Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

DPRD DKI bela diri, pastikan anggaran siluman usulan anak buah Ahok

DPRD DKI bela diri, pastikan anggaran siluman usulan anak buah Ahok Ahok ke KPK. ©2014 Merdeka.com/Dwi Narwoko

Merdeka.com - Ribut DPRD DKI dan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, berakhir pada pengajuan hak angket untuk menyelidiki anggaran siluman di APBD DKI 2015. Sebelumnya, Ahok, sapaan Basuki, menemukan triliunan rupiah anggaran fantastis dari pos dinas pendidikan untuk pengadaan Uninterruptible Power Supply (UPS).

"Kita sudah putuskan bentuk panitia (angket), dan panitia baru mau dibentuk. Nanti setelah itu akan diselidiki semua apa yang dimaksud dengan anggaran itu. Nanti panitia angket akan diselidiki," kata Wakil Ketua Komisi Kesejahteraan Rakyat DPRD DKI Jakarta Ashraf Ali, kepada merdeka.com, Jumat (27/2).

Ahok sudah membeberkan triliunan anggaran yang dianggapnya bermasalah. Tapi DPRD konsisten berkelit anggaran itu memang justru ada dalam item pembahasan anggaran yang diajukan pihak SKPD (dinas) terkait.

Berikut wawancara merdeka.com dengan politikus Golkar yang menangani bidang pendidikan itu:

Awal mula ada anggaran itu?

Secara teknis saya enggak tahu (kenapa ada anggaran itu), saya pastikan itu domain SKPD, kita bukan eksekutor, kita cuma terima yang diajukan saja

Saat itu mereka mengajukan berapa banyak dan berapa anggarannya?

Kita enggak bisa tanya satu per satu karena jumlah banyak. Tapi saya jelaskan, kita ini dewan fungsinya budgeting, kita akan bahas apa yang disampaikan eksekutif. Jadi itu akan dikerjakan eksekutif bukan dewan. Itu ranah eksekutif.

Saat pembahasan DPRD tidak bertanya kenapa perlu anggaran sebesar itu?

Kita enggak punya celah mengatur, semua kembali ke eksekutif.

Kok bisa langsung setuju saja tanpa mencari tahu?

Ya kita gampang, kalau dibelanjain silakan, kalau engga dibelanjain kita kenapa enggak dipakai, kalau alasan cocok ya enggak apa-apa

Jadi saya jelaskan, itu kita terima dari eksekutif sebelum bahas anggaran. Kemudian kita rapat bersama, itukan diajukan karena ada kepentingan. Memang kita enggak bahas per satu item, karena kita anggap itu usulan. Ada juga kok usulan yang kita bilang enggak usaha. Saat item ini kita baca, ini untuk peningkatan kualitas pendidikan jadi kita enggak bisa ganggu.

Kata Pak Ahok anggaran ini masuk setelah APBD diketok?

Loh kita tanya balik, anggaran diketok kan karena sudah sepaham antara eksekutif dan legislatif. Karena itulah, harusnya setelah jadi produk APBD, kalau dia merasa sesuatu yang tidak pas, dibicarakan dong harusnya bukan ke publik diekspose.

Tapi DPRD merasa setuju enggak itu disebut anggaran siluman?

Lah kita kan enggak ngerti soal UPS-UPS itu, itu kan yang ngerti eksekutif karena mereka yang ajukan.

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Orangtua Siswa Ngeluh di Sosmed Penarikan Uang Sumbangan di SMKN 1 Depok, Ini Penjelasan Sekolah
Orangtua Siswa Ngeluh di Sosmed Penarikan Uang Sumbangan di SMKN 1 Depok, Ini Penjelasan Sekolah

Keluhan tersebut ramai dikomentari dan menjadi pembahasan.

Baca Selengkapnya
Kebijakan Pembersihan Guru Honoror Ganggu Sistem Pembelajaran di Sekolah
Kebijakan Pembersihan Guru Honoror Ganggu Sistem Pembelajaran di Sekolah

Dia juga menyoroti potensi tumpang tindih antara kebijakan daerah dan kebijakan pusat.

Baca Selengkapnya
Disdik DKI Akui Banyak Ijazah Siswa Tertahan di Sekolah, Penyebabnya Gara-Gara Ini
Disdik DKI Akui Banyak Ijazah Siswa Tertahan di Sekolah, Penyebabnya Gara-Gara Ini

Disdik DKI Jakarta mengakui banyaknya ijazah peserta didik yang tertahan di sekolah.

Baca Selengkapnya
Heru Budi Jawab Kritikan PSI soal Transparansi Dokumen APBD DKI: Sudah Dikasih Soft Copy
Heru Budi Jawab Kritikan PSI soal Transparansi Dokumen APBD DKI: Sudah Dikasih Soft Copy

Heru mengatakan, seluruh anggota DPRD sudah memiliki salinan rincian dokumen anggaran.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Debat Anggota Komisi X PKS 'Marah-Marah' Sampai Nunjuk Depan Anak Buah Jenderal
VIDEO: Debat Anggota Komisi X PKS 'Marah-Marah' Sampai Nunjuk Depan Anak Buah Jenderal

Ledia meminta klarifikasi kepada pejabat anak buah Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.

Baca Selengkapnya
Soroti Penyaluran Dana BOS lewat Belanja Hibah Kota Banjarbaru, ICW: Sepertinya Ada Salah Pencatatan
Soroti Penyaluran Dana BOS lewat Belanja Hibah Kota Banjarbaru, ICW: Sepertinya Ada Salah Pencatatan

BPK rekomendasikan Wali Kota Banjarbaru agar meminta Kadisdik selaku penanggungjawab BOS lebih cermat

Baca Selengkapnya
Menanti Tanding Ahok dan Bobby di Pilgub Sumut
Menanti Tanding Ahok dan Bobby di Pilgub Sumut

Ahok sudah berkomunikasi dengan politisi PDIP Landen Marbun dan Ketua DPD PDIP Sumatera Utara Rapidin Simbolon.

Baca Selengkapnya
Ombudsman Endus Anggota DPRD Bali Diduga Titip Siswa Saat PPDB 2023
Ombudsman Endus Anggota DPRD Bali Diduga Titip Siswa Saat PPDB 2023

Ombudsman menyanyangkan jika benar ada anggota dewan menitipkan siswa di sekolah-sekolah tertentu yang pada akhirnya melanggar aturan yang ada.

Baca Selengkapnya
Baru Beberapa Hari Dilantik, Anggota DPRD Kota Serang Ramai-Ramai Gadaikan SK ke Bank
Baru Beberapa Hari Dilantik, Anggota DPRD Kota Serang Ramai-Ramai Gadaikan SK ke Bank

Sekretaris DPRD mengatakan tidak ada aturan yang melarang anggota dewan untuk menggadaikan SK mereka kepada bank.

Baca Selengkapnya
KJP Plus untuk Keperluan Sekolah Anak, Malah Dipakai Orangtua Beli Rokok hingga Bayar Cicilan Motor
KJP Plus untuk Keperluan Sekolah Anak, Malah Dipakai Orangtua Beli Rokok hingga Bayar Cicilan Motor

Heru pun menggencarkan kepada Dinas Pendidikan agar pemberian bantuan sosial tersebut bisa tepat sasaran.

Baca Selengkapnya