Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Curhat penghuni Kalibata City dari bule bikin onar sampai prostitusi

Curhat penghuni Kalibata City dari bule bikin onar sampai prostitusi apartemen kalibata city. ©photobucket.com

Merdeka.com - Dari data kantor Imigrasi Kelas I Khusus Jakarta, tercatat ada 11.000 WNA di Jakarta Selatan. Jumlah ini diprediksi bakal terus bertambah seiring program masyarakat ekonomi ASEAN (MEA). Salah satu lokasi yang kerap dijadikan tempat tinggal bagi WNA adalah apartemen Kalibata City. Dari semua penghuni apartemen Kalibata City yang jumlahnya lebih dari 2.600 jiwa, 20 persen di antaranya merupakan WNA.

Namun kehadiran mereka di apartemen Kalibata City tidak seluruhnya bisa diterima. Ketua Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun (P3SRS) Kalibata City Musdalifah menceritakan, kebanyakan mereka yang berbuat onar adalah WN asal Timur Tengah seperti Iran dan Afganistan.

"Mereka itu enggak ada izinnya, izin mereka cuma kunjungan tapi di sini mereka malah jual-jual apa gitu saya enggak tahu. Makanya dengan adanya timpora disini sangat-sangat membantu kami sebagai warga," ujar Musdalifah.

Kepala Imigrasi Kelas I Khusus Jakarta, Cucu Koswala membenarkan itu, kebanyakan WNA di Jakarta terganjal persoalan perizinan. Seharusnya kunjungan wisata tetapi dia bekerja over stay kunjungan yang telah diberikan.

Persoalan yang dikeluhkan penghuni apartemen Kalibata City bukan cuma WNA tapi juga persoalan prostitusi terselubung. Musdalifah menceritakan persoalan WNA bikin onar dan prostitusi. Berikut paparannya.

Tak kalah menarik:Ini kata Ahok soal wacana PDIP-Gerindra usung Sjafrie & Djarot5 Trik atur uang agar pensiunan tak jatuh miskin5 Strategi punya rumah usia 20-an meski keterbatasan pendapatanKasus hukum Fahd A Rafiq, bikin kubu Akom dan Setnov kembali pecahBlak-blakan model Jelly Jelo, diajak ngamar untuk popularitas

Tak bisa hentikan prostitusi online

Baru-baru ini jajaran Polres Jakarta Selatan menciduk muncikari prostitusi online di Apartemen Kalibata City. Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun (P3SRS) Kalibata City merasa kecolongan dengan maraknya prostitusi di apartemen itu.

"Penghuni Kalibata City ini kan lebih dari 2.600 jiwa dan kejadian itu kan masuknya wilayah privasi di dalam kamar, jadi kita tidak bisa menyentuh itu, mereka online, di dalam kamar," tutur ketua P3SRS, Musdalifah di Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan, Rabu (25/5).

Prostitusi mencoreng citra penghuni apartemen

Ketua Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun (P3SRS) Kalibata City Musdalifah menuturkan, praktik prostitusi yang telah berjalan selama 2,5 tahun itu membuat citra penghuni apartemen lainnya turut tercoreng. Hal ini karena kasus semacam ini memang banyak terjadi di Kalibata City. Padahal kata dia, banyak kegiatan positif yang sering dilakukan oleh para penghuni apartemen.

"Saya bingung kenapa hanya pemberitaan yang seperti ini saja. Padahal kami ini sering melakukan kegiatan sosial seperti donor darah secara rutin dan santunan anak yatim setiap bulan Ramadan," kata Musdalifah.

Kami lawan kalau prostitusi terang-terangan

Ketua Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun (P3SRS) Kalibata City Musdalifah menuturkan, pihaknya tidak bisa melakukan penggerebekan prostitusi online selayaknya pihak kepolisian. Apalagi prostitusi yang dilakukan di Kalibata hanya eksekusi bukan berupa transaksi.

"Mereka itu legal, ada KTP, dalam kamar itu ada privasi kami tidak bisa menyentuh ke arah sana. Kita tidak tahu apa yang terjadi di dalam sana, yang tahu itu intel, kecuali mereka menjajakan diri secara terang-terang itu pasti kami lawan," tutur Musdalifah.

Seperti penggerebekan kemarin, kata Musdalifah, kasus tersebut terkuak lantaran ada intel polisi yang telah menyelidiki. Sementara pihak P3SRS ikut mendampingi penggerebekan tersebut.

"Seperti yang penangkapan kemarin itu kan tahunya dari internet, dan saat penangkapannya kami giring. Kami ada di sana untuk mendorong penggerebekan itu," kata Musdalifah.

Dibohongi bule

Penghuni Apartemen Kalibata City bosan dengan tingkah laku para Warga Negara Asing (WNA) karena kerap berbuat onar. Menurut Ketua Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun (P3SRS) Kalibata City, Musdalifah, ulah para WNA itu mulai dari mabuk-mabukan, menipu hingga memperdaya penghuni lainnya.

"Rata-rata mereka itu cakep-cakep jadi orang kita itu diperdaya oleh mereka. Banyak orang kita yang dibohongi sama mereka. Maaf yah, mereka itu sampai menghamili orang kita, sama orang UNHCR," kata Ketua Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun (P3SRS) Kalibata City Musdalifah di Kalibata City, Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu (25/5).

