Dikritik warga saat debat, Djarot akui tak bisa memuaskan semua
Merdeka.com - Calon Wakil Gubernur Petahana DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat mengaku senang mendapatkan pertanyaan dari beragam komunitas saat debat final terbuka Pilgub DKI yang berlangsung di Hotel Bidakara, semalam. Meski pertanyaan-pertanyaan tersebut dinilai menyudutkan, namun Djarot menganggap itu sebagai kritik membangun.
"Saya lebih suka begitu, saya pernah sampaikan sebelumnya kritik boleh, saya seneng," kata Djarot, di Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (13/4).
Dengan kritik dari masyarakat, pemerintah dituntut mencari solusi nyata terkait permasalahan yang dihadapi warganya. Djarot menyadari kritik muncul karena pemerintah tidak bisa sepenuhnya memenuhi semua harapan masyarakat. Tetap ada warga yang tidak puas dengan kinerja pemerintah.
-
Apa kritik Djarot untuk Jokowi? Menurut Djarot, meski tidak melanggar prosedur, tindakan Jokowi melanggar etika moral.
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Apa yang dikritik petugas damkar kepada Wakil Wali Kota Depok? 'Pak, ini lembaga masyarakat dan uang dari masyarakat ya, pak. Apa gunanya undang-undang transparansi anggaran, pak. Harus terbuka, dong untuk masyarakat. Uang masyarakat, pak,'
-
Siapa yang dikritik Golkar soal maju Pilgub DKI? Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menyindir, Anies Baswedan yang tengah mempertimbangkan maju kembali di Pemilihan Gubernur Jakarta.
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Apa yang DPR sesalkan? 'Yang saya sesalkan juga soal minimnya pengawasan orang tua.'
"Sekali lagi, kita tidak bisa di manapun juga di dunia ini memuaskan 10,1 juta orang penduduk, tugas kami adalah memuaskan, menguntungkan sebanyak-banyaknya orang," ujar Djarot.
Mantan Wali Kota Blitar ini mencontohkan kebijakan relokasi warga korban penggusuran ke rumah susun (rusun). Dia menjelaskan bahwa program itu bertujuan untuk kesejahteraan warga Jakarta agar tidak lagi tinggal di pemukiman kumuh.
"Misal warga Kampung Pulo tentu saja mereka tidak mungkin tinggal di pemukiman kumuh seperti itu terus menerus, kita pindahkan dong," kata Djarot.
Djarot meyakini, tinggal di rusun justru meningkatkan kehidupan warga. Sebab, calon petahana ini mengaku telah memberikan segala fasilitas pendukung untuk warga yang tinggal di rumah susun.
"Rusun itu harganya sekitar Rp 350 juta kalau kita hitung-hitungan lho ya, bayangkan. Belum lagi mereka mendapatkan pelayanan bis gratis, kesehatan, KJP, operasi pasar, kasih modal usaha, dikasih bus sekolah, dikasih feeder bus kalau dia mau ke halte. Kurang apa?," beber Djarot. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mantan Gubernur Jawa Tengah itu menjelaskan kritik dari pejabat dalam bentuk menggiatkan sehingga kritik seorang pejabat ada batasnya.
Baca SelengkapnyaKapolri menegaskan Polri bukan lembaga anti kritik.
Baca SelengkapnyaAnies menuturkan, ada tiga hal prinsip demokrasi. Yaitu kebebasan berbicara khususnya mengkritik pemerintah.
Baca SelengkapnyaKritikan menjadi masukan konstruktif untuk memperbaiki pemerintahan.
Baca SelengkapnyaLuhut bahkan meminta mereka untuk pindah dari Indonesia bila dianggap semua jelek.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menegaskan agar pemerintah tidak alergi terhadap berbagai macam kritik
Baca SelengkapnyaCapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo menyinggung pentas seni yang dilakukan Seniman Butet Kartaradjasa.
Baca SelengkapnyaDari debat, masyarakat bisa menilai tawaran gagasan dari para calon presiden.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo menyinggung pentas seni yang dilakukan Seniman Butet Kartaredjasa.
Baca SelengkapnyaMenurut survei ini, mayoritas warga cukup puas atas kinerja Jokowi sebagai Presiden sebesar 76.2%.
Baca SelengkapnyaJokowi menyampaikan terima kasih kepada insan Pers yang selama ini memberi masukan dan mengkritik pemerintah.
Baca SelengkapnyaGanjar mengingatkan di debat 2019 menyinggung cara memilih pemimpin.
Baca Selengkapnya