Djarot soal beras plastik: Kurang ajar, bisa bunuh orang!
Merdeka.com - Masyarakat digegerkan dengan temuan beras sintetis yang salah satu bahannya menggunakan plastik. Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, prihatin dengan adanya temuan ini karena bisa menyebabkan kematian.
"Kurang ajar itu. Bunuh orang itu. Itu bisa bunuh orang," tegasnya di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Rabu (20/5).
Namun, dia mengaku belum menerima laporan mengenai keberadaan beras tersebut di Jakarta. Untuk itu mantan Wali Kota Blitar ini meminta semua pihak melaporkan jika memang ada temuan tersebut.
-
Bagaimana Jokowi pastikan beras aman? Presiden juga turut menyerahkan bantuan pangan berupa beras kepada masyarakat penerima manfaat. 'Bapak, Ibu sudah terima semuanya yang 10 kilo? Saya tadi mendapatkan catatan, ada yang sudah tiga kali, tapi ada juga yang baru sekali, betul?' tanya Presiden dalam dialognya dengan masyarakat penerima manfaat seperti dikutip dari siaran pers, Rabu (3/4).
-
Kenapa Pertamina menebar paket sembako? Kegiatan ini digelar untuk memberikan kebermanfaatan dan berkah di Bulan Suci Ramadan bagi masyarakar sekitar dalam semangat energi kebersamaan.
-
Siapa yang jamin stok beras aman? Jokowi mengatakan pemerintah akan menyiapkan stok beras di pasar agar tak mengalami kelangkaan. 'Ya semua stok siapkan. Setiap tahun udah rutinitas yang selalu kita jaga terus,' kata Jokowi di GOR Basket Bekasi Jawa Barat, Jumat (16/2).
-
Siapa yang mengumpulkan beras? Bupati Banyuwangi saat itu, R. Oesman Soemodinoto, menjadi ketua komite yang mengurus pengumpulan beras dan proses pemberangkatan kapal ke India.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas stok beras? “Masyarakat tidak perlu khawatir, stok beras yang dikuasai Bulog saat ini ada sebanyak 750 ribu ton , disamping itu juga hingga hari ini Bulog sudah menyerap lebih dari 700 ribu ton beras petani dalam negeri dan akan terus menyerap selama produksi masih ada dan sesuai ketentuan.
-
Kenapa Jokowi cek stok beras? Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau langsung Gudang Beras Bulog di Pematang Kandis,Kabupaten Merangin, Jambi. Kepala Negara mengaku, hal itu harus dilakukan demi memastikan ketersediaan beras jelang momentum hari raya Lebaran yang sisa sepekan lagi.
"Kalau ada ketemu itu lapor ya. Di mana tempatnya? Konsumen di mana? Sampai sekarang belum ada laporan (di Jakarta)," tutupnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Dewi Setiani, warga Bekasi, Jawa Barat merasa resah dengan beras yang dia beli Minggu (17/5) kemarin. Sebab, jenis beras yang dibeli berbeda dengan beras biasanya. Mulai dari bentuk, hingga rasa, beras ini lebih terasa seperti plastik.
Awalnya, Dewi membeli persediaan beras di Pasar Mutiara Gading Timur, Bekasi untuk diolah menjadi nasi uduk. Menurut pedagang, beras ini berasal dari Karawang dengan merek Straramos.
"Kemarin saya beli beras di pasar. Seperti biasa saya membeli beras ini kiloan dengan harga Rp 8000 per kilo. Tapi saat saya beli ini enggak seperti beras yang saya konsumsi sebelumnya," terang Dewi ketika dihubungi merdeka.com, Senin (18/5).
Dugaan adanya beras palsu tersebut pun muncul ketika Dewi mengolah beras itu menjadi nasi uduk untuk dijual. Bahkan saat dia memasak untuk kedua kalinya untuk memastikan, hasilnya pun tetap sama.
"Berasnya jadi aneh dan rasanya juga enggak kayak nasi pada umumnya. Lebih terasa kayak plastik, karena sintesisnya berasa banget," imbuh Dewi.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sakit hati usai diejek oleh korban, pelaku membacok leher korban
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi meminta agar beras Bulog bisa masuk lagi ke Pasar Induk Cipinang.
Baca SelengkapnyaRekaman video memperlihatkan petugas Dishub Medan memeras pedagang
Baca SelengkapnyaIni dilakukan karena Pemerintah tidak ingin harga pangan membebani masyarakat saat bulan puasa.
Baca SelengkapnyaRAT mengakui jika salah seorang petugas Dishub Medan meminta martabak ke pedagang melalui dirinya.
Baca SelengkapnyaBerdagang jadi salah satu cara bertahan hidup masyarakat Indonesia.
Baca SelengkapnyaPDIP mengaku miris melihat gudang Bulog hanya diisi beras impor.
Baca SelengkapnyaBanyak pedagang nakal yang menjual kembali beras milik pemerintah.
Baca SelengkapnyaDKI menindak tegas oknum petugas UPS Badan Air yang dengan sengaja membuang sampah ke bantaran kali.
Baca SelengkapnyaViral Anggota Dishub Medan Minta Martabak ke Pedagang saat Tertibkan Kendaraan, Ini Penjelasan Kadishub
Baca SelengkapnyaHal ini merespon kenaikan harga beras seiring menipisnya stok akibat El Nino.
Baca SelengkapnyaPihaknya sempat kesulitan untuk masuk kedalam gudang beras yang telah diindikasi melakukan kecurangan.
Baca Selengkapnya