Dirut PD PAL Jaya sebut pengolahan limbah tinja via ATS untuk efisiensi biaya
Merdeka.com - Pemprov DKI Jakarta melalui PD PAL Jaya memiliki program pengolahan limbah tinja menggunakan teknologi yang dinamakan Andrich Tech System (ATS). Sebelumnya Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga S Uno menyebut air hasil pengolahan limbah tersebut bisa untuk dikonsumsi. Namun hal ini diklarifikasi Direktur Utama PD PAL Jaya, Subekti.
Subekti mengatakan program pengolahan limbah tinja dengan teknologi Andrich tersebut tak bisa diminum. Pengolahan hanya bertujuan untuk meningkatkan kualitas hasil olahan.
"Kami mengolah bukan untuk tujuan air minum. Kami meningkatkan kualitas hasil olahan dan menjadi air bersih menjadi nilai tambah bagi kita. Tujuan pengembangan ini bukan untuk air minum," jelasnya saat menggelar konferensi pers di kantornya, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Senin (28/5).
-
Bagaimana cara meningkatkan sanitasi dan air bersih? Meningkatkan akses dan kualitas sanitasi serta air bersih agar masyarakat tidak hanya mendapatkan air minum yang aman, tetapi juga memiliki lingkungan yang mendukung kesehatan.
-
Gimana cara hindari pencemaran air? Untuk mengantisipasi pencemaran air, penting untuk mengatur dan mengelola limbah dengan baik. Industri perlu dianjurkan untuk menggunakan teknologi ramah lingkungan dan mengolah limbah sebelum dibuang.
-
Bagaimana The Sanur mengolah air limbah? Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di The Sanur mampu mengolah air limbah sekitar 1500m3/hari, dengan didukung oleh powerhouse yang mampu menampung hingga 20MVA serta tangki air tanah berkapasitas 4.000 m3, dan 5 tempat penyimpanan sampah sementara termasuk limbah B3 Medis.
-
Kenapa limbah organik penting diolah? Meskipun limbah organik bisa membusuk secara alami, kita tidak boleh membuang limbah organik secara sembarangan.
-
Bagaimana cara mencegah pencemaran air? Langkah-langkah ini perlu dipahami oleh setiap masyarakat agar setiap aktivitas yang dilakukan sehari-hari tidak menimbulkan pencemaran yang membahayakan lingkungan.
-
Bagaimana Pertamina Hulu Rokan mengelola limbah air? Pengelolaan limbah air terproduksi dilakukan dengan lahan basah buatan (Constructed Wetland) yang berbasis teknologi hidro.
Subekti mengatakan selain untuk memperbaiki kualitas hasil olahan, pengolahan dengan teknologi ini dalam rangka efisiensi biaya. Jika hasil olahan kualitasnya meningkat maka ketika air dibuang ke dalam tanah maka tidak akan mencemari lingkungan.
"Tujuan kualitas olahan yang perlu saya tekankan, PD PAL mengolah ini sampai dibuang ke lingkungan tidak mencemari lingkungan. Kalau hasil pengembangannya jadi air bersih dan sebagainya itu nilai lebih dan itu harus kita kembangkan terus," jelasnya.
Ia menerangkan dalam proses pengolahan limbah, ada dua mekanisme yang dilakukan PD PAL; on side (perpipaan atau sistem terpusat) dan off side (non perpipaan atau sistem setempat). Untuk pengolahan limbah on side, PD PAL telah merancang rencana induk atau masterplan yang dibagi 14 zona dan zona nol atau existing.
"Insyaallah nanti zona satu dan zona enam akan konstruksi tahun 2020," ujarnya.
Zona satu meliputi wilayah Menteng sampai Pluit. Sedangkan zona enam mulai dari Slipi sampai Duri Kosambi. Dua zona ini merupakan prioritas untuk sistem perpipaan. Untuk zona lain, zona tujuh sampai 14 masih dalam persiapan.
Untuk pengolahan limbah onside, PD PAL mulai melaksanakan sejak 2016. Mekanisme pengolahan dimulai dari septictank yang ada di permukiman masyarakat yang kemudian diangkut mobil dan diolah. Ada dua pengolahan limbah tinja yaitu di Duri Kosambi dan Pulo Gebang.
PD PAL kemudian melakukan inovasi pengelolaan limbah tinja, salah satunya dengan merancang septictank yang telah dimodifikasi. "Kenapa harus kita lakukan karena septictank di Jakarta ini sebagian besar bocor atau rembes ke bawah. Dampaknya rembes ke bawah tentu bakteri E-coli akan kemana-mana," jelasnya.
Hasil pengolahan dari septictank yang telah dimodifikasi itu kemudian ditingkatkan dengan sistem Andrich Tech System. Subekti mengatakan pengolahan lumpur tinja di Duri Kosambi saat ini masih menggunakan sistem konvensional dan memerlukan proses lama.
"Ini kami berinovasi salah satunya menggunakan teknologi Andrich Tech System," kata dia.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Proyek ITF sendiri merupakan rencana pembuatan fasilitas pengolahan sampah menjadi tenaga listrik alias ITF yang sebelumnya telah dibatalkan oleh Heru.
Baca SelengkapnyaPLTU Adipala terus berinovasi menjadi PLTU, yang lebih ramah lingkungan dengan memanfaatkan biomassa sebagai bahan bakarnya.
Baca SelengkapnyaTinja yang disedot rupanya tidak dibuang sembarangan, ternyata diolah menjadi pupuk gratis untuk warga.
Baca SelengkapnyaFasilitas ini dapat membantu mengurangi emisi karbon yang dihasilkan sektor kelistrikan, khususnya dari PLTU.
Baca SelengkapnyaTarget pemerintah, setahun ke depan sampah di Bali dapat berkurang banyak.
Baca SelengkapnyaMenurut Sarjoko, mempertimbangkan kemampuan skala APBD DKI Jakarta yang ada saat ini dengan tipping fee yang akan dibayar kepada mitra.
Baca SelengkapnyaKondisi pembuangan sampah di Jogja makin mengkhawatirkan usai TPST Piyungan ditutup sementara.
Baca SelengkapnyaMenteri Negara BUMN Erick Tohir, meluruskan kabar rencana penghapusan pertalite yang beredar belakangan ini.
Baca SelengkapnyaHeru budi menjawab tudingan dirinya telah melanggar aturan usai setop pembangunan ITF Sunter.
Baca SelengkapnyaArifin tak menampikan, operasional PLTU Suralaya berdampak pada polusi udara hingga ke Jakarta.
Baca SelengkapnyaSebelum di Kota Pekanbaru, PTT PP juga telah membangun SPALDT di Palembang dan Makassar.
Baca SelengkapnyaSuntikan modal tersebut turun karena anggaran untuk pembangunan fasilitas pengolahan sampah Intermediate Treatment Facility (ITF) dibatalkan.
Baca Selengkapnya