Djarot ogah ikut-ikutan urusi calon kapolri Budi Gunawan
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menunjuk Komjen Budi Gunawan (BG) sebagai calon pengganti Jenderal Polisi Sutarman sebagai Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri). Sebab Sutarman akan pensiun pada Oktober 2015 mendatang.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat hanya menggelengkan kepala saat dimintai tanggapannya soal pemilihan ini. Namun dia mengatakan, tidak ingin ikut campur dengan pemilihan orang nomor 1 di Kepolisian ini.
"Itu kewenangan presiden, kami enggak mau ikut-ikutan," kata Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (12/1).
-
Kenapa Gibran enggan menanggapi soal Jokowi sebagai pemimpin koalisi? Calon Wakil Presiden (Cawapres) Gibran Rakabuming Raka enggan menanggapi kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi bakal pemimpin koalisi besar Prabowo-Gibran. Dia menilai usulan tersebut merupakan aspirasi dan pendapat dari sejumlah pihak.
-
Bagaimana Gibran merespon pertanyaan mengenai usulan Jokowi? 'Saya belum bisa menanggapi,' kata Gibran berkilah. Demikian juga saat ditanyakan apakah isu tersebut sekadar usulan atau hanya wacana, Gibran meminta awak media untuk bertanya kepada yang mengusulkan.'Silakan bertanya pada yang mengusulkan ya. Makasih,' tutup dia.
-
Bagaimana kubu Prabowo-Gibran menanggapi permohonan tersebut? Menanggapi permohonan tersebut, kubu Prabowo-Gibran sebagai pihak terkait dalam sidang tersebut menghadirkan mantan wakil menteri hukum dan HAM yang juga seorang Guru Besar Hukum dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Edward Omar Sharif Hiariej sebagai ahli di muka MK.
-
Apa kritik Djarot untuk Jokowi? Menurut Djarot, meski tidak melanggar prosedur, tindakan Jokowi melanggar etika moral.
-
Kenapa Ganjar tidak heran dengan pernyataan Prabowo? Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo mengaku tak heran dengan pernyataan tersebut. Sebab, menurut dia, banyak pihak yang mengklaim saat masa kampanye.
-
Bagaimana Prabowo menanggapi? 'Itu hak politik,' kata Prabowo usai menghadiri acara bertajuk 'Trimegah Political and Economic Outlook 2024' di Grand Ballroom, The Ritz-Carlton Pacific Place, Jakarta Selatan, Rabu (31/1).
Untuk diketahui, penunjukan Budi ini dinilai bermasalah karena tidak melibatkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Apalagi mantan kepala PPATK Yunus Husein menyebut Budi pernah masuk bursa calon menteri dan tak lulus karena rapor merah.
PDIP dan kubu Jokowi juga tak mampu memberikan penjelasan soal prestasi Budi Gunawan. PDIP menyebut Budi sebagai lulusan terbaik Akpol 83. Sisanya karena Jokowi dekat dengan Budi, atau karena alasan lainnya. Artinya faktor kenyamanan bisa menggantikan prestasi. Apalagi Budi mantan ajudan Megawati yang dikabarkan dekat dengan internal PDIP.
Budi juga pernah jadi sorotan saat dituding memiliki rekening gendut. Kemarin lusa, surat pemeriksaan Mabes Polri soal perkara rekening gendut ini beredar di kalangan wartawan DPR. Isinya Polri menilai rekening Budi yang Rp 22 M itu wajar. (mdk/gib)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi hanya memberi tanggapan singkat saat disinggung mengenai Pilkada Jateng.
Baca SelengkapnyaGibran meminta awak media untuk bertanya kepada yang mengusulkan.
Baca SelengkapnyaPDIP menegaskan pidato Megawati menutup peluang Ganjar dan Prabowo.
Baca SelengkapnyaBenarkah Prabowo menolak Kaesang maju di Pilgub Jakarta? Begini penelusurannya
Baca SelengkapnyaPDIP menanggapi isu pergantin Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan (BG).
Baca SelengkapnyaNama cawapres Ganjar saat ini masih berada di keranjang Megawati Soekarnoputri.
Baca SelengkapnyaSaid menyebut tidak ada yang berhak merasa akan dipilih menjadi cawapres Ganjar usai bertemu Megawati.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat mengaku kecewa dengan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaGibran mengiyakan saat ditanyakan apakah tetap di PDI Perjuangan.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menanggapi santai kabar ingin merebut kursi Ketua Umum PDIP, yang masih diemban Megawati Soekarnoputri
Baca SelengkapnyaPDIP belum memutuskan bakal mendukung siapa di Pilkada Sumut 2024
Baca SelengkapnyaMenko Marves Luhut Binsar Pandjaitan merespons ramai tudingan Presiden Jokowi soal menyodorkan nama Kaesang Pangarep untuk maju di Pilkada Jakarta.
Baca Selengkapnya