DKI Gandeng Unilever Indonesia & PT SBI Kelola Sampah Plastik di TPST Bantargebang
Merdeka.com - Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta menggandeng PT Unilever Indonesia dan produsen semen PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI) sebagai partner dalam mengolah sampah lama di TPST Bantargebang menjadi Sumber Energi Terbarukan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Andono Warih mengatakan salah satu contoh pengolahan sampah yang akan dilakukan adalah memproses sampah plastik menjadi material yang dapat digunakan kembali sebagai bahan bakar alternatif atau Refuse Derived Fuel (RDF).
"Jadi ini nanti sebagai pengganti batu bara di industri semen," kata Andono dalam siaran pers, Rabu (30/9).
-
Bagaimana sampah plastik diolah di Bandung? Sisi kreativitas ditampilkan sejumlah warga di Kota Bandung, Jawa Barat. Mereka mencoba menjawab permasalahan sampah plastik dengan menyulapnya menjadi kerajinan cantik dan unik.
-
Kenapa sampah plastik diolah di Bandung? Upaya warga sendiri merupakan langkah preventif untuk mengurangi sampah plastik yang sulit terurai dan berpotensi menumpuk hingga ribuan tahun.
-
Dimana sampah plastik diolah di Bandung? Berlokasi di Jalan Dago Pojok No 112, Dago, komunitas ini menggagas pengolahan sampah plastik menjadi karya seni wayang.
-
Siapa yang mengolah sampah plastik di Bandung? Mengutip laman resmi Pemkot Bandung, hasil kreativitas warga Bandung yang pertama adalah berhasil mengolah sampah plastik menjadi bahan bangunan paving block.
-
Sampah plastik apa yang diolah di Bandung? Beberapa produk yang dihasilkan rupanya memiliki nilai ekonomi yang tinggi, seperti jam dinding hingga mainan wayang plastik.
-
Bagaimana cara mengurangi sampah plastik? 'Berbagai upaya mengurangi timbulan sampah harus dilakukan untuk menekan dampak lingkungan hidup baik limbah padat, cair maupun gas, terutama penyebab pencemaran udara dan krisis iklim',
Ia menambahkan, dalam menangani permasalahan sampah, kolaborasi dan pembagian peran menjadi sangat penting. Pihak produsen memiliki peran yang besar untuk ikut mengatasi persoalan sampah plastik bersama pemerintah dan masyarakat, layaknya Unilever Indonesia dan PT SBI sebagai mitra kolaborasi kami dalam project ini.
"Semoga kerja sama ini mampu menstimulasi kolaborasi serupa di masa mendatang,” kata Andono.
Sementara itu, Kepala Unit Pengelola Sampah Terpadu (UPST) Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Asep Kuswanto mengatakan, pilot project untuk penambangan sampah untuk menjadi RDF di TPST Bantargebang telah dimulai sejak tahun lalu.
"Sumber sampah yang digunakan berasal dari Zona IV yang berusia lebih dari 10 tahun,” kata Asep.
Asep menjelaskan, proses untuk mengubah sampah ini menjadi bahan bakar meliputi penggalian dan pengayakan pada fasilitas TPST Bantargebang, lalu dikirim ke lokasi pabrik PT SBI untuk dicacah (crushing) dan dikeringkan (drying) guna menghasilkan RDF yang berkualitas.
Dia menaksir proyek ini akan menghasilkan RDF sekitar 1.000 ton per bulan. "Di mana 80-90 persennya terdiri dari sampah plastik,” ungkapnya.
Sementara itu, Director of Supply Chain PT Unilever Indonesia, Rizki Raksanugraha mengungkapkan, permasalahan sampah terutama sampah plastik merupakan isu pelik yang membutuhkan perhatian dan kerja sama lintas sektor, termasuk pihak swasta.
“Unilever percaya bahwa sampah plastik memiliki tempatnya di dalam ekonomi, tetapi tidak di lingkungan. Kami juga percaya bahwa sampah plastik jika dikelola dengan baik akan bisa menjadi sumber daya yang berguna. Upaya kolaborasi ini menjadi sangat penting untuk tidak hanya menciptakan lingkungan yang bersih, namun juga memberikan manfaat secara ekonomi,” kata Rizki.
