DPRD Ajukan Vaksinasi Keluarga, Wagub DKI Tegaskan Diprioritaskan untuk Orang Rentan
Merdeka.com - DPRD DKI mengajukan permintaan kepada Dinas Kesehatan DKI Jakarta agar anggota keluarga bisa ikut vaksinasi Covid-19. Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menegaskan vaksinasi Covid-19 akan diberikan kepada pihak telah diprioritaskan karena jumlah vaksin saat ini masih terbatas.
"Semuanya mengajukan boleh, namun demikian vaksin ini terbatas tentu kita harus memprioritaskan orang-orang yang rentan. Orang-orang yang sering berinteraksi dengan masyarakat," kata Riza di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (4/3).
Dia mengatakan semua pihak akan mendapatkan vaksinasi Covid-19. Namun dia meminta masyarakat untuk mengikuti aturan yang ada.
-
Siapa yang direkomendasikan untuk melakukan imunisasi? Selain itu, ibu hamil juga diingatkan untuk menjauh dari pasien cacar, karena infeksi ini dapat membahayakan janin yang ada dalam kandungan jika mereka terjangkit.
-
Siapa yang perlu divaksinasi MMR? Pemberian vaksin MMR sangat penting tidak hanya untuk anak-anak, tetapi juga bagi orang dewasa yang belum mendapatkan vaksinasi lengkap atau memiliki kekebalan rendah terhadap penyakit ini.
-
Kenapa anak harus divaksinasi? Vaksinasi atau imunisasi adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan anak-anak kita.
-
Siapa yang harus melakukan vaksinasi di musim hujan? Vaksinasi adalah salah satu cara terpenting untuk menjaga sistem kekebalan tubuh anak. Orang tua dapat berbicara dengan dokter mengenai vaksinasi yang tepat untuk anak.
-
Siapa yang direkomendasikan untuk divaksinasi DBD? Saat ini, vaksin DBD sudah tersedia dan direkomendasikan bagi kelompok usia 6-45 tahun. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan vaksin untuk anak-anak berusia 6-18 tahun, sedangkan Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) merekomendasikan vaksin bagi usia 19-45 tahun.
-
Mengapa vaksin kanker penting bagi masyarakat? Putin menggambarkan pencapaian ini sebagai langkah penting menuju terobosan medis yang bisa membawa manfaat besar bagi masyarakat.
"Pada prinsipnya nanti semua dapat enggak ada yang dapat semua dapat. Tapi waktunya bertahap, semua ada tahapannya," ujar dia.
Sebelumnya Wakil Ketua DPRD Mohammad Taufik membenarkan adanya usulan keluarga anggota dewan turut menjadi daftar penerima vaksin saat ini. Politikus Gerindra itu berdalih sebagai anggota dewan sangat rentan tertular terhadap Covid-19. Sementara kalster penularan tertingi terjadi di keluarga. Taufik ingin agar para anggota dewan tidak menularkan virus kepada keluarga mereka.
"Saya kira begini, kan lingkungan kita masa enggak kita jagain. Lingkungan kita harus kita jaga dong yang salah apa?" Kata Taufik, Rabu (3/3).
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria kemudian menyatakan pihaknya akan menolak permintaan DPRD tersebut karena bukan prioritas.
“Iya dong (tolak), kita ada tahapannya prioritas, prioritasnya kan bukan keluarga. Prioritas tenaga kesehatan, tadi pedagang pasar, nanti petugas publik seperti sopir bus, kondektur, dan sebagainya. Aparat keamanan, pokoknya profesi yang berinteraksi dengan masyarakat banyak, itu yang jadi prioritas,” kata Riza di Balai Kota.
Riza menyatakan, prioritas program vaksinasi saat ini adalah mereka yang banyak berinteraksi langsung dengan masyarakat dan berada di luar rumah. Sementara bagi keluarga lebih baik berada di rumah saja.
“Keluarga kita lebih baik berada di rumah, karena tempat terbaik bagi seluruh warga adalah berada di rumah. Yang keluar rumah siapa? Yang paling penting dan genting boleh ke luar rumah, itu pun tetap menggunakan prokes,” ujarnya.
Reporter: Ika DefiantiSumber: Liputan6.com
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Maxi berujar, kelompok pertama yang bisa mendapatkan vaksin gratis adalah yang belum pernah menerima vaksin Covid-19 sama sekali.
Baca SelengkapnyaMulai 1 Januari 2024, vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat umum berbayar.
Baca SelengkapnyaVaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca SelengkapnyaPemerintah mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19 sampai dosis kelima atau booster ketiga.
Baca SelengkapnyaSejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.
Baca SelengkapnyaRencana pemberian booster ketiga ini buntut kembali meningkatnya kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaImbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaCakupan imunisasi PCV pada bayi tahun 2023, yakni sebanyak 139.887 atau 84,48 persen.
Baca SelengkapnyaBansos PKD ini terbagi menjadi beberapa kategori. Sebanyak 141.533 penerima manfaat akan mendapatkan bantuan melalui Kartu Lansia Jakarta (KLJ).
Baca SelengkapnyaIntroduksi vaksin dengue bertujuan mencegah penyebaran demam berdarah.
Baca SelengkapnyaLangkah ini diharapkan dapat membantu masyarakat yang membutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka di tengah tekanan ekonomi yang terus meningkat.
Baca Selengkapnya