Djarot soal kasus Kaesang: Gak usah ditanggapi dan diekspose
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan, kata 'ndeso' tidak ada unsur kebencian, melainkan sebagai guyonan. Sehingga dia menilai, kasus yang menjerat putra Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep bukanlah ujaran kebencian.
Djarot menilai, kata ndeso yang disampaikan Kaesang dalam video blog nya bukan merupakan ujaran kebencian. Tidak seharusnya, Muhammad Hidayat melaporkan Kaesang ke pihak kepolisian.
"Lah iyo kan lucu ya. Begini loh, kata kata ndeso kalau di kami itu kan guyonan ya, gurauan saja lah sebetulnya. Kalau kami ya orang desa, orang desa dianggap ndeso ya ora opo opo, gitu aja kok. Kok terlalu jauh toh?," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (7/7).
-
Apa yang Jokowi ajak untuk ditanggulangi? 'Selain itu kejahatan maritim juga harus kita tanggulangi seperti perompakan, penyelundupan manusia, narkotika, dan juga ilegal unregulated unreported IUU Fishing,'
-
Apa kritik Djarot untuk Jokowi? Menurut Djarot, meski tidak melanggar prosedur, tindakan Jokowi melanggar etika moral.
-
Kenapa Jokowi melarang Kaesang? 'Waduh', gitu, 'Jangan Pak Zul', katanya,' kata Zulhas di DPP PAN, Jakarta Selatan, Senin (3/6).
-
Mengapa Jokowi digugat? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Apa yang dilakukan Polda Jatim? DPR melalui Komisi III mengapresiasi langkah Polda Jawa Timur (Jatim) yang memberikan pendampingan kesehatan terhadap Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) saat Pemilu 2024 lalu. Selama bekerja, mereka didampingi 1.000 anggota medis Polri Biddokkes Polda Jatim yang dikomandoi Kepala Biddokkes Polda Jatim, Kombes Pol dr Erwin Zainul Hakim.
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
Mantan Wali Kota Blitar ini mengungkapkan, permasalahan ini jangan lah terlalu dibesar-besarkan ke publik. Untuk itu dia berharap kepada media untuk tidak lagi membesarkan masalah tersebut.
"Makanya tolonglah media jangan bikin gaduh ya, ada yang lapor biarin aja ga usah direken. Apa ya direken, ga usah ditanggapi, di ekspose. Wong kecil aja begitu ya, banyak hal besar yang harus kita urusin," ujarnya.
"Kasihan polisi dong, kecil-kecil diurusin akhirnya yang besar gak diurusin ya. Yang seperti itu ngapain toh? Apalagi persoalan kecil seperti itu ya." pungkas Djarot.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kaesang mengingatkan, kompetisi Pilkada ini sebaiknya dijauhkan dari penyebaran berita bohong.
Baca SelengkapnyaIa hanya akan fokus pada satu daerah atau wilayah saja.
Baca Selengkapnya"Enggak ada baliho tidak apa-apa yang penting inilah pemimpin yang bersih daripada ada baliho duitnya dari mana, dari korupsi?," kata Hasto
Baca SelengkapnyaMantan Menko Polhukam Mahfud MD memberikan dua analisa terkait batalnya KPK memanggil Kaesang.
Baca SelengkapnyaGibran sendiri berpasangan dengan Prabowo Subianto dalam Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaPutra bungsu Presiden Joko Widodo ini berdalih seharusnya langsung ditanyakan ke Mahkamah Konstitusi.
Baca SelengkapnyaHeru mengatakan kewenangan untuk menindak spanduk tersebut ada pada trantib atau Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).
Baca SelengkapnyaBobby Nasution persilakan Kaesang maju Pilkada daerah lain, asal jangan di Medan.
Baca SelengkapnyaJokowi menegaskan tak memiliki kekuasaan untuk mencalonkan atau mengusung sosok di Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaIa menegaskan bahwa KPK tidak ada pembatalan mengenai klarifikasi atas dugaan gratifikasi.
Baca SelengkapnyaPadahal, terlihat dalam video Andika telah menyodorkan tangannya tanda ingin berjabat tangan.
Baca SelengkapnyaPengusutan di Direktorat PLPM juga dilakukan terhadap Bobby dan sudah tidak lagi ditangani oleh Direktorat Gratifikasi.
Baca Selengkapnya