Diancam dicopot Ahok, Kadis pertamanan bilang 'yang penting kerja'
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama kembali mengancam akan mencopot Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta Ratna Diah Kurniati. Peringatan ini menyusul buruknya pengelolaan makam di sejumlah TPU di Jakarta.
Terbaru, Ahok mendapatkan informasi banyak makam fiktif, artinya nisan terpasang tapi tak ada jenazah di dalamnya. Saking kesalnya, Ahok disebut bakal melakukan perombakan total jajaran di Dinas Pertamanan dan Pemakaman.
Saat dikonfirmasi, Ratna mengaku tak masalah jika dalam waktu dekat jabatannya akan dicopot. Dia beralasan telah bekerja sebaik mungkin dan sesuai dengan perintah mantan Bupati Belitung Timur itu.
-
Siapa yang menemukan makam palsu itu? Tim yang terjun menyelidiki keaslian makam justru menemukan fakta kalau tempat itu hanyalah kolam dan taman terbuka hijau.
-
Di mana makam palsu itu berada? Di Desa Ngalian, Kecamatan Wadaslintang, Wonosobo terdapat makam-makam para wali dan ulama yang ternyata palsu.
-
Dimana makam itu ditemukan? Makam ini terletak di dalam situs arkeologi Vulci, yang berada di antara kotamadya Montalto di Castro dan Canino di wilayah Lazio tengah.
-
Siapa yang menemukan makam? Tim arkeolog Mesir dan Jepang menemukan sebuah makam yang diyakini berusia 4.500 tahun dan sejumlah artefak di kawasan pemakaman Saqqara, Mesir.
-
Apa bentuk makam yang ditemukan? Secara keseluruhan, belasan makam berbentuk kerucut terpotong telah tercatat, hal ini ditentukan oleh bentuk kerucut terbalik yang terpotong pada suatu titik, sehingga dikenal sebagai makam botol atau lonceng.
"Ya enggak enggak masalah, saya pokoknya kerja sebaik mungkin sesuai instruksi. Sisanya sesuai kebijakan Pak Ahok," kata Ratna saat dihubungi, Jumat (10/6).
Disinggung, soal rencana perombakan besar-besaran di instansinya, Ratna akan segera melakukan evaluasi secara keseluruhan di dinasnya dan membenahi kinerja sebaik mungkin.
"Ya kalau saya, yang penting kerja semaksimal mungkin kita kerja yang dulunya enggak benar kita dibenahi saja. Kita seusai aturan. Semuanya sesuai kebijakan yang ada," klaimnya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok menegaskan ada upaya adu domba dengan memotong ucapanya
Baca SelengkapnyaAhok berandai jika ditawari dan berkesempatan menempati jabatan di pemerintahan.
Baca SelengkapnyaAkmal mengingatkan seluruh OPD untuk berbenah. Dia juga menekankan perlunya pembinaan pegawai.
Baca SelengkapnyaMantan Gubernur DKI Basuki T Purnama bercerita saat ditahan kasus penistaan agama.
Baca SelengkapnyaKekecewaan Akmal makin membesar kala melihat rekapitulasi sistem absensi di kantor tersebut.
Baca SelengkapnyaAhok juga menepis isu menjadi 'Kuda Putih' Jokowi dalam Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaAsep Guntur ingin mundur dari KPK buntut kasus suap Kepala Basarnas.
Baca SelengkapnyaAhok pun meluruskan pernyataannya soal Gibran dan Jokowi tak bisa kerja jika Prabowo memenangi Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaAhok Berniat Mundur dari Pertamina sejak Lama, Ingin Fokus Kampanyekan Ganjar-Mahfud di Jakarta
Baca SelengkapnyaSyafrin menyebut, laporan dari masyarakat terhadap keberadaan jukir liar sangat diperlukan.
Baca SelengkapnyaDisusul dengan permintaan maaf Johanis ke TNI dengan menyebut penyelidiknya khilaf saat OTT (Operasi Tangkap Tangan) kasus dugaan suap di Basarnas.
Baca SelengkapnyaAhok pada prinsipnya siap untuk ditugaskan di mana saja oleh PDIP.
Baca Selengkapnya