Diusulkan diganti Jl AH Nasution, ini kisah di balik nama Jl Warung Buncit
Merdeka.com - Ruas Jalan Warung Buncit-Mampang Prapatan di Jakarta Selatan belakangan ramai diperbincangkan. Bukan soal istilah 'jalur neraka' yang melekat pada jalan ini karena kemacetannya. Melainkan usulan agar nama jalan itu diubah.
Adalah Ikatan Keluarga Nasution (Ikanas) yang mengusulkan perubahan nama Jl Warung Buncit-Mampang Prapatan. Dalam usulannya, mereka menginginkan ruas jalanan itu diubah nama menjadi Jenderal AH Nasution. Alasannya, nama salah satu jenderal besar Indonesia itu belum ada di Jakarta.
Usulan itu sudah disampaikan ke Pemprov DKI Jakarta pada bulan lalu. Namun, tak serta merta langsung disetujui karena akan lebih dibahas.
-
Apa arti nama "Jatinegara"? Ketika itu, pangeran Jayakarta juga menamakan tempat pengasingannya sebagai Jatinegara atau Janti Nagara yakni negara yang merdeka dan memiliki jatidiri.
-
Di mana lokasi Jalbar Kuningan? Bagi yang belum tahu, Jalan Baru alias Jalbar Kuningan terletak Jalan Lingkar Timur Kuningan, Kelurahan Cikaso, Kecamatan Kramatmulya.
-
Siapa yang mendirikan Jatinegara? Terkait asal usul Jatinegara menjadi wilayah permukiman, cikal bakal munculnya ketika Pangeran Jayakarta yang merupakan putra Kesultanan Banten diburu oleh VOC.
-
Apa nama wilayah Jakarta di masa awal? Siapa sangka jika Ibu Kota Jakarta dulunya hanya sebuah wilayah pelabuhan kecil dengan luas wilayah sekitar 125 KM persegi.
-
Apa julukan Jakarta? Menariknya, sematan kata 'The Big Durian' membuatnya sering disamakan dengan Kota New York di Amerika.
-
Dimana Jatinegara berada? Jatinegara merupakan sebuah kecamatan yang terletak di wilayah Jakarta Timur.
Bicara soal kawasan Warung Buncit-Mampang Prapatan, ada cerita di balik penamaan jalan. Seperti nama daerah lain di Jakarta, ada cerita menarik dulu di tempat ini.
Dalam penelusuran merdeka.com, penamaan Jl Warung Buncit bermula dari kisah seorang keturunan China, Bun Tjit, yang memiliki usaha warung kelontong kawasan itu. Dia disebut-sebut menikahi perempuan Betawi. Usaha yang semula kecil-kecilan tumbuh menjadi besar setelah penduduk di kawasan Warung Buncit terus bertambah.
Warung itu kian terkenal. Masyarakat kemudian akrab menyebut dengan Warung Buncit yang maksudnya warung milik si Bun Tjit. Sehingga kemudian kampung itu akrab dengan sebutan Warung Buncit
Namun dalam penelusuran lain, penamaan Jl Warung Buncit karena usaha kelontong keturunan China yang perutnya buncit. Dahulu, warung itu terletak di kawasan Pulo Kalibata.
Merdeka.com pernah mengonfirmasi kisah penamaan Jl Warung Buncit pada penulis Asal Usul Nama Tempat di Jakarta, Rachmat Ruchiat pada Juni 2012 lalu. Menurut dia, sejarah nama Warung Buncit sampai saat ini masih berbentuk cerita-cerita saja. Dari cerita dia ketahui, Warung Buncit berasal dari nama seorang keturunan Cina memiliki warung kelontong di kawasan itu, bernama Bun Tjit.
"Itu cerita berkembang di masyarakat, saya belum menemukan naskah tertulis menjelaskan muasal nama Warung Buncit, katanya saat dihubungi merdeka.com melalui telepon selulernya.
Dari penelusuran merdeka.com, Bun Tjit masih memiliki keturunan tinggal di Kelurahan Jati Padang, Pasar Minggu. Namanya Burhan (58 tahun), rumahnya di Gang Haji Sairan. Lebar jalan masuk menuju rumahnya sekitar satu setengah meter. Dua motor berpapasan harus antre.
Burhan mengaku keturunan dari Bun Tjit, seorang keturunan China. Meski kulitnya coklat dan tidak bermata sipit, dia sangat yakin karena beberapa sepupunya bermata sipit dan berkulit putih peranakan China umumnya.
Dia menuturkan nama Warung Buncit diambil dari nama buyutnya itu. Tapi dia tidak begitu yakin dengan cerita itu. Bahkan, ia pernah mendengar sejarah tempat itu memiliki versi lain.
"Ada yang bilang, pemilik warungnya keturunan China dan perutnya buncit," ujarnya.
Warung itu menjadi andalan warga berbelanja. Saat itu, kawasan Buncit adalah area pertanian dan banyak ditanami buah-buahan. Warga di sana juga beternak sapi dan kambing.
Selain berdagang, kata Burhan, Bun Tjit dikabarkan pandai bergaul, terutama dengan etnis Betawi. Saking akrabnya, dia menikahi perempuan Betawi dan masuk Islam. Dalam logat Betawi, namanya menjadi Buncit.
Burhan memperkirakan lokasi warung milik Bun Tjit itu sekarang di tempat berdirinya restoran cepat saji KFC, pojok perempatan lampu lalu lintas atau sekitar Buncit XII.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jakarta sudah beberapa kali mengalami perubahan nama.
Baca SelengkapnyaMerunut sejarahnya, ternyata DKI Jakarta pernah mengalami setidaknya 13 kali pergantian nama.
Baca SelengkapnyaPotret lawas mendiang Jenderal Besar AH Nasution saat masih berseragam militer bersama istrinya.
Baca SelengkapnyaSederet alasan Mahfud MD yang akan tetap melanjutkan pembangunan IKN.
Baca SelengkapnyaRencana untuk memindahkan ibu kota negara dari Jakarta tersebut urung terwujud di era Presiden Soekarno.
Baca SelengkapnyaPurnawirawan TNI Angkatan Laut asal Maninjau ini dulunya pernah dipercaya menjadi Duta Besar Republik Indonesia di Swiss dan Vatikan.
Baca SelengkapnyaMuseum Jenderal Besar AH Nasution adalah saksi bisu dari salah satu peristiwa paling kelam dalam sejarah Indonesia, G30S/PKI.
Baca SelengkapnyaAda banyak kisah di Jatinegara, mulai dari dua versi nama sampai warganya keturunan Banten.
Baca SelengkapnyaBagi Anies di kalimantan sendiri juga tidak ada jaminan bebas dari masalah.
Baca Selengkapnya