Djarot: Sahur on the road disalahgunakan, cuma keliling bukan sahur
Merdeka.com - Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono tidak melarang adanya kegiatan sahur on the road (SOTR) selama Ramadan tahun ini. Namun dengan syarat mematuhi aturan yang berlaku. Kali ini, Plt Gubernur DKI Jakarta Djarot Syaiful Hidayat tidak sepakat dengan pernyataan Kombes Argo.
Djarot merasa aneh jika Kombes Argo mengizinkan. Sebab, Wakapolda Brigjen Suntana sudah melarang kegiatan tersebut.
"Wakapolda yang ketemu saya, dia yang melarang dan meminta penguatan dari Pemprov dan otomatis kami setuju. Karena ternyata sahur on the road banyak disalahgunakan oleh mereka yang engga sahur sebetulnya," kata Djarot, di Balai Kota, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (31/5).
-
Bagaimana mobil digunakan untuk hal yang tidak wajar? Berikut adalah beberapa contoh mobil yang dipaksa untuk bekerja ekstra dengan hal-hal yang tidak sewajarnya, seperti yang dilansir dari berbagai sumber pada Rabu (19/06/2024).
-
Apa yang dilakukan pengemudi mobil di Semarang? Dalam sebuah video yang dibagikan akun Instagram @kejadiansmg pada Selasa (12/9), tampak seorang pengendara motor merekam sebuah mobil yang mencoba menghentikannya. Namun dalam potongan video berikutnya, terdengar pengemudi motor itu berteriak menggunakan bahasa Jawa.'Kok iso nggowo pistol i lo. Nggowo pistol ik. Yok mas terus mas, (kok bisa bawa pistol, bawa pistol lho, yuk mas teruskan mas) ' teriak pengemudi motor.
-
Kenapa banyak orang mudik pakai motor? Mayoritas masyarakat beralasan mudik memakai motor lebih hemat biaya dan memudahkan mobilisasi di kampung halaman. "Kalau pakai motor, biayanya enggak sampai Rp500 ribu. Di kampung juga bisa ke mana-mana. Pakai motor bisa 8-9 jam, paling kalau capek istirahat dulu di rest area,"
-
Dimana saja pemudik motor terlihat ramai? Mudik motor masih jadi primadona Jutaan pemudik dengan motor menyemut selama musim mudik 2023. Memadati ruas-ruas jalan demi bertemu keluarga di kampung halaman.
-
Apa yang dilakukan driver ojol? Driver ojol tersebut memberikan helm pribadinya kepada pengendara yang ditegur saat berhenti di lampu lalu lintas. Aksi perhatian driver ojol itupun langsung ramai mendapat beragam komentar dari warganet.
-
Apa yang dilakukan gerombolan motor? Mereka juga menggeber-geber knalpot sepeda motornya sebelum meneror warga.
Sahur on the road dicap kegiatan yang mengganggu. Karena biasanya mereka berkeliling menggunakan sepeda motor dan membuat bising karena suara knalpot yang dimodifikasi. Djarot mengatakan bahwa mereka hanya ingin berkeliling saja, tapi tidak melaksanakan sahur.
"Kalau ada seperti itu langsung ditertibkan, selama ini gimana yang naik motor muter-muter, terus knalpotnya dibolongin suaranya kenceng. Mereka tuh enggak sahur, cuma keliling-keliling doang. Biar nanti polisi yang menertibkan, ditanya suratnya, pakai helm atau enggak ya kebanyakan enggak pakai helm," ucapnya.
Wakapolda Metro Jaya Brigjen Suntana juga sempat menyarankan hal yang sama untuk tidak melakukan sahur on the road selama bulan Ramadhan. Sebab, pengalaman dari tahun ke tahun, ada beberapa kejadian yang justru berakhir dengan keributan antar kelompok masyarakat.
"Sahur on the road tiga tahun ini banyak kejadian antar kelompok ribut, bahkan yang menyedihkan adik-adik kita yang sahur on the road malah enggak puasa karena ribut dan lain-lain," kata Suntana di Balai Kota, Jakarta, Jumat (26/5).
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, Polda Metro tidak bisa melarang kegiatan sahur on the road. Menurutnya hal tersebut masih tidak masalah jika tidak dibarengi dengan aksi pelanggaran.
"Ya kita kan enggak bisa ngelarang juga yang pada mau SOTR," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (30/5).
Penindakan kepada warga melanggar aturan ketika melaksanakan SOTR merupakan tugas kepolisian. Sehingga dia mengimbau para peserta SOTR tetap sesuai aturan ketika melaksanakan aksi sosial.
"Ya masa orang lagi ramai-ramai di jalan naik motor tiba-tiba langsung kita tahan, ya enggak bisalah," ujar Argo.
"Jika memang warga yang lakukan SOTR melakukan Tindak Pidana atau melanggar Peraturan Daerah (Perda), baru kita tindak," terangnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mereka melakukan TOTR dengan maksud untuk mencari kelompok lain agar terjadi kerusuhan.
Baca SelengkapnyaMarak Kasus Tawuran Berkedok Bukber, Kapolda Metro Jaya: Adik-Adik Ini Energinya Terlalu Besar
Baca SelengkapnyaJalan tikus menjadi alternatif bagi pengguna kendaraan untuk menghindari kemacetan.
Baca SelengkapnyaFenomena dong-odong mirip mobil ini memang sering tampak di jalan raya. Ini berbahaya karena kendaraan tidak aman.
Baca Selengkapnya