Dirawat di RS, Muntiasih tak tahu anaknya tewas ditabrak Metro Mini
Merdeka.com - Hujan yang mengguyur wilayah Jakarta seolah menambah kesedihan bagi keluarga Eko Darminto (37). Anak keduanya, Azam yang masih berusia 7 tahun meninggal dunia setelah ditabrak Metro Mini B 92 Jurusan Cileduk-Grogol.
Kecelakaan tragis itu bermula saat Azam akan berangkat sekolah diantar sang ibu, Muntiasih (35). Ibu dan Anak itu menunggu angkot di Jalan Raya Meruya Ilir (depan Apotek Taman Kebon Jeruk) Meruya Utara, Kembangan Jakbar.
Saat itu tiba-tiba Metro Mini yang dikemudikan Denny Irawan (36) datang dengan kecepatan tinggi. Metro Mini tersebut kemudian menghantam sebuah tiang listrik sebelum akhirnya menabrak Muntiasih dan anaknya.
-
Dimana jenazah PMI diterima? Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani sambut kepulangan tiga jenazah Pekerja Migran Indonesia (PMI) korban kapal tenggelam dari Korea Selatan di Gateway Human Remains, Gedung Duty Free Area Cargo, Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (16/3).
-
Dimana pemakaman mobil ini dilakukan? Keluarga Polara yang tinggal di Desa Padarshinga, Gujarat, menguburkan mobil berusia 18 tahun tersebut.
-
Siapa yang terlibat dalam pemindahan jenazah? Karena takut ketahuan, mereka kemudian memindahkan jasad korban dan membuangnya ke jurang.
-
Siapa yang meninggal dalam kecelakaan itu? Di waktu yang bersamaan, tiba-tiba kendaraannya ditabrak sebuah mobil yang melaju kencang. Kendaraan yang ditumpangi satu keluarga itu kemudian terhempas beserta seluruh orang yang berada di dalam mobil.
-
Siapa yang meninggal dalam insiden ini? Yang lebih memilukan, kedua teknisi itu masih sangat muda, berusia 19 tahun dan 21 tahun.
-
Siapa yang menyambut jenazah PMI di Bandara? Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani sambut kepulangan tiga jenazah Pekerja Migran Indonesia (PMI) korban kapal tenggelam dari Korea Selatan di Gateway Human Remains, Gedung Duty Free Area Cargo, Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (16/3).
Azam langsung meninggal di tempat sedangkan sang Ibu mengalami luka berat dan dibawa ke rumah sakit. Sang Ibu kini sudah mulai sadar, tetapi dia belum tahu bahwa anak kesayangannya sudah meninggal dunia.
"Dari keluarga memang belum ngasih kasih tahu. Kita bohongin supaya dia (Muntiasih) tidak mikir yang nggak-nggak," ujar Yanti, kerabat Eko Darminto kepada merdeka.com di rumah duka, Rabu (16/12).
Padahal saat ini jenazah Azam sedang dibawa menuju Purwodadi. Azam akan dimakamkan di kampung halaman Bapak dan Ibunya.
"Bapaknya pakai mobil ambulans nganter jenazah Azam ke Purwodadi. Mau dimakamin di kampung," ujarnya.
Eko dan Muntiasih sendiri memang warga Purwodadi, Jawa Tengah. Pasangan ini memiliki dua anak, dan Azam adalah anak kedua. "Anak pertamanya sudah SMP, Azam ini anak kedua," ujar Yanti.
Eko dan keluarganya tinggal di sebuah rumah kecil di dalam gang sempit di Meruya. Saat ini Muntiasih masih ditunggui beberapa kerabatnya di rumah sakit.
"Nggak tahu dech kalau tahu (anaknya meninggal) gimana nanti perasaannya. Tadinya sich semua saudara dipesenin supaya ibunya jangan dulu dikasih tahu sampai benar-benar pulih," imbuhnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kecelakaan terjadi di Banyumas pada Mingau (21/1) lalu. Kecelakaan ini menewaskan 3 orang.
Baca SelengkapnyaSejumlah barang bukti diamankan dari pelaku yang diduga melakukan penganiayaan terhadap keponakannya
Baca SelengkapnyaHasil pemeriksaan di Puskesmas Sragi 1, korban ada luka di leher dan di perut dan punggung ada luka memar
Baca SelengkapnyaIsak tangis mewarnai pemakaman Muhammad Naufal Zidan alias MNZ (19) yang dibunuh seniornya, Altafasalya Ardnika Basya alias AAB (23).
Baca SelengkapnyaMeski tak bisa hadir di acara pemakaman ayahnya, Ammar Zoni sempatmengumandangkan azan dan ikamah lewat video call.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal dunia setelah di evakuasi ke masjid sekitar.
Baca SelengkapnyaSonia, mengatakan dari hasil pemeriksaan dokter, korban meninggal dunia tak mengalami luka di fisik korban.
Baca SelengkapnyaSambil memanggil-manggil Azam, ibu ini ikut TIM SAR keliling laut untuk pencarian.
Baca SelengkapnyaKecelakaan terjadi di perlintasan kereta api tanpa palang pintu di Sadewo, Semarang, Kamis (29/2). Seorang balita tewas dan ibunya kritis dalam peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaBocah itu sempat dilaporkan hilang saat orang tuanya berkegiatan di Masjid Raya Al-Jabbar pada Minggu (17/12) malam.
Baca SelengkapnyaSaat pemakaman, hanya Adit dan adik laki-lakinya yang masuk ke liang lahat.
Baca Selengkapnya