Di zaman Ali Sadikin, butuh USD 800 juta untuk atasi banjir
Merdeka.com - Masalah banjir menjadi 'kutukan' bagi setiap orang yang menempati kursi gubernur Jakarta. Bagaimana tidak, sejak zaman Belanda sampai gubernur sekelas Ali Sadikin berturut-turut hingga ke Foke dan Jokowi, masalah banjir belum mau surut dari ibukota.
Beragam cara dilakukan para gubernur Jakarta. Tetapi kebanyakan cara yang mereka lakukan sama. Sebut saja saat Ali Sadikin mengatasi banjir di tahun 1972 hampir sama dengan yang dilakukan Jokowi, yaitu mengeruk kali, membuat instalasi pompa, pembuatan waduk dan normalisasi lahan dan sungai.
Ali yang dikenal sebagai gubernur andal mengakui cara ini hanya efektif sementara dan tak berlaku lama.
-
Bagaimana Jokowi atasi krisis air? Jokowi menyampaikannya, beberapa negara saat ini dilanda krisis Air. Untuk itu, Ia mengimbau agar potensi air di dalam negeri bisa dimanfaatkan melalui beragam infrastruktur, dengan begitu air tidak langsung mengalir ke laut.
-
Apa penyebab banjir di Jakarta pada tahun 1960? Mengutip dari buku Sejarah Kota Jakarta 1950-1980 karya Edi Setyawati dkk mengatakan, pada awal tahun 1960 terjadi banjir di Jakarta, setelah mengalami musim hujan yang hebat sehingga 7 kelurahan sangat menderita, terutama daerah Grogol dan sekitarnya.Dikatakan pula salah satu penyebabnya karena lahan kosong yang semakin sedikit karena digunakan untuk perumahan, seiring dengan bertambahnya lahan yang dibangun, maka volume air hujan yang harus ditampung juga meningkat.
-
Gimana Pemkot Semarang atasi banjir Kaligawe? Sementara itu Kepala BPBD Kota Semarang Endro Pudyo Martanto mengatakan bahwa pihaknya bersama Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang mengerahkan pompa bergerak untuk mengurangi debit banjir.
-
Kapan Jakarta banjir? Sejumlah wilayah DKI Jakarta tergenang imbas hujan yang menguyur sejak Kamis (14/3) malam.
-
Bagaimana cara mengatasi banjir? Sampai dengan sekarang, pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk melakukan normalisasi jalur KA di Stasiun Semarang Tawang. Selain itu, pihaknya juga mengerahkan peralatan dan material yang diperlukan serta ratusan petugas untuk memperbaiki jalur yang terdampak banjir supaya bisa dilewati kembali oleh perjalanan kereta api.
-
Kenapa Jakarta banjir? 'Penyebab curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung,' ujar dia.
"Program-program ini lebih banyak menyelesaikan masalah banjir setempat. Sama sekali tidak dapat menyelesaikan masalahnya secara keseluruhan,"kata Ali Sadikin yang dikutip dari buku 'Bang Ali' karya Ramadhan KH.
Ali yang visioner berpendapat banjir hanya bisa diatasi dengan perombakan drainase besar-besaran. Tetapi sayang untuk membuat ini biaya yang dibutuhkan bukan kepalang besarnya.
"Untuk mengatasi bahaya itu dengan tuntas, biayanya mahal, terlalu mahal. Biaya yang diperlukan waktu itu, 800 juta dolar kalau mau rampung mengatasinya," pesan Ali kala itu.
Tetapi apa yang terjadi pemerintah pusat hanya menggelontorkan dana Rp 4,2 miliar dari Rp 500 miliar dana yang diajukan untuk proyek penanggulangan banjir tahun 1975/1976. Setahun kemudian pemerintah mulai menyempurnakan banjir kanal, waduk di Cakung, kali Cideng.
Bahkan 3.000 orang digusur untuk normalisasi lahan di sepanjang 2,4 km kanal. Tetapi hasilnya tidak optimal, Jakarta tetap ditenggelamkan banjir karena banyak warga Jakarta yang bandel tetap bermukim di daerah resapan air. Akibatnya 2 juta orang direndam banjir di era pemerintahan Ali Sadikin pada tahun 1972.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi menegaskan proyek Sodetan Ciliwung dimulai dari 2012.
Baca SelengkapnyaProyek sodetan Ciliwung dikerjakan selama 11 tahun.
Baca SelengkapnyaJokowi mengingatkan, selesainya sodetan Ciliwung, baru menyelesaikan 68 persen masalah banjir Jakarta.
Baca SelengkapnyaStasiun Pompa Ancol Sentiong, diklaim Jokowi bisa mengurangi banjir DKI Jakarta hingga 62 persen
Baca SelengkapnyaPembangunan Bendungan Lolak memakan anggaran mencapai Rp 2,02 triliun.
Baca SelengkapnyaBendungan yang dibangun sejak tahun 2017 tersebut, menghabiskan anggaran Rp1,6 triliun.
Baca SelengkapnyaSodetan Ciliwung ini diharapkan dapat menangani banjir di Jakarta.
Baca SelengkapnyaCegah Krisis Air, Jokowi Resmikan Bendungan Ameroro dan Penataan KSPN Wakatobi
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi blak-blakan biang kerok pembangunan Sodetan Ciliwung sampai memakan waktu 11 tahun.
Baca SelengkapnyaMembangun kolam retensi juga menjadi upaya Bobby Nasution menyelesaikan persoalan banjir.
Baca SelengkapnyaBerkat kerja sama Pemprov DKI sekarang dan Kementerian PUPR, proyek sodetan Ciliwung kini dapat diselesaikan.
Baca SelengkapnyaJokowi menuturkan, Bendungan Lolak, memiliki kapasitas 16 juta meter kubik dan dapat mengairi area pertanian seluas 2.200 hektare.
Baca Selengkapnya