Bule pembuat onar kami anggap sampah

Musdalidah menuturkan, WNA yang kerap membuat ulah Apartemen Kalibata City, itu terdaftar di United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR). Namun, sayangnya pihak UNHCR tidak melakukan pengawasan terhadap orang asing itu sehingga sering kali meresahkan penduduk setempat.

"Kami anggap mereka (WNA UNHCR) itu sampah. Sampah yang dibuang ke Kalibata City. Harusnya mereka itu pantau, mereka itu seperti apa. Jangan cuma mau buang sampah. Mereka itu sampah, saya bilang mereka itu sampah," ungkap Musdalifah penuh kekesalan.

 

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Miras dan Kondom Warnai Penggusuran Gang Royal
Miras dan Kondom Warnai Penggusuran Gang Royal

Anak di bawah umur pernah dijadikan budak prostitusi di kawasan Gang Royal.

Baca Selengkapnya
Ditangkap Imigrasi, WN Tanzania dan Uganda Lakukan Prostitusi di Bali
Ditangkap Imigrasi, WN Tanzania dan Uganda Lakukan Prostitusi di Bali

Pihaknya melakukan operasi pengawasan di dua lokasi berbeda yakni Seminyak dan Kuta.

Baca Selengkapnya
Ji Lak Keng, Tempat Prostitusi Terkenal di Jakarta era Kolonial, Kini Jadi Apa?
Ji Lak Keng, Tempat Prostitusi Terkenal di Jakarta era Kolonial, Kini Jadi Apa?

Ji Lak Keng atau Jilakeng kerap kali disebut-sebut sebagai ‘Las Vegas-nya Batavia’ karena menjadi tempat hiburan dan prostitusi teramai di Batavia.

Baca Selengkapnya
Bukannya Berlibur, WNA Asal Uganda dan Bali Malah jadi PSK Bertarif Rp6 juta/Jam
Bukannya Berlibur, WNA Asal Uganda dan Bali Malah jadi PSK Bertarif Rp6 juta/Jam

Ketiganya menggunakan visa izin tinggal dan bekerja saat memasuki Bali.

Baca Selengkapnya
Toko Crazy Rich Surabaya Tom Liwafa Dibobol Satu Keluarga Asal Pakistan, Uang di Mesin Kasir Ludes Dikuras
Toko Crazy Rich Surabaya Tom Liwafa Dibobol Satu Keluarga Asal Pakistan, Uang di Mesin Kasir Ludes Dikuras

Komplotan pencurian merupakan sindikat internasional yang beraksi di pelbagai daerah Indonesia.

Baca Selengkapnya
Karayuki-san, Potret Gelap dan Mengerikan Wanita Penghibur Jepang di Nusantara
Karayuki-san, Potret Gelap dan Mengerikan Wanita Penghibur Jepang di Nusantara

Wanita-wanita ini disebut Karayuki-san. Mereka dipekerjakan di rumah-rumah bordil yang tersebar di Sumatera dan Jawa.

Baca Selengkapnya
Viral Dua Bule Pakai Baju Seksi Promosi Situs Porno, Pemprov Bali Ungkap Sanksi yang Bisa Dijatuhkan
Viral Dua Bule Pakai Baju Seksi Promosi Situs Porno, Pemprov Bali Ungkap Sanksi yang Bisa Dijatuhkan

Viral Dua Bule Pakai Baju Seksi Promosi Situs Porno, Pemprov Bali Ungkap Sanksi yang Bisa Dijatuhkan

Baca Selengkapnya
Kemenlu Catat 4.730 WNI di Luar Negeri Terlibat Judi Online
Kemenlu Catat 4.730 WNI di Luar Negeri Terlibat Judi Online

Ribuan generasi Z dan milenial terlibat dalam aktivitas perjudian online yang tersebar di sejumlah negara di luar negeri.

Baca Selengkapnya
Waspada Penipuan Berkedok Sumbangan Agama Dilakukan WNA Pakistan, Tiga Pelaku Ditangkap di Cengkareng
Waspada Penipuan Berkedok Sumbangan Agama Dilakukan WNA Pakistan, Tiga Pelaku Ditangkap di Cengkareng

Aksi WNA itu terekam dalam video yang viral di media sosial.

Baca Selengkapnya
⁠Desa di Tuban ini Jarang Banget Pria, Kebanyakan Penduduknya Wanita & Menjanda
⁠Desa di Tuban ini Jarang Banget Pria, Kebanyakan Penduduknya Wanita & Menjanda

Sebuah desa di Tuban, Jawa Timur adalah desa yang mempunyai jumlah janda yang sangat banyak dan minim pria.

Baca Selengkapnya
Cerita Karyawati Toko di Bangkalan Lolos dari Hipnotis, Pelaku WNA Langsung Kabur Usai Gagal Beraksi
Cerita Karyawati Toko di Bangkalan Lolos dari Hipnotis, Pelaku WNA Langsung Kabur Usai Gagal Beraksi

Aksi hipnotis itu dilakukan oleh 3 warga negara asing (WNA) pada siang bolong.

Baca Selengkapnya
7.243 Pendatang Baru Terdata Masuk Jakarta Setelah Lebaran
7.243 Pendatang Baru Terdata Masuk Jakarta Setelah Lebaran

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) DKI Jakarta mencatat 7.243 warga pendatang baru yang masuk ke Jakarta setelah Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya