Djarot minta Anies-Sandi sabar tak masukkan program di APBD 2018
Merdeka.com - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat meminta Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih Anies Baswedan dan Sandiaga Salahuddin Uno menghormati proses pembahasan RAPBD DKI Jakarta 2018. Djarot meminta Anies dan Sandi lebih sabar dan tidak terburu-buru memasukkan program mereka.
Djarot mencontohkan saat peralihan pemerintahan DKI Jakarta dari Fauzi Bowo ke Joko Widodo pada 2012. Saat itu, Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dilakukan oleh Fauzi Bowo, bukan gubernur terpilih.
"Waktu itu memang RPJMD dan RKPD itu disusun oleh Pak Fauzi Bowo. Kemudian masuklah Pak Jokowi, di situ ada penyempurnaan-penyempurnaan dengan penambahan program unggulan. Saya ingat betul, penambahan program unggulan yang masuk di situ adalah program KJP dan KJS," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (17/5).
-
Kenapa PDIP Jabar akan mendaftarkan Anies? 'Tentunya semuanya yang berderar hari ini masih menunggu kepastian tentang keberangkatan dari pasangan ini untuk menuju ke KPUD Jabar,' ucapnya. '95 persen (usung Anies-Ono)' imbuh dia.
-
Kenapa PDIP mempertimbangkan Anies untuk Pilgub Jakarta? 'Bahwa Anies juga jadi bagian pertimbangan, iya, Anies bagian dari pertimbangan. Oleh karenanya kami juga dengan Cak Imin dalam rangka itu semua,' jelas dia.
-
Apa yang disepakati PDIP dan Anies? Meski akhirnya PDIP tidak mengusung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta, menurut Basarah, Anies mengakui gagasan dan rencana baik untuk menjadi jembatan silaturahmi antara kelompok Islam dan kalangan Nasionalis Soekarnois akan terus dijalankan karena hal itu menjadi kebutuhan dan kepentingan bangsa Indonesia.
-
Apa yang dikritik Golkar dari Anies soal Pilgub DKI? Dia mempertanyakan, apakah ada partai yang mau mengusung Anies di Pilgub Jakarta.
-
Bagaimana Golkar menanggapi Anies di Pilgub DKI? 'Mau turun pangkat lagi dari capres menjadi cagub lagi gitu. Jadi saya kira tentu ini harus dipikirkan,' tegas dia.
-
Kapan PDIP Jabar mendaftarkan Anies? 'Hampir dipastikan bahwa malam hari ini DPD PDIP Jabar akan mendaftarkan secara resmi pasangan Calon Gubernur dan calon wakil gubernur yaitu Anies Baswedan dan Kang Ono Surono. Nah ini kita tinggal menunggu tahapan-tahapan berikutnya agar proses pendaftaran secara resmi ini bisa berjalan dengan lancar,' kata Folmer saat dikonfirmasi, Kamis (29/8).
Kondisi serupa sebenarnya kembali dirasakan saat ini. Alasannya, Pemprov DKI Jakarta tengah melakukan pembahasan RKPD 2018 yang mengacu pada RPJMD, di mana tenggat waktunya hingga 31 Mei 2017. RKPD nantinya akan menjadi acuan dalam menyusun APBD DKI Jakarta 2018.
Mantan Wali Kota Blitar ini berharap kubu Anies-Sandi tidak buru-buru dan ngotot menyisipkan program prioritas mereka. Djarot akan mengundang DPRD DKI Jakarta dan Kementerian Dalam Negeri untuk menyamakan persepsi dalam situasi ini.
"Makanya untuk proses seperti ini mari kita dengarkan dan tunggu apa masukan atau apa keputusan dari Kemendagri. Karena ini bukan di Jakarta doang. Tapi juga di seluruh Indonesia. Bagaimana pedoman umumnya ya dari Kemendagri," tutupnya.
Sebelumnya, pandangan berbeda disampaikan Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah. Dia mengatakan, Pemprov DKI akan mengakomodir program kerja Anies-Sandi. Sayangnya sampai saat ini belum ada komunikasi dilakukan antara Pemprov DKI Jakarta dengan tim sinkronisasi mereka.
"Kalau saya tadi sudah ada Permendagri-nya lupa saya nomor berapa. Tadi saya sampaikan di sini. Permendagri saya lupa nomornya tahun 2017 pasal 8a nomornya saya lupa, untuk penyusunan di situ dibilang untuk penyusunan RKPD harus masukan visi misi kepala daerah terpilih," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (16/5).
Dia mengungkapkan, tidak menutup kemungkinan program kerja Anies-Sandi sudah mulai disisipkan dalam pembahasan APBD Perubahan DKI Jakarta 2017 ini. Namun program yang mungkin masuk bukan dalam bentuk pembangunan fisik karena memerlukan waktu yang lama.
"Kalau saya sih wajar saja kalau program 100 hari gubernur baru diakomodir tapi tidak mungkin kegiatan fisik gak cukup waktu untuk lelang. Paling di situ kalau mau ada rumah untuk masyarakat DP nol rupiah soal kajiannya," jelas mantan Wali Kota Jakarta Pusat ini.
Salah satu program yang mungkin masuk dalam APBD Perubahan DKI Jakarta 2017 adalah pendanaan untuk UMKM, Oke Oce. Walaupun belum mendapatkan detailnya, Saefullah mengaku, program tersebut hanya memberikan pembinaan.
"Saya juga belum tahu itu oke oce programnya seperti apa. Tapi ada masukan, katanya oke oce enggak perlu uang banyak cuma ratusan juta. Kalau program DKI segitu kecil karena katanya dibiayai bank ini hanya untuk menggaet masyarakat supaya tahu bagaimana jalankan bisnis," tutupnya. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anies hanya tersenyum tipis kala mendengar ihwal dugaan cawe-cawe Jokowi tersebut. Selanjutnya, dia tak mau berkomentar lebih lanjut terkait hal itu.
Baca SelengkapnyaHeru diminta fokus menjalankan program kerja prioritas.
Baca SelengkapnyaAnies menilai, ada sesuatu yang hilang dari Jakarta.
Baca SelengkapnyaPDIP masih belum mengambil keputusan perihal dukungan calon gubernur pada Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaDjarot belum mau bicara banyak siapa kandidat yang akan diusung PDIP di Pilgub Jakarta.
Baca SelengkapnyaPengumuman sejumlah wilayah terkhusus untuk Pilkada Jakarta bisa saja pada waktu-waktu terakhir atau last minute.
Baca SelengkapnyaAnies berpesan, bagi yang khawatir terkait perubahan ketika dirinya menjadi calon presiden, bisa melihat rekam jejaknya di Jakarta.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan mengungkap cerita ketika ditinggal oleh Sandiaga Uno saat mengurus Jakarta.
Baca SelengkapnyaDjarot Saiful Hidayat menilai, ketidaksiapan dalam pemindahan IKN sebagai cerminan kebijakan yang tergesa-gesa.
Baca SelengkapnyaPertemuan digelar di kantor DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta, Cakung, Jakarta, Sabtu (24/8) siang.
Baca SelengkapnyaTidak benar jika Anies nantinya terpilih menjadi presiden, seolah-olah semua program dan kebijakan pemerintahan saat ini akan diubah secara serampangan.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat menyoroti, soal Keppres tentang pemindahan IKN dari Jakarta ke Kalimantan yang belum juga diterbitkan Presiden Joko Widodo
Baca Selengkapnya