Diberi jalur evakuasi, warga Kalijodo yang bertahan akhirnya pindah
Merdeka.com - Warga Kalijodo, Penjaringan, Jakarta Utara yang masih bertahan akhirnya meninggalkan tempat tinggalnya setelah tim negosiasi dari kepolisian memberikan jalur evakuasi untuk barang-barang mereka.
"Mereka (warga yang masih bertahan) sudah mau keluar," ujar Kapolsek Tambora, Kompol Wirdhanto Hadicaksono di Kalijodo, Senin (29/2).
Pihaknya juga menjelaskan bahwa kebanyakan dari mereka adalah warga Kalijodo kawasan Penjaringan Jakarta Utara.
-
Dimana pemukiman padat di Jakarta Barat? Pemukiman di daerah Pesing Koneng, Kedoya Utara, Kebun Jeruk ini misalnya.
-
Dimana letak permukiman terbengkalai di Jakarta? Baru-baru ini sebuah kawasan di wilayah Jakarta Timur yang terbengkalai terungkap, dengan deretan rumah yang ditinggalkan oleh penghuninya.
-
Di mana Kalijodo berada? Mantan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menemukan lapak jualan yang padat, bangunan retak, hingga sampah yang menggunung.
-
Di mana Suku Bajo banyak tinggal? Salah satu daerah di Indonesia yang banyak dihuni Suku Bajo adalah kawasan Taman Nasional Kepulauan Togean.
-
Siapa yang menghuni pemukiman? Analisis genetik pada tulang manusia yang digali menunjukkan hubungan erat antara penduduk pemukiman ini dengan kelompok lain di China selatan dan Asia Tenggara.
-
Apa yang dibangun di Kalijodo? Hingga pada tahun 2014, Basuki Tjahaja Purnama yang saat itu menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, menyulap Kalijodo menjadi RTH dan RPTRA.
"Evakuasinya lewat sini (Jakarta Barat). Mereka hanya minta jalur evakuasi," imbuhnya
Penertiban kawasan Kalijodo yang dimulai pukul 07.30 hingga kini masih berlangsung. Aparat gabungan terlihat berjaga-jaga di dekat area penertiban agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
Hingga pukul 09.30 WIB, penggusuran masih berlangsung. Sejumlah bangunan termasuk kafe-kafe yang selama ini menjadi tempat hiburan malam sudah dibongkar. Kawasan itu akan dijadikan ruang terbuka hijau dan taman oleh Pemprov DKI Jakarta.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebanyak 26 warga Kabupaten Luwu terpaksa jalan kaki 6 jam menuju ke pengungsian setelah desanya terisolasi akibat banjir dan longsor.
Baca SelengkapnyaBanjir ini terjadi akibat luapan Kali Ciliwung seiring tingginya intensitas hujan di wilayah Depok dan Bogor, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaAda 3 kesepakatan dengan Pemprov agar warga Kampung Bayam mau tinggal di Rusun Nagrak.
Baca SelengkapnyaWarga mengungkapkan sejumlah personel sekuriti PT JakPro tiba-tiba menggeruduk Kampung Susun Bayam dan meminta mereka untuk angkat kaki.
Baca SelengkapnyaTim dari Kantor SAR Manado kembali menyusuri pesisir Kepulauan Sitaro untuk mencari dan mengevakuasi warga yang masih tertinggal menyusul erupsi Gunung Ruang,
Baca SelengkapnyaPusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah menurunkan statusnya dari awas level IV menjadi siaga level III.
Baca Selengkapnya327 warga telah dievakuasi pada gelombang ketiga Tim KRI Kakap-811 atau dari TNI Angkatan Laut. Dari jumlah itu, terdapat 192 wanita dan 135 pria.f
Baca SelengkapnyaWarga desa itu dibantu sejumlah kerabat untuk membawa barang dan ternak ke atas mobil.
Baca SelengkapnyaSebanyak 35 unit mobil pemadam kebakaran telah dikerahkan ke lokasi kejadian.
Baca Selengkapnya