Di Depan Pengusaha, Jokowi Singgung Pembangunan MRT Keputusan Politiknya Bersama Ahok
Merdeka.com - Capres petahana Joko Widodo atau Jokowi menyebut proyek Moda Raya Terpadu (MRT) merupakan keputusan politik yang dibuatnya bersama Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta 2014 lalu. Proyek MRT itu kini sudah rampung untuk fase I dan akan diresmikan pada 24 Maret mendatang.
Hal tersebut dikatakan Jokowi saat menghadiri acara deklarasi Pengusaha Pekerjaan Pro Jokowi (Kerjo) di Istora Senayan Jakarta Selatan, Kamis 21 Maret 2019. Di hadapan para pengusaha, dia mengaku heran proyek pembangunan MRT Jakarta tertunda hingga 30 tahun.
"Apa yang ingin saya sampaikan, negara sebesar Indonesia ini masa baru punya MRT sekarang. Itu pun putusan politiknya, kita putuskan saat saya jadi Gubernur saat itu dengan Pak Ahok," kata Jokowi.
-
Kenapa Jokowi gerah dengan jalan rusak di Lampung? Kerusakan Jalan di Lampung cukup parah hingga viral di media sosial.
-
Apa penyebab kemacetan parah di Jakarta? 'Kalau kemarin itu karena banjir di beberapa titik banjir. Kalau tadi malam hanya kepadatan karena aktivitas masyarakat untuk buka puasa, itu saja,' jelasnya.
-
Di mana jalan rusak yang Jokowi tinjau? Ruas jalan pertama yang ditinjau Jokowi adalah Jalan Terusan Ryacudu Kabupaten Lampung Selatan.
-
Kenapa kemacetan di Jakarta semakin parah? Indeks kemacetan DKI Jakarta naik dari peringkat ke-46 menjadi posisi ke-29 kota termacet di dunia. Berdasarkan riset TomTom InterInternational.
-
Kenapa kemacetan Jakarta makin parah? Kemacetan di Jakarta dari waktu ke waktu semakin parah. Hingga kini, macet menjadi salah satu pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh pemerintah provinsi DKI.
-
Bagaimana Jokowi menangani jalan rusak di Lampung? Perintah Jokowi Tegas! Perbaikan jalan rusak di Lampung, langsung diambil alih Kementerian Pekerjaan Umum.
Jokowi lalu membeberkan alasan proyek MRT tertunda begitu lama. Menurut dia, pemerintah kala itu terlalu memikirkan untung rugi. Padahal, kata Jokowi, dalam membangun transportasi publik seharusnya pemerintah memperhitungkan manfaat untuk masyarakat.
"Yang namanya transportasi massal itu ya rugi. Saat itu saya dipaparkan rugi. Kalau untung rugi, itu untuk para pengusaha perusahaan. Kalau untuk negara, itungannya bukan untung dan rugi. Itungannya profit dan tak profit. Itungannya benefit," jelas dia.
Mantan Wali Kota Solo itu menyebut akhirnya memutuskan pembangun MRT untuk mengurangi kemacetan di Ibu Kota. Sebab, berdasarkan kajian Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) negara mengalami kerugian sekitar Rp 60 triliun per tahun akibat kemacetan.
"Sekarang dihitung lagi sudah Rp 100 triliun. Apa mau diteruskan? Lebih baik dipakai untuk bangun MRT, LRT benar? Itu yang namanya keputusan politik sehingga secara makro negara kita tetap untung gede," ujar Jokowi.
Dia lalu meminta para pengusaha untuk mencoba MRT dari Statiun Bundaran HI menuju Lebak Bulus. Jokowi sendiri telah menjajal MRT sebanyak dua kali.
"Saya harap yang hadir di sini mulai besok coba MRT," ucap dia.
Sebelumnya, MRT Jakarta membuka uji coba publik mulai 12-23 Maret 2019. Lintasan sepanjang 16 kilometer itu melawati sebanyak 13 stasiun.
Ke-13 stasiun itu terdiri dari tujuh stasiun lang yaitu Lebak Bulus, Fatmawati, Cipete Raya, Haji Nawi, Blok A, Blok M, dan Sisingamangaraja. Enam stasiun bawahnya yakni Senayan, Istora, Bendungan Hilir, Setiabudi, Dukuh Atas serta Bundaran HI.
Pemprov DKI Jakarta telah mengusulkan tarif Rp 10.000 untuk MRT Jakarta rute Bundaran Hotel Indonesia (HI)-Lebak Bulus dan Rp 6.000 untuk LRT rute Velodrome-Kelapa Gading. Namun lima hari jelang peresmian, DPRD DKI belum mengetok palu.
Reporter: Lizsa Egeham
Sumber: Liputan6.com
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi menceritakan rencana pembangunan MRT yang sudah ada sejak 26 tahun lalu, ketika Jokowi masih menjadi gubernur
Baca SelengkapnyaProyek kereta bawah tanah itu bukan keputusan ekonomi yang melihat untung-rugi seperti di perusahaan.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menyebut ERP bisa menutup kerugian pembangunan dan operasional MRT
Baca SelengkapnyaJokowi meminta kepala daerah menyiapkan rencana transportasi massal di kotanya.
Baca SelengkapnyaPemerintah daerah dapat meminta bantuan pendanaan APBN untuk membangun moda transportasi massal.
Baca SelengkapnyaKata Jokowi Jakarta telah memiliki sejumlah transportasi massal tapi masih aja macet
Baca SelengkapnyaJokowi keluhkan banyak kota di Indonesia yang mengalami kemacetan
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mendorong agar kepala daerah membangun transportasi umum di wilayahnya
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo menyebut pembangunan LRT, MRT, dan kereta cepat membutuhkan biaya yang banyak
Baca SelengkapnyaKereta Cepat Jakarta-Bandung ini telah resmi beroperasi pada 2 Oktober 2023, dan saat ini Kereta Cepat Whoosh sudah bisa dinikmati masyarakat umum.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan pembangunan MRT Fase 2A sudah mencapai 28,4 persen atau lebih dari yang ditargetkannya.
Baca SelengkapnyaSalah satu tantangannya untuk membangun MRT menggunakan APDB.
Baca Selengkapnya