Cuaca ekstrem di DKI, Sumarsono cek pohon rawan tumbang & genangan
Merdeka.com - Cuaca ekstrem tengah melanda hampir seluruh wilayah di Indonesia tak terkecuali kawasan Jabodetabek. Hujan deras disertai angin kencang yang telah membuat beberapa fasilitas umum rusak dan pohon bertumbangan.
Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono, mengatakan pihaknya segera memperbaiki fasilitas publik yang rusak. Hal itu merupakan kesimpulan dalam rapat penanggulangan bencana yang digelar bersama seluruh SKPD terkait.
"Jadi kami sudah sejak dini mengantisipasi itu, cuma apapun yg dilakukan pemprov akan sangat berarti dan betul-betul efektif manakala didukung oleh partisipasi masyarakat. Yang saya selamatkan dulu adalah fasilitas publik, yang kena bencana, karena mendesak sifatnya. Jangan sampai ini menjadi kendala utama yang bisa mengganggu konektivitas Jakarta dengan daerah sekitar. Itu dulu yang utama di tangan," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (14/11).
-
Apa saja potensi dampak cuaca ekstrem di Jakarta? Masyarakat pun dihimbau untuk mewaspadai dampak dari cuaca ekstrem tersebut, di antaranya banjir dan angin kencang.
-
Mengapa cuaca ekstrem berpotensi terjadi di Jakarta? Cuaca ekstrem ini dipengaruhi oleh adanya aktivitas Madden Jullian Oscillation (MJO) atau fenomena perambatan awan yang memasuki wilayah Indonesia.
-
Di mana saja Jakarta banjir? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. 'Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta,' kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).Adapun data wilayah terdampak diantaranya Jakarta Selatan.
-
Dimana banjir Jakarta tahun 2020 terjadi? Tercatat sekitar 158 kelurahan terendam banjir. Tak hanya merendam pemukiman warga, air juga menggenang di jalan-jalan.Akibatnya, sejumlah transportasi umum seperti KRL, Transjakarta, dan penerbangan di Halim Perdanakusuma dihentikan.
-
Kapan cuaca ekstrem berpotensi melanda Jakarta? BPBD DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
-
Apa dampak cuaca ekstrem di Jateng? Dampak Cuaca Ekstrem Terjang Jateng, Sebabkan Longsor hingga Angin Kencang di Beberapa Tempat Cuaca ekstrem yang terjadi membuat ratusan rumah warga rusak.
Soni mengaku sudah memerintahkan Dinas Pertamanan untuk menertibkan pohon-pohon yang berpotensi tumbang. Jika dianggap masih cukup layak, maka yang mungkin bisa dilakukan pemangkasan batang-batang pohon yang sudah terlalu tua.
"Kalau kena beban air akan tangkas, sama juga pohon-pohon yang lapuk. Jadi sekarang saya suruh minta Dinas Pertamanan untuk kemudian action lebih aktif mengontrol seluruh pohon yang ada di Jakarta ini," jelasnya.
Selain menyoroti masalah pohon tumbang, Sumarsono juga fokus menangani masalah genangan air yang sering muncul ketika hujan lebat tiba. Menurutnya, masalah itu timbul karena banyak sampah yang menyumbat saluran air sehingga perlu dilakukan pengecekan seluruh got dan pintu air di Jakarta.
"Seluruh got dan pintu air ada 38 akan dikontrol semuanya, titik-titik strategis oleh pasukan biru di bawah komando itu nanti Dinas Tata Air, itu sudah mulai intensif dan hari ini akan kita minta laporan secara khusus termasuk juga Dinas Kebersihan, karena banjir juga sebabnya karena sampah yang menumpuk di tempat lorong-lorong di jaringan-jaringan air itu juga banyak," katanya.
"Saya terima laporannya tiap pagi perkembangan mengenai arus tata air di Jakarta ini termasuk kemacetan, bukan hanya lalu lintas tetapi kemacetan-kemacetan yang ada terisi (cek lagi) di saluran air. Dan ketinggian air pun dilaporkan tiap hari kepada saya," jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, pria yang akrab disapa Soni itu mengatakan, pihaknya tetap melakukan segala antipasi terbaik untuk mencegah Jakarta dari banjir dan bencana alam lainnya sebagai dampak perubahan cuacan ekstrem.
"Saya kira Insya Allah lah, ini kesiapan kita jauh lebih baik lah dibanding dulu pada saat sekian puluhan tahun yang lalu ini memang enggak ada pasukan. Sekarang kita punya pasukan kuning, pasukan biru, pasukan hijau ya sekitar 30 an ribu, saya kira cukup memberi informasi sangat ontime ya terkait dengan hal ini," ujar dia.
Selain itu, Sumarsono juga mengimbau masyarakat untuk bekerja sama dalam hal pencegahan genanagan air dan kepedulian menjaga lingkungan.
"Kemudian saya akan secara khusus membuat intruksi kepada seluruh warga Jakarta memberikan early warning, untuk kemudian waspada terhadap kemungkinan bencana banjir karena hujan ini debit air akan sangat tinggi, karena curah hujan tinggi pada bulan Januari-Februari itu mulai tingkat ekstremnya terutama Jakarta Selatan, Jakarta Timur. Wilayah ini yang kemungkinan akan terjadi curah hujan yang luar biasa sehingga konsentrasi seluruh tim kami dari Pemprov akan kami konsentrasikan kepada dua wilayah ini, kemudian wilayah lain berikutnya, kata dia.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
612 kejadian pohon tumbang di Jakarta selama kurun waktu dua tahun terakhir periode 2022-2023
Baca SelengkapnyaBPBD DKI Jakarta meminta warga agar tetap waspada terhadap dampak cuaca ekstrem yang terjadi beberapa hari terakhir di wilayah Ibu Kota.
Baca SelengkapnyaHujan deras mengguyur Jakarta dan sekitarnya sejak Rabu (25/9) sore, pukul 16.00 Wib. Hingga malam ini, sejumlah wilayah masih gerimis.
Baca SelengkapnyaSeorang warga merekam detik-detik pohon besar jatuh hingga akhirnya menutup jalanan dan hampir menimpa pengendara di Jakarta Barat viral media sosial.
Baca SelengkapnyaAda enam pohon tumbang imbas hujan disertai angin kencang mengguyur wilayah Jakarta
Baca SelengkapnyaBPBD melaporkan ada 12 pohon tumbang usai hujan deras mengguyur Jakarta pada Rabu sore (3/7/2024).
Baca SelengkapnyaWilayah di DKI Jakarta tergenang karena hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang terjadi dari Rabu (29/11) malam hingga Kamis (30/11).
Baca SelengkapnyaRinciannya, satu pohon tumbang di Jakarta Barat, yakni di Jalan Pasar Minggu Kembangan Selatan RT 005/RW 01, Kembangan.
Baca SelengkapnyaBMKG Ahmad Yani memperkirakan cuaca ekstrem masih akan terjadi hingga tiga hari ke depan. Kota Semarang yang dilanda banjir berpotensi dilanda hujan lebat.
Baca Selengkapnya"Waspada cuaca ekstrem pada 29 Januari - 1 Februari 2024," imbau BPBD DKI.
Baca SelengkapnyaHujan dengan intensitas sedang hingga lebat melanda wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya
Baca SelengkapnyaMengingat hujan masih akan mengguyur sejumlah daerah, masyarakat diminta waspada bencana hindro meteorlogi.
Baca Selengkapnya