DKI Genjot Pelatihan Pemasaran Digital UMKM Selama Pandemi
Merdeka.com - Pemprov DKI Jakarta menggenjot pelatihan terkait pemasaran dan literasi digital para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang tergabung dalam wadah pengembangan wirausaha Jakpreneur agar mereka mampu bertahan selama pandemi Covid-19.
"Banyak UMKM kualitasnya bagus namun kemasan kurang bagus. Ini dianggap sebelah mata masyarakat, ini tantangan kita," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi Usaha Kecil dan Menengah DKI Jakarta Andri Yansyah di Jakarta, dilansir Antara, Rabu (28/7).
Untuk itu, penting menggandeng pakar digital untuk melatih pelaku UMKM membuat foto dan video dalam memasarkan produknya misalnya melalui media sosial.
-
Bagaimana Kemendag membantu UMKM agar bisa bersaing di platform digital? 'Kami mengajak agar toko-toko fisik berjualan secara daring karena perdagangan digital tidak mungkin dihindari. Untuk itu, perlu diatur. Kemendag terus melatih para pedagang pasar dan UMKM serta mempertemukan dengan platform digital. Platform digital juga akan memberikan pelatihan, misalnya cara pengemasan. Di sisi lain, platform digital akan mendapat banyak pelanggan sehingga keduanya saling menguntungkan,'
-
Siapa yang ajak UMKM go digital? Untuk itu, Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Partai Golkar Puteri Komarudin mengajak pelaku UMKM untuk masuk ke dalam ekosistem digital.
-
Bagaimana UMKM di Nglanggeran mengenalkan produk mereka? Berbagai produk itu dikenalkan melalui akun Instagram mereka @griya.cokelat.nglanggeran.
-
Apa manfaat UMKM go digital? Sekitar 80 persen UMKM yang terhubung ke sistem digital memiliki daya tahan lebih baik.
-
Bagaimana UMKM bisa menarik konsumen di marketplace? “Berikutnya adalah bagaimana menampilkan produk jualan mereka agar tampak menarik di marketplace, tak sekedar memajang gambar semata. Mereka juga harus cepat menjawab pertanyaan calon konsumen. Jika lamban, maka konsumen dengan mudah beralih ke toko online lainnya,“ ujar Budi.
-
Bagaimana digitalisasi membantu UMKM naik kelas? Di tangan berinsting bisnis, digitalisasi telah mengubah cara meraup cuan. Tanpa harus punya toko fisik, semua bisa jadi penjual online. Asal punya gawai, ada akses internet, dan bubble wrap untuk pembungkus, transaksi jual beli barang atau jasa bisa berjalan. Uang masuk ke dalam kantong hanya dari sentuhan tangan.
"Pemasaran melalui online bentuk angle fotonya seperti apa dan videonya seperti apa itu kami lakukan pelatihan," ucapnya.
Pihaknya juga mengadakan pelatihan kepada pelaku UMKM soal literasi digital mencermati pesatnya transaksi belanja daring yang saat ini menjadi budaya saat pandemi Covid-19.
"Untuk meningkatkan kecakapan digital kami banyak kerja sama dengan e-commerce, start up dan pakar digital untuk memberikan pelatihan kepada Jakpreneur binaan," ucapnya.
Seperti diketahui, pemerintah sebelumnya mencatat dari total sekitar 64,2 juta pelaku UMKM di Tanah Air, baru sekitar 13 persen atau sekitar 8,3 juta di antaranya yang memanfaatkan teknologi digital.
Sehingga upaya digitalisasi UMKM perlu terus digenjot apalagi di tengan pandemi Covid-19 yang memberi dampak signifikan kepada usaha mikro dan kecil.
"Pandemi sangat memukul pelaku usaha mikro dan kecil. Ada dua tantangan terbesar saat ini yakni kualitas dan literasi digital," ucapnya.
Dengan kondisi persaingan pasar yang makin ketat itu, maka UMKM khususnya di DKI Jakarta dituntut untuk bersaing tak hanya dengan pelaku UMKM dalam negeri tapi juga secara global.
"Mutu menjadi aspek yang perlu dikedepankan untuk dapat bertahan dan berkembang. UMKM harus memberikan yang terbaik mulai proses produksi, pengemasan dan pemasaran," imbuhnya.
Sementara itu, sebanyak 260 ribu pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Ibu Kota ikut bergabung dalam program pengembangan kewirausahaan, Jakpreneur. Pelaku usaha yang bergabung dalam Jakpreneur itu tidak dipungut biaya dalam program pembinaan dan pengembangan usaha melalui program P7 yang meliputi pembinaan hingga bantuan pemasaran dan akses permodalan.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelatihan ini diikuti oleh 50 pelaku UMKM dengan berbagai macam produk.
Baca SelengkapnyaBranding yang kuat merupakan faktor utama dalam pengelolaan bisnis UMKM untuk tampil lebih profesional dan menarik perhatian lebih banyak konsumen.
Baca SelengkapnyaRatusan pelaku UMKM tampak antusias mengikuti seminar tersebut
Baca SelengkapnyaZulhas mengupayakan banyak cara untuk mendukung para pelaku UMKM agar bisa mengembangkan bisnis mereka.
Baca SelengkapnyaKetua DPR RI Puan Maharani mendorong pemerintah untuk terus mendukung UMKM
Baca SelengkapnyaPenjabat Bupati PPU, Muhammad Zainal Arifin, menekankan pentingnya peran UMKM dalam perekonomian daerah.
Baca SelengkapnyaDalam pengembangan UMKM, langkah ini tidak semata-mata merupakan langkah yang harus diambil oleh Pemerintah dan hanya menjadi tanggung jawab Pemerintah.
Baca SelengkapnyaMedia Innity, konsultan di bidang periklanan digital turut andil untuk memberikan edukasi kepada pelaku UMKM dan menjembatani pedagang dengan konsumen
Baca Selengkapnya"Digitalisasi oleh UMKM membuka berbagai peluang bagi perluasan akses pasar," kata Menteri Budi
Baca SelengkapnyaDigitalisasi UMKM menjadi salah satu cara penting agar UMKM naik kelas.
Baca SelengkapnyaSebanyak 22 juta UMKM telah onboarding masuk ke ekosistem digital.
Baca SelengkapnyaDesainer yang mendampingi pelatihan akan membantu perajin UMKM untuk menciptakan produk yang lebih menarik dan berkualitas.
Baca Selengkapnya