Curahan hati pasukan oranye di sela bersihkan sampah Teluk Jakarta
Merdeka.com - Hangatnya matahari dan bau busuk dari tumpukan sampah yang menggunung tak membuat pasukan oranye letih. Justru sebaliknya. Matahari membakar semangat mereka untuk membersihkan sampah di Teluk Jakarta.
Saat beristirahat, salah satu pasukan oranye berbagi cerita. Rosadi namanya. Dia berbagi kisah kerja kerasnya dan teman-temannya membersihkan Jakarta. Keselamatan dan kesehatan diri terkadang tak lagi diperhatikan. Tanpa menggunakan sarung tangan dan sepatu karet, mereka memungut sampah yang menggunung di teluk Jakarta.
"Dari Sabtu kemarin ya seperti ini kerjaannya. Sampah diangkut kapal, trus diangkut lagi pakai truk sampah. Diambil sampahnya ya pakai tangan saja (tak menggunakan sarung tangan)," ujar Rosadi saat ditemui di Blok Empang, Muara Angke, Jakarta Utara, Selasa (20/3).
-
Mengapa Samsul merasa bersyukur menjadi petugas kebersihan? Setelah luntang-luntung dengan pekerjaan serabutan, ia mengaku bersyukur dapat mengambil peran sebagai pasukan oranye Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Jakarta. 'Kalau saya dulu serabutan, di bangunan iya, di tambang pasir juga iya, di perkebunan sawit juga iya. Alhamdulillah sekarang sudah dapat kerjaan tetap,' ucap Samsul saat ditemui merdeka.com, Jumat (7/6).
-
Mengapa Sariban membersihkan sampah di Bandung? Baginya, Paris Van Java sudah menjadi rumah yang nyaman sehingga perlu dijaga kebersihan dan ketertibannya.
-
Dimana aksi membersihkan sampah dilakukan? Mereka membersihkan area sekitar 400 meter dari titik awal pembersihan.
-
Bagaimana Sariban membersihkan sampah di Bandung? Dibantu sepeda ontel tua, Sariban memulai aksinya memungut sampah sebelum kota tersebut sibuk dengan hiruk pikuknya.
-
Siapa yang terlibat dalam pengelolaan sampah? Kelompok Pengelola Sampah Mandiri merupakan kelompok swadaya masyarakat dalam mengelola sampah di tingkat padukuhan yang mulai digencarkan kembali oleh Pemkab Sleman.
-
Kenapa warga Sarijadi mengolah sampah? Kegiatan ini dilakukan guna mengurangi penumpukan di tengah kondisi darurat sampah yang dialami Kota Bandung.
Rosadi tak memandang beda pekerjaan yang dilakoninya saat ini yakni membersihkan teluk Jakarta dengan pekerjaannya sehari-hari mengangkut sampah di jalanan ibu kota. Hanya saja kali ini jumlah pasukan oranye yang dikerahkan cukup banyak.
"Enggak ada beda tugas. Sehari-hari juga keliling ngambilin sampah yang di pesisir. Bedanya ini kan ramai-ramai, dari PPSU juga dari mana-mana," ungkapnya.
Pria berusia 46 tahun ini mengungkapkan, jumlah sampah yang diangkut sekarang tentu jumlahnya jauh berbeda dengan yang dikerjakan sehari-hari.
"Kalau di sini sampahnya sudah lumayan dalam, bisa sampai kedalaman 1,5 meter," ungkapnya.
Mengemudikan kapal sekaligus menjadi bagian dari PPSU telah dilakoni pria asal Pandeglang ini selama kurang lebih 4 tahun. Sebelum menjadi PPSU, dia bekerja sebagai pengemudi kapal di sekitar pesisir Jakarta.
"Sudah masuk 4 tahun kerja di sini (PPSU), dulu jadi pengemudi kapal di sekitaran pesisir Jakarta sampe pulau seribu," tuturnya.
Rumahnya yang juga berada di Muara Angke, memudahkannya untuk pergi bekerja sehari-hari. Soal penghasilan sebagai petugas kebersihan, diakuinya selama ini tidak kekurangan dan bisa mencukupi kebutuhan. Dari 6 anak yang dimilikinya, 5 anak sudah bekerja. Sehingga dia hanya perlu membiayai satu anaknya lagi yang masih magang serta sang istri.
"Rumah sekitaran sini juga, deket. Penghasilan ya alhamdulillah buat kebutuhan sehari-hari," ucapnya.
Tak ada perasaan rendah diri. Rosadi justru bangga dengan pekerjaan yang dilakoninya. Sebab, dia merasa ikut berkontribusi nyata dalam membersihkan Jakarta. Tentunya dia berharap kedepannya masyarakat dapat lebih bertanggung jawab dalam membuang sampah.
Reporter: Lady FariscoSumber: Liputan6.com
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Petugas kebersihan memiliki peran penting dalam menjaga Jakarta agar tetap asri dan layak dihuni.
Baca SelengkapnyaBerikut momen mas-mas bantu seorang Ibu bersihkan sampah sambil joget bareng saat konser.
Baca SelengkapnyaSebuah penghargaan yang menjadi perlambang supremasi kebersihan kota dan lingkungan hidup.
Baca SelengkapnyaAksi Bumantara Team bersih-bersih sampah di Kota Medan menambah catatan kelompok anak muda yang peduli dengan lingkungan, menyusul adanya Pandawara Grup.
Baca SelengkapnyaBerbagai upaya dan kolaborasi hadir selama masa darurat penanganan sampah di Kota Bandung.
Baca SelengkapnyaKegiatan bertajuk 'Grebeg Kali Ciliwung' ini dilakukan dalam rangka menyambut HUT Kemerdekaan RI ke-78.
Baca SelengkapnyaRatusan relawan itu berhasil mengumpulkan 232 kg berbagai macam jenis sampah, di antaranya sampah plastik dan sekitar 4.500 puntung rokok.
Baca SelengkapnyaTak hanya bersih-bersih, Komunitas Malu Dong bersama mitranya juga menyerahkan bantuan berupa 50 teba modern kepada masyarakat sekitar.
Baca SelengkapnyaAksi tersebut seakan menunjukkan betapa pentingnya kepedulian terhadap lingkungan.
Baca SelengkapnyaUsai viral di media sosial, semua pihak mulai bergerak untuk membersihkan tumpukan sampah yang mencemari Hutan mangrove, Muara Angke.
Baca SelengkapnyaTak muluk-muluk, di usia senjanya ia ingin menyaksikan Kota Bandung yang bersih dan indah seindah julukan Kota Kembang
Baca SelengkapnyaAksi anggota Pramuka ini bikin pengunjung CFD ikut bergerak membersihkan lingkungan bebas sampah.
Baca Selengkapnya