DKI Jakarta Fokus Selesaikan Sisa Target Sumur Resapan pada 2021
Merdeka.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta fokus menyelesaikan sisa target pembuatan sumur resapan hingga akhir tahun ini, menyusul dihapuskannya anggaran program itu pada 2022.
Hingga saat ini, kata Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, jumlah sumur resapan yang sudah terbangun mencapai 19.042 titik atau 37.369 meter kubik.
"Dan ini terus bertambah jumlahnya, karena diharapkan target akhir tahun 26.932 titik atau 53.050 meter kubik, ini yang tipe Buis Beton," ujar Riza.
-
Di mana sumur resapan dibuat? 'Di sini walaupun sudah musim kemarau seperti ini, tapi mata air di sekitar kita masih mengalir meskipun tidak seperti saat musim hujan. Jadi sebenarnya sumur resapan sangat penting untuk kelangsungan mata air yang ada di daerah kita,' kata Joko Waluyo, penggerak sumur resapan Desa Patemon.
-
Mengapa AQUA membuat 70 sumur resapan? Untuk meningkatkan daya resap air dan mengendalikan banjir, AQUA juga membuat 70 sumur resapan, 2.650 lubang biopori, dan 930 rorak.
-
Bagaimana sumur digunakan? Sumur ini diyakini menjadi bagian dari Jalan Militer Horus yang luas, sebuah rute kuno yang sering digunakan oleh para firaun.
-
Gimana cara atasi air sumur keruh? Menggunakan filter air sumur dapat membantu menjernihkan air yang keruh. Filter ini dapat menangkap partikel-partikel kecil yang menyebabkan kekeruhan air sumur.
-
Kenapa Pertamina berinvestasi di sumur baru di Blok Mahakam? Pertamina terus berinvestasi dengan melakukan kegiatan pengeboran sumur-sumur baru sebagai langkah strategis mempertahankan tingkat produksi lapangan-lapangan migas yang sudah mature.
-
Bagaimana Kementan mengoptimalkan lahan rawa di Banyuasin? 'Hari ini kami meninjau langsung kegiatan Opla yang dilakukan di Desa Sungai Dua, Kecamatan Rambutan berupa normalisasi saluran maulun pendalaman saluran sekaligus pembuatan tanggul maulun peninggian tanggul.
Untuk tipe modular, Riza mengatakan saat ini baru mencapai 8.536 meter kubik dan ditargetkan akan bertambah menjadi 18.224 meter kubik.
Dengan cara itu, pihaknya akan mengoptimalkan pembangunan sumur resapan sedang yang memiliki kedalaman 20 meter sebanyak 356 meter kubik.
Sebelumnya, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta sepakat menghapus anggaran untuk pembuatan sumur resapan pada APBD 2022 sebesar Rp120 miliar.
Kesepakatan itu diambil dalam Rapat Badan Anggaran (Banggar) besar di DPRD DKI Jakarta.
Pada rapat anggaran di Komisi D, usulan sumur resapan yang awalnya Rp322 miliar dipangkas menjadi Rp120 miliar. Usulan itu kemudian dibawa ke Rapat Banggar besar untuk didiskusikan lebih lanjut.
"Hasilnya, kalau di Banggar besar, kesepakatan terakhir, akhirnya dinolkan," ujar Wakil Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Nova Paloh saat dihubungi, Rabu, 1 Desember 2021.
Nova menceritakan pihak yang mengusulkan agar dana sumur resapan di APBD 2022 dihapus adalah Ketua Rapat Banggar saat itu, yakni Prasetyo Edi Marsudi.
Usulan itu kemudian disetujui anggota rapat setelah mempertimbangkan efektivitas dan kualitas sumur resapan yang sudah dibangun dalam beberapa tahun terakhir.
"Ada beberapa masukan dari kawan-kawan, di beberapa wilayah ada yang terlihat (sumur resapan) belum bisa menangani masalah banjir, terkait masalah resapan airnya," ujar Nova menjelaskan alasan dewan menghapus dana sumur resapan.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Waduk Melati menjadi salah satu infrastruktur pengendali banjir di Jakarta.
Baca SelengkapnyaPengerukan endapan lumpur ini dilakukan sebagai upaya untuk menambah daya tampung air, terutama ketika musim penghujan.
Baca SelengkapnyaProyek pengerjaan perbaikan drainase ini dilakukan untuk mengantisipasi ancaman banjir.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Jakarta bakal mengalokasikan anggaran untuk pembangunan tanggul laut
Baca SelengkapnyaHampir setiap tahun Jakarta dilanda banjir. Salah satu penyebabnya minim kawasan resapan air.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI menetapkan waktu minimal banjir surut di wilayahnya kurang dari dua jam
Baca SelengkapnyaPembebasan lahan ini dilakukan untuk membangun turap atau beton pembatas di sepanjang sisi sungai untuk menahan debit air.
Baca SelengkapnyaMenurut RK, warga masih khawatir dengan banjir yang kerap terjadi lima tahunan.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Jakarta melalui Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta akan memantau faktor terjadinya banjir dan kesiapan pompa saat dibutuhkan.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Jakarta terus mengintegrasikan pengolahan sampah mulai dari hulu, tengah ke hilir.
Baca SelengkapnyaBendungan yang telah diselesaikan pekerjaannya antara lain, Bendungan Karian Banten, Bendungan Tapin Kalimantan Selatan, Bendungan Leuwikeris Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaSisanya sebanyak 42 PSN, ditargetkan selesai setelah tahun 2024.
Baca Selengkapnya