Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dinas SDA Sebut Penurunan Daratan Jakarta Semakin Membaik, Berikut Rinciannya

Dinas SDA Sebut Penurunan Daratan Jakarta Semakin Membaik, Berikut Rinciannya penurunan muka tanah jakarta utara. ©2018 Merdeka.com/Imam Buhori

Merdeka.com - Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta, Yusmada Faizal mengatakan penurunan daratan Jakarta semakin berkurang sejak 2007. Sebelum tahun 2007, penurunan daratan Jakarta mencapai lebih dari 10 cm per tahun.

"Bergerak dari 2007-2017 itu cenderung laju penurunan yaitu menurun jadi dia tidak di atas 10 cm lagi," ucap Yusmada dalam webinar, Kamis (2/9).

Dalam presentasinya, terlihat zona dengan titik merah pada 2007 cukup banyak. Kemudian, pada 2012, titik merah berangsur berkurang. Titik merah merupakan indikasi daratan dengan penurunan tanah cukup dalam per tahunnya. Pada 2012-2014 sebanyak 8 titik, 2015-2018 sebanyak 6 titik, dan 2021 sebanyak 5 titik.

Orang lain juga bertanya?

Yusmada menerangkan, penurunan titik merah ini disebabkan upaya Pemprov untuk mengendalikan penggunaan air tanah secara masif dan diganti dengan air pipa yang mengalir.

"Salah satunya adalah dengan memastikan suplai air permukaan, yang kedua adalah berupaya mengendalikan penggunaan air tanah," tandasnya.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan titik-titik daratan Jakarta yang mengalami land subsidence, penurunan daratan, terus berkurang. Ia menyebutkan dari 20 titik lokasi land subsidence, menjadi 5 titik.

"Permukaan tanah yang dulunya jumlah penurunan itu ada lebih dari 20 titik sekarang sudah turun menjadi 5 titik," ucap Anies dalam sambutan webinar, Rabu (1/9).

Penyebab berkurangnya titik land subsidence menurut Anies diakibatkan perluasan cakupan layanan perpipaan air bersih, sehingga penggunaan air tanah oleh masyarakat terus berkurang.

"Karena sudah ada pasokan air dari tempat lain dan dalam hal ini salah satunya lewat program PAM ini," tandasnya.

Sebelumnya Anies juga pernah menyampaikan capaian Pemprov DKI dengan mengurangi land subsidence dengan cara menghentikan reklamasi. Ia menegaskan keputusan itu tepat dilakukan dalam menyikapi penurunan land subsidence.

Keputusan ini diperkuat dari hasil penelitian Dhritiraj Sengupta, ilmuwan penginderaan jauh di East China Normal University.

Dalam penelitian Sengupta, dataran pulau artifisial atau pulau buatan lebih cepat terjadi land subsidence, bahkan per tahun, disebutkan terjadi penurunan tanah lebih dari 80 milimeter per tahun.

"Jadi ini adalah fakta yang membuat kita makin merasa yakin bahwa menghentikan, tidak meneruskan kegiatan reklamasi adalah langkah yang tepat untuk mengurangi dampak land subsidence," kata Anies dalam webinar yang dikutip melalui channel YouTube Ikatan Institut Teknologi Bandung, Selasa (10/8).

Dalam kesempatan itu, Anies menampilkan data beruba gambar peta yang memiliki titik titik merah, sebagai tanda terjadinya land subsidence. Dari data tersebut, pada tahun 2007 Jakarta Utara diproyeksikan mengalami land subsidence 22 milimeter per tahun.

Namun, melalui stasiun pengurukan, titik-titik merah berkurang atau terjadi perlambatan land subsidence hingga 2018 sebanyak 2 milimeter per tahun.

"We are on the right track ini harus terus dikawal ini harus terus dijaga supaya makin efektif dan kita harus makin komitmen pada kelestarian dan keadilan dan kita berharap warna merah ini nantinya hilang," harap Anies.

Ia pun menekankan kebijakan Pemprov DKI selama ini selalu menggunakan bukti-bukti ilmiah yang tersedia, dan harus tegas terhadap kelestarian dan keadilan sosial

"Jadi gunakan pendekatan ilmiah bukti ilmiah dan prioritasnya sustainability dan social justice."

(mdk/eko)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
ESDM: Permukaan Tanah Jakarta Turun 6,3 Cm per Tahun
ESDM: Permukaan Tanah Jakarta Turun 6,3 Cm per Tahun

Tren penurunan muka tanah di wilayah DKI Jakarta tersebut terus mengalami perbaikan  dibandingkan tahun 1997 hingga 2005.

