Di bawah terpal, warga gusuran Rawajati tetap bertahan
Merdeka.com - Setelah digusur oleh Pemprov DKI Jakarta, warga Rawajati, Kalibata, Jakarta Selatan, masih bertahan di tengah-tengah sisa puing rumah mereka. Padahal hujan mengguyur Jakarta dari sore hari.
Pantauan merdeka.com di lokasi, sisa-sisa puing hingga kini masih berserakkan. Warga bertahan di atas trotoar, dengan atap terpal seadanya.
Dinar (31), salah satu warga yang ditemui merdeka.com mengatakan, kalau dirinya bertahan bersama istri, mertua, juga saudaranya yang berjumlah enam orang termasuk anaknya yang masih berumur 8 bulan, Abi.
-
Kenapa si penjual jagung menabung di bank? Ia mengatakan bahwa setiap harinya pergi ke Bank untuk menabung. 'Setiap hari Rp100 ribu,' kata bocah ini.
-
Bagaimana Dira jual petai? Akhirnya, Dira mencari cara berjualan lain dengan melakukan live melalui media sosial.
-
Bagaimana si penjual jagung menabung? Ia mengaku sudah berjualan jagung rebus sejak 2 tahun yang lalu. Meski masih anak-anak, Ia tak lantas menghamburkan uang hasil jualan jagung rebus tersebut. Bahkan, Ia menabungnya sedikit demi sedikit sejak tahun lalu.
-
Dimana dia berjualan? Saat ini ia rutin mangkal di Jalan Bulak Rantai, Kampung Tengah, Kecamatan Kramat jati, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
-
Apa usaha Dina? Dina dan suami memutuskan untuk mencoba peruntungan di bidang kuliner. Suami Dina sudah resign lebih dulu dan mulai bisnis toko siomay. Sementara Dina memutuskan memproduksi Roti Maryam di sela-sela waktu luang.
-
Kenapa Inara Rusli fokus mencari uang di Ramadan? 'Paling diisi dengan ada kerjaan, niat mencari uang aja demi anak anak. Pacar enggak ada apa yang harus disiapin haha,' tambah Inara Rusli.
"Ya alhamdulillah gini-gini saja mas (bertahan), sama nyamuk-nyamuk," ujarnya di lokasi, Jumat (2/9).
Sesekali dirinya menjawab pertanyaan sambil mengayun kipas kepada Abi untuk mengusir nyamuk. Dinar mengatakan, kalau dirinya pedagang nasi usuk. Kini dirinya harus memutar otak demi mencari rejeki buat keluarga.
"Bagaimana mau dagang, mau masak aja susah mas. Saya dagang nasi uduk sama ketupat sayur. Mungkin saya ngojek, biar dapat duit untuk beli susu bocah," ujarnya sambil menahan kesedihan.
"Ini saja tenda nutur (cari di tempat puing). Tapi tadi dapat satu tenda sama obat-obatan dari yayasan Bunga Bungsu," sambungnya.
Warga Rawajati ©2016 Merdeka.comSeperti diberitakan sebelumnya, sekitar 50 Kepala Keluarga (KK) ditertibkan oleh Pemprov DKI Jakarta. Sebagai gantinya, warga diminta tinggal di Rusun Marunda dengan sistem sewa. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang wanita paruh baya pilih berjualan di tengah hutan dan gunung selama 24 jam sehari untuk penuhi kebutuhan keluarganya.
Baca SelengkapnyaPerkembangan teknologi menghadirkan banyak aplikasi yang memudahkan masyarakat untuk berbelanja dari jarak jauh.
Baca SelengkapnyaDengan perahu rakit yang ia buat dari drum, Ibu Pasijah mengarungi perairan hutan mangrove untuk menanam bibit pohon tersebut.
Baca SelengkapnyaIbu dan anak di perdesaan Kediri berjualan daert di teras rumah dan omzetnya bisa mencapai Rp3 juta per hari. Ternyata ini rahasianya.
Baca SelengkapnyaDia begitu berani berjualan di warung miliknya yang terletak di tengah hutan belantara.
Baca SelengkapnyaMemulai suatu usaha tidaklah gampang, tapi juga tidak mustahil untuk sukses. Asal ada tekad dan kemauan kuat, pasti suatu saat akan berhasil.
Baca Selengkapnya