Dirlantas Polda Metro: Motor dan becak suka melanggar lalu lintas

Merdeka.com - Kembalinya becak di Jakarta menuai pro-kontra. Kebijakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan itu hingga kini masih dikaji lebih dalam, meskipun beberapa pihak mengharapkan transportasi tradisional itu sudah tak seharusnya di ibu kota.

Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Halim Pagarra mengharapkan, agar Anies mendengarkan segala masukan. Apalagi, perihal rencana pelatihan 'goes' becak yang menurut Halim lebih baik menyejahterakan para pengayuh itu.

"Kalau mau lebih baik meningkatkan taraf hidupnya. Kemudian ditaruh saja di tempat yang tak terjangkau tempat angkutan umum. Karena kita tahu sepeda motor dan becak suka melakukan pelanggaran lalu lintas," kata Halim saat dihubungi merdeka.com, Selasa (31/1).

Halim melanjutkan, Anies-Sandi seharusnya mengkaji ulang kebijakan itu.

"Sudah diatur bahwa becak dilarang. Kan ada Perda No 8 Tahun 2007. Pasti ada urbanisasi dari daerah luar Jakarta," ujarnya.

Selain itu, menurut Halim, para penggoes becak bisa membuat angka pelanggaran lalu lintas menjadi naik.

"Kita tahu bahwa sepeda motor maupun becak itu kadang kala melakukan pelanggaran dan jadi korban. Lalu suka berhenti di simpang traffic light. Dan itu juga kadang suka mengganggu pengendara," tegasnya.

Namun, jika Anies-Sandi tetap nekat melegalkan becak, Halim menyarankan untuk diatur dengan baik.

"Lebih baik didata KTP-nya dari Jakarta dan ditaruh dari tempat wisata dan minim angkutan umum," pungkas Halim.