Djarot akan terima dana Rp 2,5 M setelah resmi jadi Gubernur DKI

Merdeka.com - Dirjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri Sumarsono menuturkan, setelah Djarot Saiful Hidayat resmi dilantik sebagai Gubernur DKI Jakarta, secara otomatis dana operasional yang diterima menjadi dua kali lipat dari sebelumnya. Djarot akan menerima dana operasional gubernur sekaligus wakil gubernur. Sebab Djarot tak memiliki wakil.

"Posisi enggak ada wakil, jadi dua-duanya digabung jadi satu. Jadi jauh lebih hampir dua kali lipat. Sekitar Rp 2,5 miliar, 0,14 persen dari PAD totalnya," kata Sumarsono di Balai Agung, Balai Kota, Jakarta, Jumat (26/5).

Soni sapaan Sumarsono mengatakan, biaya operasional Djarot juga akan digunakan untuk operasional para Wali Kota, Bupati dan Sekda. Termasuk jamuan-jamuan dan penyelenggaraan berbagai acara, forum koordinasi, menerima tamu duta besar negara sahabat, dan semua operasional di Pemprov DKI.

"Jadi bukan jatah hak individu seorang gubernur, tapi di dalamnya ada biaya operasional mendukung pelaksanaan tugas kepemimpinan gubernur," jelas Soni.

Terkait pengawasan laporan dana operasional tersebut, kata dia, bakal dilakukan secara tertulis dan diaudit oleh BPK.

"Yang satu sifatnya lansam, bertanggung jawab secara total detil tergantung gubernur. Maka Pak Ahok nyumbang untuk mereka yang cacat, sekolah, festival, itu bisa lebih fleksibel," ucapnya.