Disuruh Belajar di Rumah, 100 Pelajar di Jakbar Malah Main Game Online di Warnet
Merdeka.com - Pemprov DKI meliburkan kegiatan belajar mengajar di sekolah. Seluruh anak sekolah diminta belajar di rumah. Hal ini guna menangkal penyebaran virus Corona Covid-19.
Namun, kebijakan itu tak seluruhnya dituruti oleh pelajar. Malah ada yang terpergok sedang asyik main game online di Warnet.
Fenomena itu ditemukan dari hasil razia Satpol PP Jakarta Barat. Mereka sedikitnya mendatangi 55 Warnet. Untuk menjaga social distancing yang menjadi imbauan Pemprov DKI.
-
Apa tujuan razia di Jakarta? Ditlantas Polda Metro Jaya memaparkan lokasi-lokasi razia kendaraan di Jakarta dan sekitarnya.
-
Dimana razia dilakukan? Petugas Satpol PP menggerebek sejumlah kamar kos yang berada di Jalan Gajah Mada, Kelurahan Kepuharjo, Kabupaten Lumajang.
-
Apa yang dilakukan petugas Satpol PP? Petugas Satpol PP menggerebek sejumlah kamar kos yang berada di Jalan Gajah Mada, Kelurahan Kepuharjo, Kabupaten Lumajang.
-
Siapa yang terjaring razia? Hasilnya, puluhan muda-mudi yang bukan suami istri terjaring razia saat asyik berduaan di sejumlah kamar kos.
-
Bagaimana cara razia dilakukan? Adapun temuan lainnya yakni pada 14 Desember Polisi berhasil mengungkap jaringan peredaran narkotika dengan modus operandi disembunyikan dalam jaket. Barang bukti yang diamankan adalah 2.060 gram sabu dengan 4 orang tersangka,' lanjut Mukti.
Kepala Satpol PP Jakarta Barat, Tamo Sijabat masih menemukan pelajar yang berkeliaran di warnet. Beberapa di antaranya lagi asyik main game online.
Misalnya, pada Rabu (18/3), sebanyak 200 personel Satpol PP dikerahkan untuk inspeksi mendadak ke 55 warnet. Walhasil, berhasil menjaring 100 pelajar.
"Kemarin seharian ada 55 warnet yang kami sambangi. Sampai saat ini pun terus di monitor," kata dia saat dihubungi, Kamis (19/3).
Tamo menyatakan, dirinya tak mempermasalahkan pelajar mendatangi warnet. Asalkan, tujuannya untuk menambah ilmu atau berhubungan dengan tugas di sekolah.
"Kalau anak sekolah mau ngeprint atau mau belajar, kami biarkan," ujar dia.
Tamo menyebut, razia akan terus belangsung selama masa tanggap darurat penanganan virus Corona atau Covid 19 berakhir. Dia menyatakan, inspeksi mendadak tidak hanya difokuskan ke warnet saja.
Tapi, ke tempat-tempat keramian seperti rental playstation, pusat perbelanjaan dan lain sebagainya.
"Kami akan berikan imbauan-imbauan ke tempat-tempat keramaian supaya masyarakat banyak di rumah saja," tutup dia.
Reporter: Ady Anugrahadi
Sumber: Liputan6.com
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Data PPATK, sepanjang 2024 ada sebanyak 197.540 anak terlibat judi online dengan nilai transaksi Rp293,4 miliar dan transaksi sebanyak 2,2 juta kali.
Baca SelengkapnyaSepanjang tahun ini, Polda Aceh dan jajaran telah menangani sebanyak 74 kasus judi online dengan 119 tersangka.
Baca SelengkapnyaSebanyak 960.000 orang dari kalangan pelajar dan mahasiswa terlibat dalam kegiatan judi online.
Baca SelengkapnyaTotal ratusan pelajar, petasan, hingga puluhan motor yang digunakan untuk konvoi telah diamankan.
Baca SelengkapnyaKadisdik mengatakan berdasarkan Surat Edaran Kemendikbud masih diutamakan menggelar pembelajaran tatap muka.
Baca SelengkapnyaMereka tercatat dalam 19.555 kali transaksi senilai Rp2,29 miliar.
Baca SelengkapnyaModus Berbagi Takjil, Ratusan Pelajar Bikin Onar dan Hendak Tawuran Ditangkap di Jakpus
Baca SelengkapnyaMasyarakat yang melakukan judi daring tidak hanya dari kalangan orang dewasa, ada juga yang masih pelajar sekolah dasar (SD).
Baca SelengkapnyaIvan mengatakan permasalahan judi online pada anak ini harus ditangani bersama
Baca SelengkapnyaAda dua orang yang dinyatakan positif narkoba dari total 140 pelajar.
Baca SelengkapnyaPara pelajar itu mengikuti ajakan untuk bergabung di gedung DPR RI dari mulut ke mulut dan sosmed.
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya menangkap 56 orang yang terlibat kasus judi online.
Baca Selengkapnya