Dalam Sehari, Pemprov DKI Makamkan 100 Orang dengan Protap Covid-19
Merdeka.com - Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota, Suzi Marsitawati mengatakan, Tempat Pemakaman Umum (TPU) Srengseng Sawah nyaris penuh. TPU Srengseng Sawah ini merupakan lahan pemakaman baru untuk pasien Covid-19 di DKI Jakarta.
Suzi mengungkap, penyebab TPU Srengseng Sawah hampir penuh. Menurutnya, dalam sehari ada 100 orang yang dimakamkan menggunakan prosedur tetap (protap) Covid-19.
"Kita memakamkan (orang dengan) protap covid itu kurang lebih sehari 100," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (25/1).
-
Siapa yang dimakamkan di kuburan massal? Pak Darmadi mengatakan di sanalah letak kuburan massal para anggota PKI yang dieksekusi.
-
Siapa saja yang dimakamkan di sana? Di lahan itulah jenazah-jenazah tanpa identitas atau disebut juga Mr X dan mereka yang tidak diterima masyarakat lantaran terlibat aksi terorisme dikebumikan.
-
Bagaimana orang-orang di makam itu meninggal? Mereka ditemukan di bagian kota yang tidak memiliki karakteristik umum dari sebuah pemakaman, menunjukkan tanda-tanda kematian yang kejam.
-
Siapa yang dimakamkan di kuburan? Para peneliti mengindikasikan benda tertentu yang ditemukan di situs itu mengindikasikan jasad manusia yang dikubur di sana adalah perempuan dewasa.
-
Kapan pemakaman ini dimulai? Pemakaman ini diperkirakan berasal dari abad ke-6 atau ke-7 Masehi.
Sementara itu, tercatat ada 90 orang setiap hari dimakamkan tanpa protap Covid-19. Sehingga ada total 190 orang dimakamkan dalam waktu satu hari.
Dia menyebut, saat ini Pemprov DKI Jakarta sudah membeli lima lahan untuk pemakaman pasien Covid-19 dan non Covid-19. Lahan tersebut yakni, TPU Srengseng Sawah, TPU Bambu Wulung, TPU Semper, TPU Joglo dan TPU Kampung Dukuh.
"Itu juga bukan untuk mengakomodir yang covid saja. Jadi kaya kita perluasan center, kan kita juga harus mengakomodir jenazah yang non covid," jelasnya.
Total lahan yang dibeli di lima lokasi tersebut sekitar 3,3 hektar. Suzi menyebut, total anggaran pembelian lahan pemakaman tidak mencapai Rp185 miliar.
"Enggak semua Rp185 miliar. Kan ada penawarannya," tandasnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hasyim Asy'ari mengatakan sebanyak 90 petugas KPPS meninggal dunia selama jalannya Pemilu
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaJumlah ini berasal dari data yang terhitung sejak 14 Februari hingga 22 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaPasalnya, kata Budi penonaktifan akan dilakukan langsung oleh Kemendagri.
Baca Selengkapnya92 ribu NIK itu terdiri dari 81.119 warga yang telah meninggal dunia dan 11.374 warga yang RT-nya sudah tidak ada.
Baca SelengkapnyaDalam proses administrasi nantinya lebih dulu akan diverifikasi ahli waris sebagai penerima santunan.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini, masih ada 55 jemaah haji yang sakit.
Baca SelengkapnyaKepada petugas yang sakit ini pihak KPU juga memberikan fasilitas pengobatan. Fasilitas ini berupa biaya pengobatan dan santunan.
Baca SelengkapnyaKemenkes mencatat ada 27 kasus kematian petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) pada Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaMenteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut, data petugas pemilu 2024 yang meninggal tahun ini turun jauh ketimbang tahun 2019.
Baca SelengkapnyaPenyebab meninggalnya petugas pemilu di Jatim bervariasi.
Baca SelengkapnyaPetugas yang meninggal dunia akan mendapatkan santunan sebesar Rp36.000.000
Baca Selengkapnya