Djarot sebut jelang Pilgub DKI terasa aroma perpecahan di masyarakat
Merdeka.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat melepas rombongan Karnaval Napak Tilas proklamasi 2016 di Gedung Joeang '45, Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (16/8). Dalam sambutannya, Djarot mengajak untuk merefleksikan detik-detik perjuangan para pahlawan di masa lalu yang merebut kemerdekaan.
Mantan Wali Kota Blitar itu mengatakan, para pahlawan seperti Soekarno-Hatta, Jendral Sudirman, dan tokoh pejuang lainnya akan menangis bila melihat generasi penerusnya malah terpecah-belah. Mengingat akhir-akhir ini banyak kejadian yang bisa memecah belah bangsa Indonesia. Termasuk menjelang Pilgub DKI 2017.
"Termasuk dalam pelaksanaan Pilgub. Harusnya berjalan dengan baik di era kemerdekaan ini," kata Djarot di Gedung Joeang '45, Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (16/8).
-
Apa kritik Djarot untuk Jokowi? Menurut Djarot, meski tidak melanggar prosedur, tindakan Jokowi melanggar etika moral.
-
Bagaimana cara Pilkada DKI 2017? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Pada putaran pertama, ada tiga pasangan calon: Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) - Djarot Saiful Hidayat; Anies Baswedan - Sandiaga Uno; dan Agus Harimurti Yudhoyono - Sylviana Murni.
-
Mengapa Pilkada DKI 2017 menarik perhatian? Pilkada DKI 2017 menjadi salah satu pemilihan kepala daerah yang menarik perhatian. Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Apa yang Said Abdullah harapkan untuk pilkada di Jawa Timur? 'Aman, tertib dan damai serta pilkada berjalan sesuai aturan perundang undangan dambaan kita semua dan masyarakat Jawa Timur,' pungkasnya.
-
Bagaimana Pilkada DKI 2017 dijalankan? Pilkada DKI Jakarta 2017 merupakan salah satu pemilihan kepala daerah yang paling menonjol dalam sejarah Indonesia karena berbagai dinamika politik dan sosial yang terjadi.
"Marilah kita berikan kesempatan yang memiliki hak pilih, semuanya yang baik, tetapi semua pasti ada yang terbaik, tanpa harus mencaci satu sama lain," tambah Djarot.
Djarot mengakui saat ini aroma perpecahan itu telah jelas terasa terutama di Jakarta menjelang pelaksanaan Pilgub. "Semua organisasi pecah, partai politik jelas pecah organisasi sosial juga pecah," ujar Djarot.
Dia tak menampik banyaknya perbedaan pendapat. Namun dia mengingatkan jangan sampai perbedaan pendapat itu bisa memecah belah bangsa Indonesia.
"Bukan hanya pilkada tapi semuanya. Boleh beda pendapat, tapi di antara itu harus ada titik temu yang paling baik dan paling kita hormati," tutup Djarot.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Sesama tetangga tidak saling sapa, tidak boleh. Sesama ibu pengajian tidak saling sapa tidak boleh," kata Jokowi
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui Pemilu 2024 menimbulkan adanya gesekan perbedaan pilihan di masyarakat.
Baca SelengkapnyaJokowi tak ingin masyarakat masih ribut-ribut, di saat para calon presiden yang bersaing sudah adem.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo atau Jokowi meminta masyarakat untuk tetap menjaga persatuan di tahun politik 2024.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Pimpinan Pusat (PP) Jaringan Nasional (Jarnas) 98, Sangap Surbakti merasa heran dengan sindiran Politikus PDIP Deddy Sitorus
Baca SelengkapnyaJokowi dengan tegas mengingatkan, jangan tidak boleh tidak saling menyapa karena adanya perbedaan pendapat saat pemilu.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi berpesan jangan takut Pemilu, karena Indonesia sudah biasa menyelenggarakan pesta demokrasi tersebut
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, setiap lima tahun sekali dipastikan Pemilu akan terus terjadi.
Baca SelengkapnyaJokowi tak ingin masyarakat masih ribut-ribut di saat para calon presiden (capres) yang bersaing sudah adem.
Baca SelengkapnyaSultan menyebut, Prabowo tidak punya kepentingan pribadi apapun ketika menjabat sebagai Presiden nanti.
Baca SelengkapnyaDjarot menegaskan koalisi gemuk bukan jaminan menang.
Baca SelengkapnyaDjarot menegaskan, PDIP tidak akan membiarkan Pilkada Jakarta terjadi hanya melawan kotak kosong.
Baca Selengkapnya