Dhani sebut Ahok kuat karena dibekingi 4 konglomerat besar
Merdeka.com - Presiden Republik Cinta Manajemen, Ahmad Dhani menyebutkan kekuatan calon Petahana Basuki T Purnama terletak pada dukungan sejumlah konglomerat. Saat ini dia mengaku telah mengantongi 4 nama konglomerat yang membeking Ahok untuk kembali duduk di kursi DKI 1.
"Silakan tanya Ahok, pergi ke mana dia saat Imlek. Salah satu bosnya adalah yang didatangi Ahok pada saat Imlek. Itu salah satu konglomerat yang saya maksud," ungkap Dhani kepada wartawan di rumahnya di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, Senin (21/3).
Saat ditanya nama-nama konglomerat yang membekingi Ahok, Dhani enggan menyebutkan. Kata dia, belum saatnya untuk menyebut nama konglomerat yang dimaksud. Menurut dia konglomerat inilah yang membuat posisi Ahok kuat. Karena itu Dhani menyebut Ahok tidak independen.
-
Bagaimana cara Pilkada DKI 2017? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Siapa yang kalah saat Anies melawan Ahok? Pertama, saat Pilkada DKI Jakarta 2017 ketika Anies Baswedan mengalahkan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
-
Siapa yang menang Pilkada DKI 2017? Hasil resmi dari Pilkada DKI Jakarta 2017 menunjukkan bahwa pasangan Anies Baswedan - Sandiaga Uno memenangkan pemilihan dengan perolehan suara 57,96%, mengalahkan pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) - Djarot Saiful Hidayat yang memperoleh 42,04%.
-
Bagaimana Ahok dukung Ganjar? Menjelang hari pencoblosan, sejumlah pejabat negara makin terang-terangan memberikan dukungan kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden. Baru-baru ini, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mundur dari jabatannya. Pemicu utamanya karena Ahok ingin mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
-
Bagaimana Pilkada DKI 2017 dijalankan? Pilkada DKI Jakarta 2017 merupakan salah satu pemilihan kepala daerah yang paling menonjol dalam sejarah Indonesia karena berbagai dinamika politik dan sosial yang terjadi.
"Terlampau kuat orang-orang di belakang Ahok. Tapi Ahmad Dhani akan terus mengawal proses demokrasi ini," kata dia.
Dia melanjutkan, para netizen hari ini terlalu naif karena mudah percaya dengan berita yang berkembang di berbagai media. Khususnya para pendukung Ahok dia menyebut sebagai orang naif.
"Netizen itu kan kebanyakan apolitis. Karena itu mereka naif, gampang percaya. Mereka pikir, Ahok itu independen. Tapi dia tidak independen atas konglomerat. Mereka berpikir Ahok independen, gak mau diatur partai, tapi dia diatur konglomerat," jelas dia.
Menurut Dhani, karena Ahok dibeking konglomerat kelas kakap, maka untuk mengalahkan Ahok terbilang sulit. Dhani beranalogi, mengalahkan Ahok layaknya keniscayaan saat Indonesia menang melawan Jepang.
"Kaya tahun '30-an, zaman Soekarno. Enggak mungkin saat itu Soekarno dan rakyat menang melawan Belanda. Tapi ada yang namanya kosmis. Tiba-tiba, tahun 1942, Jepang datang ke Indonesia yang menyebabkan Belanda pergi. Selain itu, di negerinya sendiri Belanda diduduki Jerman, dijajah," papar Dhani.
Untuk itu, Dhani menyebutkan dibutuhkan keniscayaan untuk mengalahkan Ahok di Pilgub 2017. "Mengalahkan Ahok itu gampang, yang susah itu mengalahkan orang-orang di belakang Ahok," tutur Dhani.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya.
Baca SelengkapnyaMantan Gubernur DKI Basuki T Purnama bercerita saat ditahan kasus penistaan agama.
Baca SelengkapnyaAhok melihat keberadaan Kang Emil akan membuat kader Gerindra sulit untuk menangan di Tanah Pasundan
Baca SelengkapnyaPramono juga sudah berkomunikasi dengan sejumlah orang usai dua pesaingnya memutuskan tak mendaftarkan permohonan sengketa Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaAhok menjelaskan, permasalahan-permasalahan yang dihadapi pada masa yang akan datang dinilai cukup berat.
Baca SelengkapnyaAhok divonis dua tahun penjara dalam kasus penistaan agama pada 9 Mei 2017.
Baca SelengkapnyaPramono mengklaim Ahok akan membantu dirinya dan Rano Karno di Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaAhok kini tengah fokus memberikan pendidikan bagi kader-kader PDIP terkait perekonomian.
Baca SelengkapnyaPilkada DKI tahun 2017 berlangsung sangat menarik dan penuh dinamika. Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama dan etnis.
Baca Selengkapnya