Djarot tak ngantor, Ahok lagi-lagi sebut nama Dian Sastro dan Raisa
Merdeka.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat dua hari terakhir nampak tidak hadir di Balai Kota DKI Jakarta. Bahkan, dalam situs resmi milik Pemprov DKI Jakarta tidak mencantumkan agenda kegiatannya sepanjang hari ini.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, pasangannya tersebut kemarin, Selasa (17/3), memiliki agenda di luar. Sehingga tidak perlu hadir, karena dia juga melakukan blusukan.
"Ada deh, Pak Djarot upacara, abis itu keliling-keling kali," ungkapnya di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (18/3).
-
Kenapa Ahok prihatin dengan korupsi? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Kenapa Ahok ingin jadi pejabat? Pesan Sang Ayah Pengalaman sering diperas oknum pejabat membuatnya terobsesi ingin menjadi pejabat. Ditambah pesan dari sang ayah sebelum meninggal. Pesan ini juga mendorongnya untuk jadi pejabat yang jujur dan membawa perubahan positif.
-
Apa yang membuat Ahok heran tentang koruptor? Dia menyoroti hukum dan sanksi para koruptor. Saking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya. Beberapa di antaranya bahkan tak segan pamer kekayaan.
-
Bagaimana Ahok memulai karier politik? Ahok pun memutuskan untuk masuk ke politik. Ia memulai karier politiknya sebagai anggota DPRD DKI Jakarta setelah terpilih pada tahun 2004.
-
Kenapa Ahok dukung Ganjar? Pemicu utamanya karena Ahok ingin mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
Mantan Bupati Belitung Timur ini menjelaskan, pada masa perseteruan dalam pembahasan RAPBD DKI Jakarta 2015, Djarot tetap mendukungnya. Tetapi, dia sempat menunjukkan rasa kecewa pada pilihannya tersebut.
"Makanya gue pengen wagub loe itu kayak Dian Sastro sama Raisa. Abis mesti pilih yang lebih pengalaman. Kalau pilih Raisa loe protes sama gue," tutupnya sambil tertawa.
Berdasarkan informasi yang dihimpun merdeka.com, mobil dinas milik Djarot tidak nampak terparkir di Balai Kota DKI Jakarta. Salah seorang anggota pengamanan dalam (Pamdal) mengatakan, tidak mengetahui keberadaan mantan Wali Kota Blitar itu.
"Saya enggak tahu ke mana. Kalau denger dari HT sih katanya blusukan. Tepatnya enggak tahu," jelasnya, Selasa (17/3).
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Reaksi Ganjar mendadak berbeda, ketika disinggung wacana duet Anies dan Ahok di Pilgub Jakarta.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, yang sebelumnya adalah rival pada Pilkada Jakarta 2017, kini bersatu dalam barisan pendukung Pramono-Rano.
Baca SelengkapnyaAhok kini tengah fokus memberikan pendidikan bagi kader-kader PDIP terkait perekonomian.
Baca SelengkapnyaKeduanya pernah menjadi gubernur. Akankan berpotensi menang jika keduanya berduet?
Baca SelengkapnyaDjarot juga menyinggung bahwa PDIP memiliki kader asli Betawi seperti Rano Karno.
Baca SelengkapnyaAhok menjelaskan absennya Anies Baswedan di kampanye akbar Pramono-Rano.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyatakan siap maju Pilkada
Baca SelengkapnyaMenurut Bobby, seluruh partai berhak mencalonkan nama-nama di Pilkada Sumut 2024.
Baca SelengkapnyaAhok menyebut, Anies memang masuk bursa dan menjadi salah satu dari 10 nama yang diusulkan di Jakarta.
Baca Selengkapnya