Dinas SDA Sebut Penurunan Daratan Jakarta Semakin Membaik, Berikut Rinciannya
Merdeka.com - Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta, Yusmada Faizal mengatakan penurunan daratan Jakarta semakin berkurang sejak 2007. Sebelum tahun 2007, penurunan daratan Jakarta mencapai lebih dari 10 cm per tahun.
"Bergerak dari 2007-2017 itu cenderung laju penurunan yaitu menurun jadi dia tidak di atas 10 cm lagi," ucap Yusmada dalam webinar, Kamis (2/9).
Dalam presentasinya, terlihat zona dengan titik merah pada 2007 cukup banyak. Kemudian, pada 2012, titik merah berangsur berkurang. Titik merah merupakan indikasi daratan dengan penurunan tanah cukup dalam per tahunnya. Pada 2012-2014 sebanyak 8 titik, 2015-2018 sebanyak 6 titik, dan 2021 sebanyak 5 titik.
-
Bagaimana DKI Jakarta mengendalikan polusi udara? Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menerbitkan Keputusan Gubernur (Kepgub) Nomor 593 Tahun 2023 tentang Satuan Tugas Pengendalian Pencemaran Udara sebagai kebijakan untuk mempercepat penanganan polusi udara.
-
Bagaimana Kementerian PUPR mengatasi masalah air? Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, Indonesia telah memperkuat infrastruktur air seperti membangun 42 bendungan, 1,18 juta hektare jaringan irigasi.
-
Pertamina tekan emisi dengan cara apa? Upaya yang dilakukan untuk pencegahan efek rumah kaca atau GHG antara lain; pemanfaatan biofuel untuk kapal-kapal PIS di mana 50% kapal yang dioperasikan sudah memanfaatkan Bio Fuel, pengoperasian kapal-kapal berteknologi dual fuel seperti Very Large Gas Carrier (VLGC) yang lebih ramah lingkungan, instalasi peralatan energy saving device di kapal-kapal, pemasangan solar panel, efisiensi operasional, serta upaya lainnya yang sesuai dan memenuhi sertifikasi Energy Efficiency Existing Ship Index (EEXI) dan Carbon Intensity Indicator (CII).
-
Bagaimana Kementerian PUPR meningkatkan akses air bersih? Melalui investasi yang strategis dan pendekatan inovatif, Indonesia pun juga berhasil memperluas dan meningkatkan akses air bersih bagi banyak komunitas.
-
Kenapa Jakarta banjir? 'Penyebab curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung,' ujar dia.
-
Bagaimana RTH di Jakarta bisa membenahi lingkungan? Program yang ditujukan di setiap kelurahan ini bisa menjadi batu loncatan untuk membenahi dan memperbaiki kualitas lingkungan hidup di kawasan permukiman padat.
Yusmada menerangkan, penurunan titik merah ini disebabkan upaya Pemprov untuk mengendalikan penggunaan air tanah secara masif dan diganti dengan air pipa yang mengalir.
"Salah satunya adalah dengan memastikan suplai air permukaan, yang kedua adalah berupaya mengendalikan penggunaan air tanah," tandasnya.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan titik-titik daratan Jakarta yang mengalami land subsidence, penurunan daratan, terus berkurang. Ia menyebutkan dari 20 titik lokasi land subsidence, menjadi 5 titik.
"Permukaan tanah yang dulunya jumlah penurunan itu ada lebih dari 20 titik sekarang sudah turun menjadi 5 titik," ucap Anies dalam sambutan webinar, Rabu (1/9).
Penyebab berkurangnya titik land subsidence menurut Anies diakibatkan perluasan cakupan layanan perpipaan air bersih, sehingga penggunaan air tanah oleh masyarakat terus berkurang.
"Karena sudah ada pasokan air dari tempat lain dan dalam hal ini salah satunya lewat program PAM ini," tandasnya.
Sebelumnya Anies juga pernah menyampaikan capaian Pemprov DKI dengan mengurangi land subsidence dengan cara menghentikan reklamasi. Ia menegaskan keputusan itu tepat dilakukan dalam menyikapi penurunan land subsidence.
Keputusan ini diperkuat dari hasil penelitian Dhritiraj Sengupta, ilmuwan penginderaan jauh di East China Normal University.
Dalam penelitian Sengupta, dataran pulau artifisial atau pulau buatan lebih cepat terjadi land subsidence, bahkan per tahun, disebutkan terjadi penurunan tanah lebih dari 80 milimeter per tahun.
"Jadi ini adalah fakta yang membuat kita makin merasa yakin bahwa menghentikan, tidak meneruskan kegiatan reklamasi adalah langkah yang tepat untuk mengurangi dampak land subsidence," kata Anies dalam webinar yang dikutip melalui channel YouTube Ikatan Institut Teknologi Bandung, Selasa (10/8).
Dalam kesempatan itu, Anies menampilkan data beruba gambar peta yang memiliki titik titik merah, sebagai tanda terjadinya land subsidence. Dari data tersebut, pada tahun 2007 Jakarta Utara diproyeksikan mengalami land subsidence 22 milimeter per tahun.
Namun, melalui stasiun pengurukan, titik-titik merah berkurang atau terjadi perlambatan land subsidence hingga 2018 sebanyak 2 milimeter per tahun.
"We are on the right track ini harus terus dikawal ini harus terus dijaga supaya makin efektif dan kita harus makin komitmen pada kelestarian dan keadilan dan kita berharap warna merah ini nantinya hilang," harap Anies.
Ia pun menekankan kebijakan Pemprov DKI selama ini selalu menggunakan bukti-bukti ilmiah yang tersedia, dan harus tegas terhadap kelestarian dan keadilan sosial
"Jadi gunakan pendekatan ilmiah bukti ilmiah dan prioritasnya sustainability dan social justice."
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tren penurunan muka tanah di wilayah DKI Jakarta tersebut terus mengalami perbaikan dibandingkan tahun 1997 hingga 2005.
Baca SelengkapnyaStudi mencatat bahwa sekitar 40-70 persen faktor penurunan air tanah diakibatkan pengambilan air tanah. Ini berartiselama masih ada yang mengambil air tanah.
Baca SelengkapnyaHal ini berdasarkan kajian Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta
Baca SelengkapnyaPenurunan muka tanah di selatan Jakarta ini karena penggunaan air tanah.
Baca SelengkapnyaBegini cara mengajukan izin menggunakan air tanah ke pemerintah.
Baca SelengkapnyaKebutuhan air di Jakarta mencapai sekitar 30.000 liter per detik, sedangkan jumlah debit air yang tersedia hanya berada di bawah 20.000 liter per detik.
Baca SelengkapnyaProyek pengerjaan perbaikan drainase ini dilakukan untuk mengantisipasi ancaman banjir.
Baca SelengkapnyaKondisi Sungai Citarum semakin membaik. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta pemerintah pusat tetap berperan menanggulangi pencemaran di sungai itu.
Baca SelengkapnyaPengerukan endapan lumpur ini dilakukan sebagai upaya untuk menambah daya tampung air, terutama ketika musim penghujan.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI mengklaim polutan PM2,5 di sekitar gedung menurun usai dilakukan penyemprotan.
Baca SelengkapnyaDinas Lingkungan Hidup (DLH) mencatat penurunan muka tanah atau land subsidence di pesisir Kota Semarang berkisar 7-13 cm per tahun.
Baca SelengkapnyaSejumlah wilayah di Jakarta Barat dan Jakarta Utara bakal berkurang suplai air bersihnya
Baca Selengkapnya