Dituding cari masalah di Kalijodo, ini tanggapan Kombes Krishna
Merdeka.com - Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Krishna Murti melakukan sidak di Kalijodo, Jakarta Utara, Kamis (19/2) malam. Dalam sidak ini, Kuasa Hukum warga Kalijodo, Razman Arif Nasution, menganggap kedatangan Krishna sebenarnya untuk mencari keberadaan Daeng Aziz, yang mengaku sebagai tokoh masyarakat Kalijodo.
Mengenai hal tersebut, Krishna menepisnya. Dirinya mengungkapkan ke Kalijodo atas dasar perintah Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian.
"Enggak ada rencana cari dia (Daeng Azis). Tadi malam saya patroli ke sana terkait dengan kebijakan Kapolda ada operasi pekat dan pemetaan," kata Krishna di Polda Metro Jaya. Jumat (19/2)
-
Kenapa Kasad ke Yogyakarta? Hari ini dalam perjalanan kami ke Magelang untuk menghadiri tupdik Akmil kami Pergi mengunjungi @artjog.id yang tiap tahun diadakan,' lanjutnya.
-
Siapa Kerto Pengalasan? Dalam pasukan Pangeran Diponegoro yang ikut bertempur dalam Perang Jawa (1825-1830), ada seorang panglima yang cukup kontroversial bernama Kerto Pengalasan.
-
Kenapa Kejaksaan Agung diajak kerja sama? “IDSurvey berperan penting dalam memastikan mutu dan kuantitas barang dan jasa dalam perekonomian nasional sehingga berperan sebagai benteng ekonomi nasional. Kami turut berterima kasih atas kesediaan JAMDATUN untuk melakukan kerjasama dengan kami dalam melakukan pendampingan-pendampingan yang diperlukan,“
-
Di mana Kerto Pengalasan bertugas? Menurut Sejarawan Peter Carey, Kerto Pengalasan merupakan seorang panglima penting Pangeran Diponegoro dalam membangun pertahanan di Goa Selarong.
-
Kenapa KD ke Surabaya? Ketika mengunjungi Surabaya, KD menyempatkan diri untuk bertemu dengan Azriel, yang saat ini sedang menjalani studi S2 di kota tersebut.
-
Siapa yang berkunjung ke Kasad? Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak menerima kunjungan kehormatan Commanding General United States Army Pacific (Danjen USARPAC), General Charles A. Flynn.
Krishna mengungkapkan, tak perlu ambil pusing dengan apa yang diungkapkan Razman. Sebab, tak ada gunanya mencari Daeng Aziz.
"Saya sudah pernah cari dia, enggak masalah dia kan sudah pernah untuk kasus penodongan dan senpi, sudah pernah ditahan. Jadi dia (sekarang) warga," ucapnya.
"Tapi kalau misal dia ada pelanggaran, ya lain lagi urusannya. Yang kasus itu kan sudah 00, sudah divonis dan sudah dihukum. Jadi saya buat apa cari dia. Saya udah enggak ada apa-apa kok sama dia," tutupnya.
Sebelumnya, kuasa hukum warga Kalijodo, Razman Arif Nasution, menilai sidak yang dilakukan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Krishna Murti di Kalijodo kemarin malam sebagai bentuk intimidasi terhadap warga.
Selain itu, mantan Kapolsek Penjaringan itu juga dianggap mencari keberadaan Daeng Aziz, yang mengaku sebagai tokoh masyarakat Kalijodo.
"Jangan Anda sering tampil Anda bisa suka-suka, saya tantang dia, bilang sama Krishna Murti, untuk apa dicari-cari (Daeng Aziz), untuk apa? Kalau ada narkoba tangkap saja, kalau ada sesuatu yang melanggar, tangkap saja," ujar Razman.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kusnadi juga membuat laporan ke Bareskrim Mabes Polri dengan dugaan perampasan ponselnya setelah sebelumnya mendatangi Komnas HAM.
Baca SelengkapnyaStaf Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Kusnadi memilih mendatangi Gedung Bareskrim Polri
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan Ketua Tim TDK Todung Mulya Lubis
Baca SelengkapnyaKuasa Hukum Hasto, Ronny Talapessy mengatakan surat pemanggilan tersebut baru diterima kliennya pada pagi tadi.
Baca SelengkapnyaDirektur Prasarana DJKA Kemenhub Harno Trimadi kini berstatus terpidana kasus korupsi DJKA.
Baca SelengkapnyaKusnadi berada di lantai dasar ketika Hasto sedang menjalani pemeriksaan
Baca SelengkapnyaHasto pun menjelaskan duduk perkara dirinya diseret dalam kasus tersebut.
Baca SelengkapnyaPenetapan tersangka Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Henri Alfiandi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), menuai polemik.
Baca SelengkapnyaDugaan pelanggaran penyidik KPK itu dilaporan asisten Hasto PDIP ke Dewas KPK dan Komnas HAM.
Baca SelengkapnyaPenetapan tersangka Kepala Basarnas menuai polemik.
Baca SelengkapnyaDia pun meminta maaf atas ketidakhadirannya ke KPK, lantaran dirinya harus memimpin rapat terkait Pilkada.
Baca SelengkapnyaHasto seharusnya dipanggil KPK pada Jumat, 19 Juli kemarin.
Baca Selengkapnya