Dengar percakapan Sunny & Sanusi, Ahok cuma bilang 'Duh akrab benar'
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama terkejut saat mengetahui stafnya Sunny Tanuwidjaja sering melakukan komunikasi dengan tersangka kasus suap reklamasi M.Sanusi. Ahok mengaku baru mengetahuinya di persidangan Tipikor kemarin, Senin (25/7).
Basuki atau akrab disapa Ahok menilai hubungan keduanya cukup akrab. Itu diketahui dari rekaman percakapan antara Sunny dan Sanusi pada 19 Maret 2016 yang diputar di sidang Tipikor.
"Engak tahu (ada percakapan keduanya)! Aku waktu dengar dia ngomong gitu aduh akrab benar," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (26/7).
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Bagaimana Ahok dan Puput menunjukkan keserasian mereka? Ahok menunjukkan keserasiannya dengan sang istri, Puput, serta kedua anak mereka, Yosafat dan Sarah.
-
Dimana AHY bertemu Anies? “Kami juga sempat ngobrol-ngobrol, bertukar cerita sambil menikmati kopi dengan putra-putri Mas Anies di Bandara Soekarno-Hatta tadi (22/6).
-
Apa yang mereka bicarakan? Keduanya mengaku dalam pertemuan tersebut menemukan kesamaan dalam menghadapi pemilu 2024.
-
Siapa yang diajak Anies bicara tentang kasus Kanjuruhan dan KM 50? Sebelumnya isu ini menjadi pertanyaan Anies untuk Capres nomor urut tiga, Ganjar Pranowo dalam debat di KPU, Jakarta, Selasa (12/12).
-
Siapa yang diklaim sebagai pelapor Anies? Ditetapkan Anies sebagai tersangka, diklaim karena dilaporkan oleh Ketua PSSI sekaligus Menteri BUMN, Erick Thohir.
Untuk diketahui, Sunny Tanuwidjaja ternyata sering melakukan komunikasi dengan tersangka kasus suap reklamasi M Sanusi. Komunikasi dengan politisi Partai Gerindra ini dilakukan untuk mempertanyakan kejelasan Rancangan Peraturan Daerah Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Pantai Utara Jakarta (RTRKSP).
Dia mengatakan, komunikasi tersebut melalui telephon, tidak secara langsung. Pada kesempatan itu GM Rajawali Corporate mempertanyakan soal teknis pembahasan Raperda tersebut.
"Bicara panjang dengan beliau ketika saya menanyakan, mengapa raperda ini sudah selesai termasuk segala macam kenapa tidak diketok-ketok di DPRD," katanya sebagai saksi dengan terdakwa mantan Presiden Direktur PT Agung Podomoro Land, Ariesman Widjaja di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (25/7).
Selain itu, Sunny menanyakan, soal pembayaran pajak yang akan dilakukan oleh para pembeli tanah. Pasalnya mereka akan melakukan pembayaran langsung kepada Pemprov DKI Jakarta.
Pada kesempatan tersebut, Sanusi menyarankan agar pembayaran pajak tersebut diwakilkan kepada pengembang. Sehingga pengembang akan mengumpulkan pajak tersebut, lalu melakukan pembayaran.
"Saya menyampaikan kepada beliau hal seperti itu, dia menyarankan agar jangan diatur dalam perda tapi pada pergub. Makanya saya bilang kepadanya untuk langsung menyampaikan kepada pengembang," terangnya.
Sunny mengungkapkan, awal dirinya mengenal Sanusi saat Basuki Tjahaja Purnama masih menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta. Karena masih berada dalam satu partai yang sama maka mereka sering membicarakan tentang pembangunan.
"Sanusi ini dari Gerindra sering ke kantor Wagub, membicarakan soal perkembangan pembangunan. Saya secara pribadi menilai dia memahami masalah. Dalam kaitan soal pembahasan ini saya berasumsi dia paling mengerti sedangkan dengan yang lain saya jarang berkomunikasi," tutupnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anies mengakui melakukan komunikasi dengan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Baca SelengkapnyaAhok pun mengakui berkomunikasi dengan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) itu lewat WhatsApp.
Baca SelengkapnyaSudirman menuturkan viralnya rekaman suara hoaks itu akan ditindaklanjuti oleh Tim Hukum Nasional (THN) AMIN.
Baca SelengkapnyaAhok sudah berkomunikasi dengan politisi PDIP Landen Marbun dan Ketua DPD PDIP Sumatera Utara Rapidin Simbolon.
Baca SelengkapnyaAhok juga menepis isu menjadi 'Kuda Putih' Jokowi dalam Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaMomen istimewa antara AHY dan Moeldoko terjadi sebelum rapat dimulai.
Baca Selengkapnya"NasDem masih mempertimbangkan menempuh jalur hukum," kata Sekjen NasDem Hermawi
Baca SelengkapnyaAdian menilai tidak setiap komunikasi dan silaturahmi dikaitkan dengan hal politik.
Baca SelengkapnyaMenurut Bobby, seluruh partai berhak mencalonkan nama-nama di Pilkada Sumut 2024.
Baca SelengkapnyaAhok menegaskan ada upaya adu domba dengan memotong ucapanya
Baca Selengkapnya