Djarot kaget lihat tumpukan raskin di Kelurahan Utan Kayu Selatan
Merdeka.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat melakukan sidak ke kantor kelurahan Utan Kayu Selatan, Jakarta Timur. Di sana, Djarot sempat menyapa petugas pelayanan terpadu dan beberapa warga yang sedang mengantre untuk dilayani.
Kemudian, saat hendak menuju lantai dua, Djarot terkejut melihat tumpukan karung beras di bawah tangga. Djarot bertanya kepada Lurah setempat perihal karung beras tersebut.
Kemudian, Lurah menjelaskan bahwa beras tersebut sudah lama berada di situ. Djarot menyarankan agar beras tersebut segera diserahkan kepada yang berhak.
-
Dimana Gubernur Kalsel bertemu silat kuntau? Sementara itu, saat tiba tiba di Kecamatan Pulau Laut dalam kegiatan yang sama, Sahbirin terpukau dengan dengan pertunjukkan Silat Kuntau.
-
Dimana pemukiman padat di Jakarta Barat? Pemukiman di daerah Pesing Koneng, Kedoya Utara, Kebun Jeruk ini misalnya.
-
Apa yang dilakukan warga saat Jokowi berkunjung? Padahal korban tersebut hanya membentangkan spanduk berisikan 'Selamat Datang Pak Jokowi, Kami Sudah Pindah, Kami Pilih Ganjar' pada saat Jokowi berada di pasar Agrosari, Wonosari.
-
Dimana letak permukiman terbengkalai di Jakarta? Baru-baru ini sebuah kawasan di wilayah Jakarta Timur yang terbengkalai terungkap, dengan deretan rumah yang ditinggalkan oleh penghuninya.
-
Apa kritik Djarot untuk Jokowi? Menurut Djarot, meski tidak melanggar prosedur, tindakan Jokowi melanggar etika moral.
-
Bagaimana DKI Jakarta membuat program Kelurahan Sadar Hukum? 'Melalui pelaksanaan pembinaan kelompok keluarga sadar hukum (Kadarkum), pengembangan kelurahan binaan, sampai dengan terbentuknya kelurahan sadar hukum,' tambahnya.
"Beras raskin enggak boleh lama di sini, harus dikirim ke yang berhak, kan by name by address. Kalau terlampau lama enggak diambil rusak," kata Djarot, di lokasi, Senin (27/2).
Djarot juga mewanti-wanti agar beras raskin yang sejatinya diperuntukkan bagi warga miskin tidak salah sasaran dalam penyalurannya. "Yang dapat raskin yang enggak mampu, yang tua. Kita enggak mau jatah raskin dijual ke yang lain. Itu kan Rp 24.000. Dia beli dan jual Rp 30.000 saja itu kan sudah dapat untung Rp 6.000," ujar Djarot.
Djarot mengungkapkan hal seperti itu pernah ia temukan di Blitar semasa ia menjabat sebagai Wali Kota. Untuk antisipasi jatah diambil orang lain, mereka yang ambil jatah harus punya kartu, lalu menunjukkan, tanda tangan kemudian bayar.
"Itu ada di Blitar pengepulnya, di sini juga ada. Rp 50.000 dibeli berapa kilo tuh 15 kg per karung, berarti Rp 3.000 per kilo, dijual Rp. 4000 per kilo sudah Rp 60.000, laku tuh. Lebih baik transferan langsung. Pokoknya nanti kita ubah transfer ke orangnya langsung," tegas Djarot.
Djarot melanjutkan perjalanannya ke lantai dua. Di sana ia menemukan petugas yang bertugas menangani Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).
Djarot meminta agar semua petugas disosialisasikan tentang aturan baru yang membebaskan bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB) bagi rumah atau bangunan dengan nilai jual objek pajak (NJOP) hingga Rp 2 miliar. Petugas lalu menunjukkan beberapa surat kepemilikan tanah di daerah tersebut. Djarot sempat kaget melihat sertifikat bernilai Rp 2 milliar lebih. "Wah ini pasti orang kaya nih," ucap Djarot.
Kemudian, petugas menjelaskan bahwa 60 persen warga di sana sudah digratiskan karena memiliki sertifikat bernilai di bawah Rp 1 milliar. Sisanya masih harus bayar karena memiliki sertifikat di atas Rp 2 milliar.
"Kalau lebih baik, bisa jadi nanti Rp 2 M, begitu NJOP Rp 2 M, bebas nol rupiah," tandas Djarot. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Heru mengaku akan menelusuri aduan tersebut dan menindak oknum tersebut jika seorang aparat.
Baca SelengkapnyaJokowi dan rombongan lepas landas menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 sekitar pukul 06.50 WIB.
Baca SelengkapnyaKedatangan Jokowi membuat warga heboh dan antusias. Para pedagang menunggu-nunggu menantikan orang nomor satu di Indonesia tersebut.
Baca SelengkapnyaJokowi juga sempat berdialog dan menyapa masyarakat yang sedang berobat.
Baca SelengkapnyaSecara tegas, dia melempar sejumlah pertanyaan. Isinya soal pemalakan, iuran, dan berbagai hal mendasar lainnya.
Baca SelengkapnyaRencana relokasi warga di kolong Jembatan Pakin sudah dibahas bersama Menteri Perumahan, Menteri Sosial, dan Menteri Dalam Negeri.
Baca SelengkapnyaTanggapan Heru soal Blusukan Gibran Keluar Masuk Kampung Jakarta
Baca SelengkapnyaHeru bilang, Gibran melakukan observasi soal permasalahan di Jakarta yang sekiranya bisa dibantu penyelesaiannya oleh pemerintah pusat.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil mengunjungi posko yang menyediakan makanan gratis bagi warga kurang mampu.
Baca SelengkapnyaGibran mengaku sudah meminta izin kepada Pj Gubernur DKI Jakarta sebelum blusukan.
Baca SelengkapnyaLautan masyarakat membanjiri titik kunjungan Presiden, mulai dari helipad, pasar, hingga rumah sakit.
Baca SelengkapnyaKJP Plus adalah program bantuan pendidikan milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
Baca Selengkapnya