Ditemukan tewas, pemuda Agas diduga kuat korban pembunuhan
Merdeka.com - Kepolisian masih mendalami sebab kematian Agas (30). Sebelumnya, warga asal Serang Banten itu ditemukan dalam kondisi mengenaskan.
"Belum, masih kita kembangkan, masih kami selidiki," kata Kapolsek Tambora, Kompol Iver Mannosoh, saat dihubungi, Senin (6/8).
Dugaan sementara, Agas tewas karena dibunuh. Namun, polisi masih terus mencari bukti-bukti untuk bisa mengungkap pelaku dan motif dari kasus tersebut.
-
Dimana korban ditemukan? Jasad pria yang sehari-hari bekerja sebagai cleaning service itu pertama kali ditemukan kakaknya di dalam kamar dalam kondisi telentang tak bernyawa pada Selasa (28/11) sekitar pukul 01.30 WIB dini hari.
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Dimana jasad korban ditemukan? Jasad RN ditemukan di dalam ruko Jalan Boulevard, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
-
Bagaimana mayat tersebut ditemukan? Awalnya pekerja bangunan yang sedang membongkar taman kosong di sebuah ruko menemukan karung goni yang sebagian tertanam di dalam tanah. Tetapi saat ditarik dari posisinya ternyata berisi tulang belulang diduga kepala manusia.
-
Bagaimana mayat itu ditemukan? 'Awalnya saksi melintas di jalan tersebut, saksi menemukan bungkusan kasur yang menghalangi jalan,' kata Kapolresta Tangerang Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono di Tangerang.
-
Di mana mayat ditemukan? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya. Mayat pertama kali ditemukan oleh petugas kehutanan, Suyitono.
"Dugaan pembunuhan, kita lagi selidiki," katanya.
Meski belum ada petunjuk, Iver optimistis pihaknya bisa mengungkap kasus itu.
"Mudah-mudahan (pelakunya) cepat tertangkap. Saya yakin kasus ini cepat terungkap," janjinya.
Pelaku diduga dua orang
"Pelaku (pembunuhan) diduga 2 orang," kata Iver.
Kata Iver, aksi sadia itu sempat dilihat oleh seorang warga yang kebetulan melintas di lokasi kejadian. Sebelum tewas, korban diduga sempat bergumul dengan kedua pelaku.
"Warga yang kebetulan lewat situ (TKP)," katanya.
Sayangnya, polisi tak mendapatkan informasi dari saksi soal ciri-ciri pelaku yang diduga terlibat aksi pembunuhan terhadap Agas. Saksi, lanjut Iver, beralasan lupa karena peristiwa pembunuhan itu terjadi saat malam hari.
"Dia (saksi) nggak secara spesifik melihat ciri-cirinya. Secara umum aja dia melihat ada dua orang sama korban di situ. Kalau mengamati secara detail, enggak. Dia juga kadang ingat pakaiannya juga kadang lupa. Kejadiannya kan pas malam ya," pungkasnya.
Sebelumnya, seorang pria ditemukan tewas ditikam di Jalan Pangeran Tubagus Angke, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, Jumat (3/8) malam. Korban tewas dengan empat luka tusukan pada bagian perut dan dada.
Selain menemukan empat luka tusuk di dada dan perutnya, juga ditemukan dua identitas yang berbeda di dalam sakunya. Tak jauh darinya, ditemukan dua unit ponsel pintar.
"Mayat seorang berusia 30-35 tahun, diduga merupakan korban aniaya saat ini motif dan modus sedang kami selidiki," demikian keterangan Kepala Polisi Sekor Tambora Komisaris Polisi Iver Son Manossoh dikutip dari Antara, Sabtu (4/8).
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Total ada empat pelaku yang ditangkap polisi. Keempatnya masih berusia tak jauh berbeda dengan korban.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap dua orang pelaku pembunuhan pria berinisial AS (30) yang tewas dengan mulut tertancap pisau di Gresik.
Baca SelengkapnyaSaat ini, kasus dugaan pembunuhan tersebut sedang diselidiki.
Baca SelengkapnyaDi lokasi penemuan mayat juga ditemukan barang bukti berupa sarung parang, satu unit motor, dan sebilah pisau.
Baca SelengkapnyaSemua pelaku masih seusia korban. Mereka masih menjalani pemeriksaan oleh penyidik.
Baca SelengkapnyaBocah berusia lima tahun di Bekasi ditemukan tewas bersimbah darah dengan luka tusukan.
Baca SelengkapnyaAksi pengeroyokan bermula ketika korban mengunggah video di WhatsApp miliknya dengan mengenakan atribut salah satu perguruan silat.
Baca SelengkapnyaPolres Malang langsung menggelar olah TKP di lokasi kejadian untuk mengetahui penyebab kematian korban.
Baca Selengkapnya