Secara global, ungkap Rizki, Unilever berkomitmen untuk paling lambat pada tahun 2025 akan mengurangi setengah dari penggunaan virgin plastic atau plastik baru dengan cara mengurangi penggunaan kemasan plastik secara absolut sebanyak 100.000 ton dan mempercepat penggunaan plastik daur ulang.
Selain itu, Unilever juga terus membantu mengumpulkan (collect) dan memproses (process) lebih banyak kemasan plastik daripada yang dijualnya.
“Kolaborasi kami bersama DLH DKI Jakarta dan PT SBI merupakan perwujudan dari komitmen collect and process ini. Di tengah fakta bahwa jumlah timbulan sampah plastik nasional pada 2020 telah mencapai sekitar 10 juta ton per tahun, kami ingin mendukung terciptanya tempat pengelolaan sampah berteknologi ramah lingkungan agar timbulan sampah dapat diproses dengan baik dan akhirnya memiliki daya guna yang berkelanjutan,” lanjut Rizki.
Untuk turut mewujudkan dunia bebas sampah plastik, Unilever Indonesia telah menerapkan berbagai strategi mulai dari hulu ke hilir rantai bisnisnya. Dari hulu, Perusahaan mengembangkan dan menerapkan desain produk dengan pendekatan mengurangi plastik, plastik yang lebih baik, dan tanpa plastik.
Kemudian, dilanjutkan dengan edukasi berkelanjutan untuk membangun kesadaran dan mendorong perubahan perilaku masyarakat secara menyeluruh.
"Tak kalah penting, upaya mengatasi masalah sampah kemasan plastik di bagian hilir pengolahan sampah juga dilakukan bekerja sama dengan berbagai forum pemangku kepentingan," tuturnya.
Senada dengan Rizki, Direktur PT Solusi Bangun Indonesia (SBI), Lilik Unggul Raharjo mengatakan SBI sebagai produsen semen menyambut baik kerja sama dengan Unilever Indonesia, sebagai pihak produsen pertama yang terlibat dalam kolaborasi ini.
"Dengan misi sejalan untuk melestarikan lingkungan melalui pengelolaan sampah yang optimal dan terintegrasi, Unilever Indonesia akan terlibat dalam mendukung operasional proses crushing dan drying di fasilitas kami untuk turut memastikan bahwa kapasitas dan kualitasnya dapat terus ditingkatkan,” kata dia.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemkab Banyuwangi terus melakukan berbagai langkah pengolahan sampah.
Baca SelengkapnyaPengolahan limpah alat kampanye itu dilakukan berdasarkan jenisnya. Untuk bambu dan kayu akan didaur ulang menjadi kompos.
Baca SelengkapnyaProyek ITF sendiri merupakan rencana pembuatan fasilitas pengolahan sampah menjadi tenaga listrik alias ITF yang sebelumnya telah dibatalkan oleh Heru.
Baca SelengkapnyaInovasi dalam pengelolaan sampah telah membantu perseroan mendapatkan sumber energi alternatif yang ramah lingkungan.
Baca SelengkapnyaUntuk mengumpulkan lebih banyak sampah plastik dan menjangkau lebih banyak pengepul, RBU telah memiliki satelit atau cabang.
Baca SelengkapnyaLangkah ini penting dilakukan karena ada 13 juta ton lebih sampah plastik dalam setahun.
Baca SelengkapnyaSIG melalui anak usahanya, SBI, juga menjadi inisiator sekaligus operator fasilitas RDF pertama di Indonesia.
Baca SelengkapnyaLangkah ini untuk mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat, sekaligus membantu perusahaan mendapatkan sumber energi alternatif.
Baca SelengkapnyaTarget pemerintah, setahun ke depan sampah di Bali dapat berkurang banyak.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Bangun RDF Plant Senilai Rp1,2 T di Rorotan, Apa Kelebihannya?
Baca SelengkapnyaSelain pemanfaatan bahan bakar alternatif dari sampah perkotaan, SBI juga menerapkan ekonomi sirkular bagi masyarakat.
Baca SelengkapnyaSuntikan modal tersebut turun karena anggaran untuk pembangunan fasilitas pengolahan sampah Intermediate Treatment Facility (ITF) dibatalkan.
Baca Selengkapnya