Djarot minta RT sampai Dinasker data pendatang baru di Jakarta
Merdeka.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat memastikan, proses penataan urbanisasi yang marak terjadi usai mudik lebaran, akan terus dilakukan Pemprov DKI dengan koordinasi bersama pihak-pihak terkait. Hal itu guna memastikan, para pendatang itu bisa mengikuti sejumlah ketentuan, yang telah diatur oleh Pemprov DKI Jakarta.
"Penataan itu dilakukan bukan hanya pasca lebaran saja, tapi terus menerus. Itu tugas RT, RW, Lurah, Dinas Kependudukan sampai dengan Dinas Ketenagakerjaan," ujar Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (27/7).
"Prosesnya, mereka akan didata ulang. Kalau mereka datang ke Jakarta sendiri ataukah bawa teman, saudara, kita akan data. Tujuannya apa? Apa sekedar transit, atau mau sekolah, atau mencari pekerjaan, ini datanya harus komplet dan akurat," katanya menambahkan.
-
Apa masalah utama yang dihadapi pendatang baru di Jakarta? Celakanya, Pemprov DKI menemukan sebanyak 17,89 persen atau sebanyak 220 orang dari ribuan pendatang itu tercatat tak punya pekerjaan. Bahkan, PJ Gubernur DKI Heru Budi Hartono menemukan pendatang yang jadi pemulung. "Ada juga yang beberapa waktu lalu ketemu ya kita pemulung segala macam. Kita kembalikan,"
-
Dimana pemukiman padat di Jakarta Barat? Pemukiman di daerah Pesing Koneng, Kedoya Utara, Kebun Jeruk ini misalnya.
-
Siapa yang memprediksi jumlah pemudik? 'Hasil survei dari Kementerian Perhubungan, di mana jumlah potensi pergerakan pengemudi yang akan mudik dan balik mengalami kenaikan hampir 193,6 juta jiwa yang akan bergerak mudik balik lebaran,' kata Slamet di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (21/3).
-
Dimana letak permukiman terbengkalai di Jakarta? Baru-baru ini sebuah kawasan di wilayah Jakarta Timur yang terbengkalai terungkap, dengan deretan rumah yang ditinggalkan oleh penghuninya.
-
Dari mana saja orang cari rumah di Jakarta? Dari segi asal, lanjutnya, sebagian besar pencari properti di Jakarta berasal dari dalam wilayah itu sendiri. Namun, kota-kota satelit di sekitarnya juga mencatatkan proporsi pencarian yang signifikan.
-
Kenapa jumlah pemudik tahun ini meningkat? 'Dibanding tahun lalu, jumlah pemudik tahun ini naik sekitar 55%. Jumlah kendaraan juga meningkat drastis, sementara kapasitas jalan tidak banyak bertambah,' ujar Slamet dalam paparannya di Hotel Grand Kemang, Jaksel, Selasa (2/4).
Djarot mengatakan, jika pendatang sudah memiliki pekerjaan, mereka baru akan bisa memiliki KTP DKI, walaupun mereka hanya tinggal di tempat kontrakan. Namun, pihaknya juga akan memastikan, apakah orang yang bersangkutan akan lama menetap di Jakarta, atau hanya beberapa waktu saja seiring masa kerjanya tersebut.
"Ngontrak enggak apa-apa, yang penting ada tempat tinggalnya. Sampai mereka mendapatkan pekerjaan tetap di sini, atau sekolah di sini, dan berniat pindah di Jakarta, ya silakan. Baru mereka bisa bikin KTP," ujar Djarot.
"Tapi ada juga kan pekerjaan mereka itu yang tidak terus-terusan di Jakarta, yang pekerjaannya mobile, atau di Jakarta cuma beberapa bulan, setelah itu dia ke mana lagi. Jadi enggak bisa dilihat satu sisi aja. Sangat bervariasi dan sangat heterogen," pungkasnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Budi memprediksi pada 2024 ini jumlah pendatang baru di Jakarta bakal berkurang.
Baca Selengkapnyatertib administrasi kependudukan perlu diberlakukan demi kepentingan masyarakat secara luas
Baca SelengkapnyaWarga pendatang baru wajib mencatatkan administrasi kependudukan di Dukcapil DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Jakarta mencatat 80 persen sudah kembali ke ibu kota.
Baca SelengkapnyaDinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) DKI Jakarta mencatat 7.243 warga pendatang baru yang masuk ke Jakarta setelah Lebaran 2024.
Baca Selengkapnya“Nanti kita cek trennya seperti apa. Tapi memang kemarin pas bulan Mei 2023, melonjak jadi 216% dibandingkan bulan April 2023," kata Kadis Dukcapil DKI
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Jakarta memprediksi, jumlah pendatang ke Jakarta usai Lebaran 2024 diperkirakan turun drastis.
Baca Selengkapnya"Agar tidak mengajak sanak keluarga atau tetangga untuk mengadukan nasibnya ke Jakarta," kata Joko
Baca SelengkapnyaTren yang biasa terjadi adalah melonjaknya jumlah pendatang yang tiba di Jakarta
Baca SelengkapnyaHeru tak menampik memang diperlukan adanya perbaikan sistem zonasi
Baca SelengkapnyaWahyu mengatakan pengurangan jumlah pemilih tersebut, karena memang ketika dilakukan coklit ada warga yang telah meninggal dunia, pindah tempat tinggal dan lain
Baca Selengkapnya