Di manakah Pasar Selasa dan Pasar Sabtu berada?
Merdeka.com - Ibu kota Jakarta memiliki nama-nama pasar yang sesuai dengan nama hari dalam sepekan. Beberapa nama pasar tersebut hingga kini masih eksis keberadaannya, namun ada juga yang mulai tergerus zaman.
Sebut saja Pasar Senen, Pasar Minggu dan Pasar Rebo yang hingga kini masih eksis keberadaannya di ibu kota. Namun ternyata ada juga Pasar Kamis dan Pasar Jumat yang mulai dilupakan dan pasar Selasa dan Sabtu yang mungkin sudah berubah nama.
Lalu dimanakah pasar Selasa dan Sabtu?
-
Apa nama awal Pekan Raya Jakarta? Dahulu PRJ bernama DF yang merupakan singkatan dari Djakarta Fair dalam ejaan lama.
-
Apa julukan Jakarta? Menariknya, sematan kata 'The Big Durian' membuatnya sering disamakan dengan Kota New York di Amerika.
-
Apa nama wilayah Jakarta di masa awal? Siapa sangka jika Ibu Kota Jakarta dulunya hanya sebuah wilayah pelabuhan kecil dengan luas wilayah sekitar 125 KM persegi.
-
Kapan ulang tahun Jakarta? Kota Jakarta berulang tahun ke-497 hari ini.
-
Apa tema HUT Jakarta? HUT Kota Jakarta kali ini mengusung tema 'Jakarta Kota Global Berjuta Pesona'.
-
Dimana Pasar Malam zaman Jepang di Jakarta diselenggarakan? Beginilah kondisi pasar malam di wilayah Jakarta sekitar tahun 1940-an.
Banyak yang menyebut bahwa dua nama hari itu yakni Selasa dan Sabtu memang tidak digunakan sebagai nama pasar di wilayah Batavia. Hal ini dikarenakan kepercayaan masyarakat tempo dulu bahwa hari Selasa dan Sabtu adalah hari naas atau sial sehingga orang dilarang bepergian pada hari itu.
Namun ternyata cerita ini tidak benar, di Batavia tempo dulu pun pernah ada pasar Selasa dan Sabtu. Menurut pengamat Kebudayaan Betawi yang juga Wakil Ketua Lembaga Kebudayaan Betawi (LKB), Yahya Andi Saputra, seperti dikutip dari beritajakarta.com, Kamis (28/6), dalam arsip kolonial, pasar di Jakarta pertama kali didirikan oleh seorang tuan tanah berdarah Belanda bernama Justinus Vinck di bagian selatan Castle Batavia pada tahun 1730-an.
Pasar itu bernama Vincke Passer yang saat ini dikenal dengan nama Pasar Senen. Vincke Passer lah yang pertama kali menerapkan sistem jual beli dengan menggunakan uang sebagai alat jual beli yang sah.
Kemudian pada abad ke-19 atau di tahun 1801 pemerintah VOC memberikan kebijakan dalam perizinan membangun pasar kepada tuan tanah. Namun dengan peraturan pasar yang didirikan dibedakan menurut harinya. Vincke Passer buka setiap hari Senin, sehingga orang pribumi sering menyebut Vincke Passer sebagai Pasar Senen dan hingga saat ini nama tersebut masih melekat hingga diabadikan menjadi sebuah nama daerah.
Selain Vincke Passer yang buka hari Senin, ada juga pasar yang buka hari Selasa yakni Pasar Koja, pasar yang buka setiap hari Rabu adalah Pasar Rebo yang kini menjadi Pasar Induk Kramatjati. Kemudian pasar yang buka setiap hari Kamis adalah Mester Passer yang kini disebut Pasar Jatinegara. Selanjutnya ada beberapa pasar yang buka di hari Jumat, sebut saja pasar Lebakbulus, Pasar Klender dan Pasar Cimanggis.
"Untuk Pasar Sabtu, atau pasar yang bukanya setiap hari Sabtu adalah Pasar Tanah Abang. Sedangkan Pasar Minggu atau yang dulu dikenal dengan sebutan Tanjung Oost Passer buka pada hari Minggu," ujar Yahya.
Perbedaan pengoperasian pasar ini dilakukan bukan tanpa alasan. Dengan alasan keamanan serta faktor untuk mempermudah orang dalam berkunjung dan lebih mengenal suatu pasar. Bila ada yang membuka pasar tidak sesuai aturan tersebut.
Sayangnya, kebijakan berlakunya hari kerja pasar tak berlangsung lama. Sebab sejak VOC bangkrut akibat banyak pejabat yang korupsi, pemerintahan Belanda di Batavia diambil alih oleh Kerajaan Hindia-Belanda. Sejak zaman Hindia-Belanda, peraturan hari kerja pasar tidak diberlakukan, hingga sebagian besar pasar buka setiap hari, meski terlanjur menyandang nama hari sebagai nama pasar.
Di zaman Hindia-Belanda pada akhir abad ke-19 inilah kemudian banyak bermunculan pasar-pasar baru yang lebih modern, seperti Passer Baroe, Passer Glodok, Toko Merah. Pasar-pasar yang muncul di era abad ke-19 akhir hingga awal abad ke-20 menjadi inspirasi lahirnya supermarket dan juga mal.
Namun seiring berjalannya waktu, Pasar Selasa kini lebih tenar disebut sebagai Pasar Koja, sedangkan Pasar Sabtu menjadi Pasar Tanah Abang. (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pasar murah di Jakarta digelar mulai 26 Februari sampai 9 Maret 2024
Baca SelengkapnyaDi dalam pasar itu, dapat dijumpai berbagai kuliner unik yang jarang dijumpai di tempat lain.
Baca SelengkapnyaWarga menyerbu Pasar Tanah Abang untuk berbelanja kebutuhan lebaran. Di sana mereka bisa memilih dan mencari ragam busana lebaran.
Baca SelengkapnyaDulunya Pekan Raya Jakarta merupakan acara untuk memperingati hari kelahiran Ratu Belanda.
Baca SelengkapnyaMenyediakan empat rute Transjakarta yang melayani penumpang menuju Jakarta Fair
Baca SelengkapnyaKeterbatasan ruang pada masjid di lokasi tersebut membuat penyelenggaraan salat Jumat berlangsung hingga ke lorong, kios dan lapak pedagang.
Baca SelengkapnyaJakarta sudah beberapa kali mengalami perubahan nama.
Baca SelengkapnyaPameran multi produk ini bakal dilangsungkan selama 33 hari hingga 14 Juli 2024.
Baca SelengkapnyaSejak pukul 16.00 WIB, warga hilir mudik memadati 'pasar' yang hanya tersedia selama bulan Ramadan.
Baca SelengkapnyaPasar Baru menjadi salah satu landmark utama di Jakarta. Dahulu, tempat ini juga menjadi pusat perbelanjaan tertua sejak 1820.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data dari World Population Review, jumlah penduduk DKI Jakarta sudah mencapai 11,248,839 jiwa.
Baca SelengkapnyaKegiatan ini sebagai rangkaian dari HUT Ke-497 Jakarta dan upaya pemerintah untuk ikut serta menjaga kestabilan harga pokok di wilayah Jakarta.
Baca Selengkapnya