sewenang-sewenang, tapi justru narsis, enggak ngerti aturan tapi nekat terus bantah sana sini di media," ujar Syarif di Balai kota, Jakarta, Senin (6/6).Syarif juga menyayangkan bantahan yang dikeluarkan Amalia serta Richard. Padahal, dalam brosur yang beredar tertulis jelas jika kedatangan mereka untuk menggalang dukungan."Tapi saat datang di bandara, mereka kan membantah semuanya, kata mereka karena salah paham, tidak ada pengumpulan KTP, tdak ada penggalangan dana," terang Syarif.Politisi Gerindra ini menyebut penahanan dua relawan Ahok itu membuat nama Indonesia tercoreng, terutama di kalangan negara-negara tetangga. Tak lupa, dia memuji intelejen Singapura yang telah berhasil membongkar upaya ilegal Teman Ahok itu."Memalukan, di negeri orang sampai segitunya. Imigrasi Singapura itu memiliki inteligen yang canggih, karena itulah mereka ditahan dan diinterogasi," pungkasnya.
Gerindera: Aktivitas Teman Ahok di Singapura malu-maluin !
Wakil Ketua Umum Gerindra, Arief Poyuono ulah pendiri dan relawan Teman Ahok Amalia Ayuningtyas bersama rekannya, Richard Handris Saerang adalah peristiwa memalukan. Keduanya dianggap tidak mau tahu dengan kedaulatan sistem hukum negara lain. "Aktivitas TemanAhok di Singapura udah malu-maluin pemerintah Indonesia. Tapi enggak tahu ya TemanAhok tahu malu dan tahu hukum yang berlaku di Singapura enggak ya," kata Arif melalui pesan singkatnya, Senin (6/6).
PDIP imbau Teman Ahok hormati kedaulatan negara lain
Anggota Komisi I DPR Charles Honoris meminta agar WNI menghormati sistem hukum di negara lain. "Sebagai sebuah negara berdaulat Singapura tentunya punya aturan perundang-undangan sendiri. Singapura melarang warga asing untuk melakukan kegiatan politik di negaranya dan posisi itu harus kita hormati," kata Charles di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (6/6). Politikus PDIP ini mengaku bahwa dirinya sempat meminta penjelasan kepada kedutaan Singapura di Jakarta. Dari situ Charles mendapat informasi bahwa Amalia dan Richard bukan ditangkap atau ditahan. "Tetapi tidak diizinkan masuk ke wilayah Singapura. Hal ini karena pemerintah Singapura khawatir Amalia dan Richard akan melakukan kegiatan politik di sana yang apabila dilakukan akan menjadi masalah hukum tersendiri," tuturnya. "Saya mengimbau agar ke depan WNI yang ingin melakukan kegiatan-kegiatan yang sensitif bisa sebelumnya menanyakan kepada perwakilan kita di luar negeri mengenai kebiasaan dan aturan yang berlaku di negara tersebut," pungkasnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mereka yang tergabung dalam Barisan Relawan Bhineka Jaya melakukan dukungan kepada Ahok untuk menjadi Calon Gubernur DKI yang diusung PDIP.
Baca SelengkapnyaMenurut Bobby, seluruh partai berhak mencalonkan nama-nama di Pilkada Sumut 2024.
Baca SelengkapnyaAhok mengaku terbuka untuk menerima siapa pun jika ingin bertemu
Baca SelengkapnyaSeorang nenek pendukung paslon 02 mengatakan bahwa Prabowo memiliki gagasan melanjutkan kinerja presiden sebelum-sebelumnya.
Baca SelengkapnyaYunarto menekankan ada 2 hal yang bisa dipetik dari pertemuan Pramono dan Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaGerindra tengah mempertimbangkan nama Bobby Nasution di Pilgub Sumut
Baca SelengkapnyaKetiganya tampak berbincang dekat tulisan 'Semanggi'. Ahok terlihat menjelaskan proyek jembatan Simpang Susun Semanggi.
Baca SelengkapnyaAhok mengaku ditugaskan untuk membantu PDIP dalam pemenangan pilkada.
Baca SelengkapnyaDalam pertemuan tersebut, Pramono Anung-Rano Karno membahas dinamika Jakarta bersama Ahok sebagai bekal maju pada Pemilihan Gubernur.
Baca Selengkapnya“Sekarang Pak Ahok sudah di luar pemerintahan, dia bilang bu minta tugas, saya bilang sudah ada tugasnya,” jelas Megawati
Baca SelengkapnyaAhok sudah berkomunikasi dengan politisi PDIP Landen Marbun dan Ketua DPD PDIP Sumatera Utara Rapidin Simbolon.
Baca Selengkapnya