Baca Selengkapnya
Ternyata Ini Penyebab Terus Menurunnya Permukaan Tanah Jakarta, Terutama di Bagian Utara
Ternyata Ini Penyebab Terus Menurunnya Permukaan Tanah Jakarta, Terutama di Bagian Utara

Studi mencatat bahwa sekitar 40-70 persen faktor penurunan air tanah diakibatkan pengambilan air tanah. Ini berartiselama masih ada yang mengambil air tanah.

Baca Selengkapnya
Warga Jakarta Diimbau untuk Tidak Konsumsi Air Tanah, Ini Alasannya
Warga Jakarta Diimbau untuk Tidak Konsumsi Air Tanah, Ini Alasannya

Hal ini berdasarkan kajian Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta

Baca Selengkapnya
Waspada! Permukaan Tanah di Selatan Jakarta Menurun, Begini Kondisinya
Waspada! Permukaan Tanah di Selatan Jakarta Menurun, Begini Kondisinya

Penurunan muka tanah di selatan Jakarta ini karena penggunaan air tanah.

Baca Selengkapnya
Aturan Baru, Masyarakat Pakai Air Tanah Wajib Izin ke Pemerintah
Aturan Baru, Masyarakat Pakai Air Tanah Wajib Izin ke Pemerintah

Begini cara mengajukan izin menggunakan air tanah ke pemerintah.

Baca Selengkapnya
Apakah Ketersediaan Air di Jakarta Cukup Penuhi Kebutuhan Warga, Simak Penjelasannya Berikut Ini
Apakah Ketersediaan Air di Jakarta Cukup Penuhi Kebutuhan Warga, Simak Penjelasannya Berikut Ini

Kebutuhan air di Jakarta mencapai sekitar 30.000 liter per detik, sedangkan jumlah debit air yang tersedia hanya berada di bawah 20.000 liter per detik.

Baca Selengkapnya
FOTO: Antisipasi Banjir, Proyek Gorong-Gorong di Rawamangun Dikebut Sebelum Masuk Musim Hujan
FOTO: Antisipasi Banjir, Proyek Gorong-Gorong di Rawamangun Dikebut Sebelum Masuk Musim Hujan

Proyek pengerjaan perbaikan drainase ini dilakukan untuk mengantisipasi ancaman banjir.

Baca Selengkapnya
Kondisi DAS Citarum Membaik, Ridwan Kamil  Minta Pemerintah Pusat Terus Bantu Tanggulangi Pencemaran
Kondisi DAS Citarum Membaik, Ridwan Kamil Minta Pemerintah Pusat Terus Bantu Tanggulangi Pencemaran

Kondisi Sungai Citarum semakin membaik. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta pemerintah pusat tetap berperan menanggulangi pencemaran di sungai itu.

Baca Selengkapnya
FOTO: Pemprov DKI Keruk Kanal Banjir Barat untuk Antisipasi Banjir
FOTO: Pemprov DKI Keruk Kanal Banjir Barat untuk Antisipasi Banjir

Pengerukan endapan lumpur ini dilakukan sebagai upaya untuk menambah daya tampung air, terutama ketika musim penghujan.

Baca Selengkapnya
Pemprov DKI Klaim Penyemprotan Air dari Gedung Tinggi Berhasil Kurangi Polusi
Pemprov DKI Klaim Penyemprotan Air dari Gedung Tinggi Berhasil Kurangi Polusi

Pemprov DKI mengklaim polutan PM2,5 di sekitar gedung menurun usai dilakukan penyemprotan.

Baca Selengkapnya
Tanah di Kota Semarang Turun 7-13 Cm per Tahun, Ini Penyebabnya
Tanah di Kota Semarang Turun 7-13 Cm per Tahun, Ini Penyebabnya

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) mencatat penurunan muka tanah atau land subsidence di pesisir Kota Semarang berkisar 7-13 cm per tahun.

Baca Selengkapnya
Dirut PAM Jaya Ungkap Penyebab Krisis Air Bersih di Wilayah Jakarta
Dirut PAM Jaya Ungkap Penyebab Krisis Air Bersih di Wilayah Jakarta

Sejumlah wilayah di Jakarta Barat dan Jakarta Utara bakal berkurang suplai air bersihnya

Baca Selengkapnya