Ditinggal Sandi, Anies keteteran jalankan program DKI?
Merdeka.com - Sudah sebulan lebih Gubernur Anies Rasyid Baswedan seorang diri memimpin DKI Jakarta sejak ditinggal wakilnya Sandiaga Salahuddin Uno pada 10 Agustus 2018 lalu. Anies harus mengurus Jakarta seorang diri setelah Sandiaga mengundurkan diri dari kursi DKI 2 untuk maju di Pilpres 2019 mendampingi Prabowo Subianto.
Hingga kini sosok pengisi kursi sepeninggal Sandiaga di DKI belum jelas. Dua partai pengusung Anies-Sandiaga pada Pilkada 2017 lalu, PKS dan partai Gerindra sama-sama mengklaim berhak menduduki jabatan orang nomor dua di ibu kota itu.
Gerindra digadang-gadang menyodorkan nama kadernya yang juga Ketua DPD DKI, M Taufik. Sementara PKS mengusulkan Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto.
-
Apa yang disinggung Anies Baswedan? Anies Baswedan menyinggung soal pemimpin yang tidak memenuhi janjinya.
-
Kenapa Anies Baswedan jadi menteri? Kesungguhannya dalam memajukan sektor pendidikan terwujud ketika Jokowi memilihnya sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dalam Kabinet Kerja periode 2014-2019.
-
Apa yang dikritik Golkar dari Anies soal Pilgub DKI? Dia mempertanyakan, apakah ada partai yang mau mengusung Anies di Pilgub Jakarta.
-
Apa nama lengkap Anies Baswedan? Anies Baswedan, dengan nama lengkap Anies Rasyid Baswedan, merupakan salah satu kandidat presiden untuk tahun 2024, dilahirkan di Kuningan pada tanggal 7 Mei 1969.
-
Apa yang dibahas Anies dan Sandiaga? Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Sandiaga Uno mengakui pernah membahas rencana mendirikan partai politik (parpol) bersama Anies Baswedan.
-
Kenapa Anies tidak jadi diusung di Jabar? Ketua DPD PDIP Jabar, Ono Surono mengatakan, Anies Baswedan memenuhi semua unsur kriteria untuk memimpin Jawa Barat. Kapasitas dan pengalaman memimpin wilayah DKI Jakarta, bisa diterapkan di wilayah Jabar.Komunikasi di antara kedua belah pihak sudah intens sejak Rabu (28/8). Hingga Kamis (29/8) sore, pembahasan pengurus partai di tingkat pusat sudah positif.Pengurus PDIP di Jabar sudah diminta untuk mengurus segala sesuatu yang berkaitan dengan keperluan pendaftaran ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jabar.Namun, semua tiba-tiba berubah pada malam hari. Ia menegaskan, semua upaya yang sudah dilakukan diganggu oleh pihak luar.'Kita menghadapi sebuah tantangan yang sangat besar, tangan-tangan yang tidak menyetujui Pak Anies diusung oleh PDIP Perjuangan, kekuatan-kekuatan yang sangat besar itu pada akhirnya membuat pak Anies tidak jadi diusung oleh PDI Perjuangan,' kata Ono di Kantor KPU Jabar, Jumat (30/8) dini hari.
Anies mengaku tak masalah untuk sementara waktu mengurus ibu kota sendiri. Namun, berdasar pengamatan, mantan Menteri Pendidikan itu nampak sedikit keteteran tanpa bantuan wakil.
Hal itu diketahui dari bertambahnya jadwal harian gubernur yang biasanya hanya satu atau dua agenda, kini Anies harus full agenda hingga sore. Sedangkan terkait jalannya program, terdapat beberapa program yang kurang terpegang tanpa adanya Sandiaga. Pertama adalah OK OCE.
Anies mengatakan, OK OCE Mart yang tutup atau sepi pembeli bukan hal yang perlu dibesar-besarkan. Menurutnya, dalam bisnis buka tutup usaha adalah hal wajar.
"Usaha online juga banyak yang tutup dan banyak yang buka. Usaha ya usaha saja, mengikuti nature bisnis," ujar Anies, di Hotel Aryaduta Jakarta, Selasa 4 September 2018.
Meski ada beberapa gerai tutup, Anies menyebut program OK OCE akan tetap menjadi perhatian Pemprov. "Kita akan terus (lanjutkan)," kata dia.
Kedua, Program DP 0 jalan di tempat. Diketahui, pemerintah sudah melakukan peletakan batu pertama Februari 2018 lalu. Namun, pembangunan rumah ini belum juga dimulai hingga saat ini. Padahal, program itu dijanjikan sudah dapat dipesan warga pada April 2018.
Menurut Dinas Perumahan, Pemprov masih menggodok skema pembayaran yang belum juga disepakati hingga kini.
Program ketiga yang mandek adalahOK Otrip. Meski diklaim Pemprov sudah berjalan, nyatanya hingga kini program angkot terintegrasi itu gagal dan hanya tahap uji coba.
Lantas benarkan Anies keteteran menjalankan program DKI seorang diri?
Reporter: Delvira HutabaratSumber: Liputan6.com
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menyebut, pembangunan IKN sudah mencapai 26 persen.
Baca SelengkapnyaAnies-Cak Imin akan menyampaikan gagasan dalam pertarungan Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan mengungkapkan kendala kesejahteran rakyat (kesra) karena kurangnya sinergi antara pemerintah pusat dengan daerah.
Baca SelengkapnyaBagi Anies di kalimantan sendiri juga tidak ada jaminan bebas dari masalah.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan mengungkap cerita ketika ditinggal oleh Sandiaga Uno saat mengurus Jakarta.
Baca SelengkapnyaAnies berpesan, bagi yang khawatir terkait perubahan ketika dirinya menjadi calon presiden, bisa melihat rekam jejaknya di Jakarta.
Baca SelengkapnyaAnies menilai, ada sesuatu yang hilang dari Jakarta.
Baca SelengkapnyaAnies heran selalu mendapatkan pertanyaan tentang proyek IKN
Baca SelengkapnyaBambang berujar, IKN dibentuk untuk semua kalangan. Manfaatnya pun akan dirasakan seluruh pihak.
Baca SelengkapnyaAnies menilai langkah pemerintah membangun IKN tidak tepat.
Baca SelengkapnyaAnies mengaku saat ini dirinya lebih fokus memikirkan masyarakat Jakarta
Baca SelengkapnyaAnies merasa tak perlu memberikan penilaian terkait Pemprov DKI.
Baca Selengkapnya