Dianggap tak becus kerja, Ahok ancam pecat Kadis Pertamanan
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengancam akan mencopot Ratna Diah Kurniati dari jabatan Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta. Ahok menilai, instansi di bawah pimpinan Ratna masih belum dapat memenuhi target darinya.
"Ini saya baru ngancem Kepala Dinas Taman, lu kalau enggak becus lagi nih, gue suruh camat lagi jadi kepala dinas taman," kata Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Selasa, (26/1).
Lebih detil, mantan politikus Gerindra ini mengatakan peringatan tersebut alasannya karena Ratna belum bisa membuat Ibu Kota menjadi lebih hijau.
-
Mengapa IKD di Kaltim belum mencapai target? Kendala implementasi IKD di Bumi Etam, menurut Sulekan adalah sulitnya akses geografi antar daerah. Belum lagi luas Kalimantan Timur yang jauh lebih luas dari provinsi-provinsi di Pulau Jawa, serta akses jaringan telekomunikasi yang masih terbatas.
-
Kapan target kinerja Pemprov Kaltim tercapai? Dengan demikian, Pemprov Kaltim berhasil mencatat hasil yang gemilang dalam mencapai target RPJMD selama lima tahun terakhir.
-
Bagaimana RTH di Jakarta bisa membenahi lingkungan? Program yang ditujukan di setiap kelurahan ini bisa menjadi batu loncatan untuk membenahi dan memperbaiki kualitas lingkungan hidup di kawasan permukiman padat.
-
Siapa yang bertanggung jawab untuk capai target? DPR dan Pemerintah Sepakat Prabowo-Gibran Harus Kejar Target Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,6 Persen di 2025
-
Siapa yang berperan dalam pencapaian kinerja Jasa Raharja? Pencapaian positif tersebut, kata Rivan, merupakan buah dari kerja keras seluruh jajaran Insan Jasa Raharja dan juga kolaborasi yang solid bersama mitra kerja utama, khususnya Polri, Kemendagri, Kemenhub, Pemda dan Rumah Sakit, baik dalam hal pelayanan dan peningkatan pendapatan maupun pengelolaan investasi.
-
Siapa yang dorong target RPJMN 2020-2024 tercapai? Anggota Komisi XI DPR Fraksi Partai Golkar Puteri Komarudin mendorong agar asumsi dasar dan sasaran pembangunan pada RAPBN dapat mengejar target dalam RPJMN tersebut.
"Saya cuma perintah jelas kok, semua tanah, jalan, mesti dihijauin. Saya enggak mau lihat ada tanah aja pokoknya," tegasnya.
Lebih lanjut, menurutnya, pegawai-pegawai Dinas pertamanan ini juga sering kedapatan tidak menjalankan tugasnya di lapangan, dan memilih untuk melimpahkan tugas ke petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU).
"Makanya dinas taman enggak pernah beres. Kamu kira yang toping-toping tanah itu siapa? PPSU kelurahan. Ini orang taman ngabisin duit," terang mantan Bupati Belitung Timur ini.
Kekesalan Ahok tak hanya itu, dia mengaku sudah mendengar ada alokasi anggaran sebesar Rp 30 miliar per satu Suku Dinas untuk kegiatan pembersihan jamur pohon-pohon di Jakarta. Ahok menilai angka tersebut tak masuk akal.
"Lu ngabisin berapa miliar untuk bersihin jamur. Kurang ajar enggak tuh pohon. Jamur apa coba yang lu buang. Beli pohon sisip sampai Rp 30 miliar satu Suku Dinas. Apa apaan," ujarnya kesal.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ratu Dewa menyebut sudah meminta Inspektorat untuk melakukan verifikasi laporan resmi.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyoroti mundurnya mundurnya Kepala Otorita IKN (OIKN) Bambang Susantono.
Baca SelengkapnyaAhok Berniat Mundur dari Pertamina sejak Lama, Ingin Fokus Kampanyekan Ganjar-Mahfud di Jakarta
Baca SelengkapnyaMenteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan buka-bukaan alasan Kepala Otorita IKN mundur dari jabatannya
Baca SelengkapnyaJamia berharap permasalahan ini tidak terjadi di tempat lain
Baca SelengkapnyaAkmal mengingatkan seluruh OPD untuk berbenah. Dia juga menekankan perlunya pembinaan pegawai.
Baca SelengkapnyaPernyataan mundur itu disampaikan melalui surat yang ditandatangani pada 25 Juli 2024. Foto dokumen bermeterai Rp10.000 itu beredar luas di media sosial.
Baca SelengkapnyaAhok berandai jika ditawari dan berkesempatan menempati jabatan di pemerintahan.
Baca SelengkapnyaAnggota DPR Fraksi PDIP Deddy Sitorus menilai target mega proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) tidak masuk akal.
Baca SelengkapnyaJenderal bintang dua menegaskan, Kapolsek lalai bertugas langsung dicopot
Baca SelengkapnyaKekecewaan Akmal makin membesar kala melihat rekapitulasi sistem absensi di kantor tersebut.
Baca SelengkapnyaKepala puskesmas juga menahan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang menjadi hak pegawai.
Baca Selengkapnya