Disdik DKI perbaiki 102 sekolah rusak, hanya SMP 22 yang bermasalah

Merdeka.com - Dinas Pendidikan DKI Jakarta tengah merehabilitasi total sejumlah sekolah yang tak layak digunakan. Total sudah ada 102 sekolah yang telah direhabilitasi.

Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Sopan Adrianto mengatakan, hanya SMP 22 Jakarta di Kelurahan Pinangsia, Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat, yang masih terkendala direhabilitasi. Menurut dia, hambatan tersebut lantaran terdapat enam kepala keluarga (KK) yang tinggal di sekolah itu dan enggak direlokasi.

"Oktober itu 15 selesai, sisanya tinggal nanti Desember itu udah selesai semua. Total enggak ada hambatan, cuma yang ada hambatannya itu tadi, di SMP 22," kata Sopan di Balai kota, Senin (21/8).

Enam kepala keluarga itu nantinya akan direlokasi ke rumah susun yang telah disiapkan oleh Dinas Perumahan. Pihak Disdik saat ini masih berusaha membujuk enam kepala keluarga tersebut agar mau dipindahkan.

"Tergantung nanti kapan mau diininya (direlokasi). Wali kota itu nanti yang menentukan yang untuk menyelesaikan penertibannya itu kan ada di wali kota. Pokoknya semua tahapan untuk membangun merehab total SMP 22 tahapan yang sesuai dengan tupoksinya Dinas Pendidikan, semua sudah dilalui, tinggal keterlibatan SKPD lain yaitu lah masing-masing punya tupoksinya yang berbeda-beda," ujar dia.

Menurut Sopan, terdapat 119 sekolah yang akan direhabilitasi total. Di mana sekolah tersebut sudah masuk dalam kategori rusak dan akan dibongkar dengan total anggaran mencapai Rp 191 miliar.

"Jadi masing-masing rehab berat itu kan masing-masing sekolah itu berbeda, rusak kusen belum tentu sekolah satunya rusak kusen juga, mungkin gentengnya, tegelnya, beda-beda. Tapi total Rp 191 miliar dari 119 lokasi," pungkasnya.