Digandeng Ahok jadi cawagub, Heru Hartono ngaku masih tak percaya
Merdeka.com - Petahana Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, memutuskan maju dari jalur independen pada Pilgub DKI 2017 mendatang. Untuk posisi calon wakil gubernur DKI menggandeng, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset DKI Jakarta, Heru Budi Hartono.
Pencalonan mereka akan didukung relawan TemanAhok yang mengumpulkan KTP warga DKI sebagai dukungan. Meski belum ada deklarasi secara resmi, Heru mengaku masih tak percaya dengan pilihan Ahok yang menunjuk dirinya sebagai cawagub.
"Senyum-senyum sambil ngeliatin bener enggak. Saya kan PNS enggak pernah masuk ke ranah itu. Saya masih kerja, kerjaan numpuk, masih disposisi 100 surat," katanya kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (18/3).
-
Apa kata Habiburokhman tentang Ahok dukung Ganjar? 'Itu menurut saya too little too late, atau bahkan enggak ngaruh sama sekali,' ujar Habiburokhman di Media Center TKN, Jakarta Selatan, Senin (5/2).
-
Bagaimana hubungan Ahok dan Puput? Walaupun usia mereka berbeda jauh, keluarga mereka kini hidup dalam keharmonisan. Mereka bahkan diberkahi dengan dua anak yang bernama Yosafat dan Sarah Eliana.
-
Bagaimana Ahok dukung Ganjar? Menjelang hari pencoblosan, sejumlah pejabat negara makin terang-terangan memberikan dukungan kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden. Baru-baru ini, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mundur dari jabatannya. Pemicu utamanya karena Ahok ingin mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
-
Kenapa Ahok dukung Ganjar? Pemicu utamanya karena Ahok ingin mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
-
Bagaimana Ahok dan Puput menunjukkan keserasian mereka? Ahok menunjukkan keserasiannya dengan sang istri, Puput, serta kedua anak mereka, Yosafat dan Sarah.
-
Kapan masa jabatan Heru Budi sebagai Pj Gubernur DKI Jakarta berakhir? Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono bakal habis masa jabatan pada 17 Oktober 2024.
Sejauh ini, dia mengklaim tak mau ambil pusing soal pilgub DKI. Dia memutuskan tetap bekerja. Termasuk soal kapan dirinya harus mundur.
"Mundur, nanti kita lihat tinggal tunggu perintah pak gubernur. Saya enggak tahu KPU pendaftaran, kapan syaratnya harus mundur. Begitu pendaftaran, bikin surat pernyataan mundur. Dinyatakan lolos, sah, ya mengundurkan diri. Waktunya kalau enggak salah 60 hari," jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, dia memastikan selama ini tak ada masalah saat bekerja sama dengan Ahok. Dia menganggap cara kerja Ahok justru memotivasi PNS di DKI.
"Ya buktinya sekarang masih sama-sama. Beliau motivator supaya anak buah tetap berjalan di koridor, terus semangat untuk perubahan. Contohnya tadi ada e-aset, nanti ada e-samsat dan lain-lain. Semuanya juga bagus. Kalau beliau mendorong agar lebih keras kan itu bagus untuk anak buah lebih maju," katanya.
Sebagai PNS, dikatakannya tidak mau pusing soal galangan dukungan. Dia yakin Ahok sudah punya banyak program kerja jika kembali terpilih.
"Gimana mau galang dukungan orang saya PNS. Pulang saja kemarin jam 9 malam sampai rumah jam 11. Program ada di kantongnya Pak Ahok sudah ada, dan enggak tahu seperti apa. Tapi itu masih jauh dan belum ada pembahasan juga," ungkap Heru.
"Soal blusukan, ya kemarin-kemarin juga kita sering blusukan," tambahnya.
Ditambahkan dia, karena fokus kerja, dirinya tak berpikir lebih jauh lagi. Andai pun nantinya diri bersama Ahok tak terpilih, Heru mengaku siap pensiun dan berpikir membuat usaha.
"Pensiun, tidur di rumah. Pasti ada rencana lain, gampang-gampang aja. Jualan aja, bikin food truck. Sama istri desain-desain food truck yang bagus ya kita jualan. Nikmatin. Kalau saat ini sama PNS biasa aja, mereka baik-baik semua," bebernya.
Ahok sempat menyiapkan nama Djarot untuk mendampinginya di pilgub DKI. Tapi Ahok membatalkan dan memilih Heru. Lalu bagaimana hubungannya Djarot?
"Saya komunikasi terus. Terakhir rapim, habis rapim saya ke ruang beliau. Beliau kan wagub saya, saya kepala BPKAD. Beliau orang yang profesional. Saya sering diskusi dengan beliau. Enggak apa-apa, beliau wagub saya, saya kan bawahan beliau hari ini sampai 2017," pungkas pria yang pernah menjabat wali kota Jakarta Utara ini.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok juga menepis isu menjadi 'Kuda Putih' Jokowi dalam Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaAhok menceritakan hanya Megawati yang mendukungnya sebagai Cagub DKI.
Baca SelengkapnyaReaksi Ganjar mendadak berbeda, ketika disinggung wacana duet Anies dan Ahok di Pilgub Jakarta.
Baca SelengkapnyaAlasan Ahok mengundurkan diri dari jabatan Komisaris Utama PT Pertamina agar fokus kampanye mendukung Ganjar-Mahfud dalam Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaHabiburokhman yakin rakyat lebih memihak Jokowi dibanding Ahok.
Baca SelengkapnyaAhok mengatakan, Presiden Jokowi dan Cawapres Gibran Rakabuming Raka tidak bisa bekerja.
Baca SelengkapnyaGanjar mengatakan, figur yang diusung PDIP diharapkan berasal dari kader, karena salah satu fungsi partai adalah mencetak kader-kader untuk dijadikan pemimpin.
Baca SelengkapnyaAhok mengatakan penolakan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mendukung capres Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaHeru mengaku tidak tertarik maju di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyatakan siap maju Pilkada
Baca SelengkapnyaAhok mengundurkan diri sebagai Komut PT Pertamina (Persero)
Baca SelengkapnyaAhok pun meluruskan pernyataannya soal Gibran dan Jokowi tak bisa kerja jika Prabowo memenangi Pilpres 2024.
Baca Selengkapnya