Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dituding Lulung suap Ketua DPRD DKI Rp 12,7 T, ini pembelaan Sekda

Dituding Lulung suap Ketua DPRD DKI Rp 12,7 T, ini pembelaan Sekda Saefullah dilantik jadi Sekda DKI. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana menuduh ada dugaan suap yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Lulung menuding oleh Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah memberikan suap Rp 12,7 triliun kepada Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi.

Namun, Saefullah membantah dugaan tersebut. Dia mengatakan, kedatangannya bertemu Prasetyo untuk mempertahankan sistem e-budgeting yang diusung oleh Ahok. Bahkan, kedatangannya berdasarkan undangan Prasetyo sendiri.

"Jadi apa yang disuap. Justru kami mempertahankan e-budgeting setengah mati. Gak ada pake suap-suap. Saya ke rumah dia waktu itu diundang, nggak subuh tapi siang," jelasnya di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (3/3).

Dia menambahkan, kedatangannya ke rumah politisi PDI Perjuangan itu bersama asisten, BPKD dan Bappeda. Bahkan, mereka sempat makan siang bersama.

"Intinya waktu itu dia minta maaf, karena waktu rapat internal Pak Ferrial gebrak meja saya waktu itu. Saya justru mempertahankan e-budgeting. Jadi waktu itu kami rapat besoknya dia ngundang kami," terang mantan Walikota Jakarta Pusat.

Saefullah juga mengungkapkan, selain anggota eksekutif juga ada pimpinan dewan. Bahkan, dia menantang jika memang ada bukti bahwa telah melakukan penyuapan kepada anggota dewan.

"Cari aja buktinya, apa saya nyuap. Kalau saya semua program termuat di e-budget. Dan saya Tidak pernah ngutik-ngutik. Kalau kalian tanya soal data kami kasih bahkan kami upload yang versi mereka dengan versi kami. Dia udah teliti belum?" tegasnya.

"Lihat saja ini ada beberapa dana yang dia kerok dia kurang kurangi terus dia tambahin dengan masukin pengadaan pengadaan," tambahnya.

Mengenai akan adanya pelaporan atas dugaan tindakan suap ini, saefullah mengakui siap untuk menghadapinya. Bahkan, dia dengan tegas mengatakan, tidak perlu bantuan pengacara untuk melaluinya.

"Silakan saja lapor, saya tidak takut. Saya sendiri aja gak pake pengacara. biro hukum ada. Urusannya terang benderang gini kok. Apa yg sulit," tutupnya.

Saefullah juga seseumbar rela berhenti dari jabatannya jika memang benar DPRD DKI Jakarta berhasil melengserkan Ahok. "Kalau Pak Ahok berhenti, saya juga berhenti. Keterbukaan menuju transparansi. Ketika lomotif gagal saya mundur saja. Mundur dari Sekda," tegasnya.

(mdk/eko)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sunat Insentif ASN BPPB hingga Rp2,1 Miliar, Ini Peran Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor
Sunat Insentif ASN BPPB hingga Rp2,1 Miliar, Ini Peran Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK resmi menjebloskan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor ke penjara

Baca Selengkapnya
Lawan KPK di Praperadilan, Kubu Gus Muhdlor Minta Hakim Batalkan Penetapan Tersangka
Lawan KPK di Praperadilan, Kubu Gus Muhdlor Minta Hakim Batalkan Penetapan Tersangka

Pengacara Muhdlor berharap klien untuk dapat segera dibebaskan.

Baca Selengkapnya
Hari Ini, KPK Panggil Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali
Hari Ini, KPK Panggil Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali

Ahmad Mudhlor Ali akan diperiksa sebagai saksi untuk para tersangka lain

Baca Selengkapnya
Ditetapkan KPK sebagai Tersangka Korupsi, Begini Reaksi Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali
Ditetapkan KPK sebagai Tersangka Korupsi, Begini Reaksi Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali

Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali atau Gus Muhdlor menyatakan menghormati langkah (KPK menetapkan dirinya sebagai tersangka korupsi.

Baca Selengkapnya
Gus Mudhlor Diduga Gunakan Hasil Pemotongan Dana ASN Sidoarjo untuk Kepentingan Politik
Gus Mudhlor Diduga Gunakan Hasil Pemotongan Dana ASN Sidoarjo untuk Kepentingan Politik

Tessa enggan membeberkan lebih rinci materi pemeriksan Gus Muhdlor.

Baca Selengkapnya
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali Bungkam Seusai Diperiksa KPK
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali Bungkam Seusai Diperiksa KPK

Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali diperiksa penyidik KPK terkait dugaan pemotongan dan penerimaan dana insentif ASN di lingkungan BPPD Sidoarjo, Jumat (16/2).

Baca Selengkapnya
KPK Amankan 4 Koper Usai Geledah Rumah Dinas Bupati Sidoarjo Terkait Korupsi Dana Insentif
KPK Amankan 4 Koper Usai Geledah Rumah Dinas Bupati Sidoarjo Terkait Korupsi Dana Insentif

Dari yang terlihat, setidaknya ada 4 koper yang dibawa oleh petugas KPK

Baca Selengkapnya
Kasus Pemotongan Insentif Pajak Pegawai: Eks Bupati Sidoarjo Didakwa Terima Rp1,46 M & Tak Ajukan Eksepsi
Kasus Pemotongan Insentif Pajak Pegawai: Eks Bupati Sidoarjo Didakwa Terima Rp1,46 M & Tak Ajukan Eksepsi

Selain Gus Mudlor, terdakwa Ari disebut menerima sebesar Rp7,133 Miliar.

Baca Selengkapnya
KPK Periksa Bupati Sidoarjo Hari Ini
KPK Periksa Bupati Sidoarjo Hari Ini

Dia akan diperiksa sebagai saksi kasus dugaan korupsi pemotongan insentif pegawai di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya
KPK Yakin Dewas Bekerja Profesional Usut Laporan Pihak Hasto Buntut Penyitaan Ponsel
KPK Yakin Dewas Bekerja Profesional Usut Laporan Pihak Hasto Buntut Penyitaan Ponsel

KPK tak mempermasalahkan pelaporan ke Dewas tersebut, karena laporan tersebut adalah hak dan bentuk dari pengawasan masyarakat.

Baca Selengkapnya
Akal-akalan Bupati Muhdlor Ali Muluskan Rencana Jahatnya Potong Dana Insentif ASN Rp2,7 M
Akal-akalan Bupati Muhdlor Ali Muluskan Rencana Jahatnya Potong Dana Insentif ASN Rp2,7 M

Muhdlor Ali ditahan selama 20 hari ke depan terhitung sejak 7 Mei sampai dengan 26 Mei 2024.

Baca Selengkapnya
KPK Periksa IRT Usut Kasus Bupati Sidoarjo Potong Dana Insentif ASN
KPK Periksa IRT Usut Kasus Bupati Sidoarjo Potong Dana Insentif ASN

Dalam kasus ini, KPK telah menetapkan Kasubag Umum dan Kepegawaian BPPD Siska Wati sebagai tersangka korupsi pemotongan dana insentif ASN Sidoarjo

Baca Selengkapnya