DPRD DKI Soroti Atap Tribun Formula E Roboh: Terkesan Pengerjaan Dikejar Target
Merdeka.com - Atap tribun Formula E roboh diterjang angin saat cuaca ekstrem, Jumat (27/5) kemarin. Peristiwa itu menjadi sorotan lantaran timbul kesan pengerjaan dilakukan tidak cermat karena dikejar target.
Demikian dikatakan Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan, Hardiyanto Kenneth.
"Proyek ini terkesan dipaksakan. Kontraktor juga terkesan mengerjakannya asal-asalan karena dikejar target," ketus Kenneth dalam keterangannya, Senin (30/5).
-
Apa penyebab panas di Jakarta? Secara umum suhu panas maksimum pada siang hari tersebut disebabkan karena gerak semu matahari dengan jarak terdekat di equator sebagaimana dilaporkan sebelumnya oleh tim meteorologi BMKG.
-
Mengapa cuaca ekstrem berpotensi terjadi di Jakarta? Cuaca ekstrem ini dipengaruhi oleh adanya aktivitas Madden Jullian Oscillation (MJO) atau fenomena perambatan awan yang memasuki wilayah Indonesia.
-
Siapa yang mengumumkan potensi cuaca ekstrem di Jakarta? BPBD DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
-
Bagaimana angin kencang merusak rumah warga? 'Kebanyakan itu genteng mbak, jadi ada yang asbes. Kalau genteng sampai kabur kena putting beliung itu. Kalau korban Alhamdulillah tidak ada,' kata Heru Cahyono, Kepala Desa Watuagung, mengutip YouTube Liputan6 pada Jumat (12/1).
-
Apa saja potensi dampak cuaca ekstrem di Jakarta? Masyarakat pun dihimbau untuk mewaspadai dampak dari cuaca ekstrem tersebut, di antaranya banjir dan angin kencang.
-
Mengapa polusi udara di Jakarta berbahaya? Angka itu memiliki penjelasan tingkat kualitas udaranya masuk kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif yakni dapat merugikan manusia ataupun kelompok hewan yang sensitif atau bisa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan ataupun nilai estetika.
"Harus dicek benar-benar persiapannya, jangan lantas terburu-buru," sambungnya.
Kent pun menyarankan agar pagelaran mobil balap listrik Formula E itu diundur pada akhir Oktober, demi kelancaran dan persiapan yang matang agar tidak ada lagi kejadian-kejadian yang tidak diinginkan.
"Panitia acara Formula E ini ngotot supaya digelar pada 4 Juni mendatang, padahal realitanya infrastruktur belum siap 100 persen. Saran saya lebih baik diundur sampai akhir Oktober untuk memperbaiki dan pengecekan seluruh infrastruktur di lintasan Formula E ini, jadi lebih matang dan siap" beber Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta itu.
Ia mengimbau agar jangan membandingkan antara lintasan Formula E di Ancol dengan Sirkuit Mandalika, Lombok yang mempunyai waktu luang yang cukup untuk melakukan perbaikan jika menemukan adanya kerusakan di arena balap.
Sebab, pengerjaan Sirkuit Mandalika mempunyai rentang waktu cukup panjang dari hari H ajang tersebut digelar.
"Sebelum hari H pembalap Moto GP melakukan cek aspal, pada saat terjadi masalah jadi masih ada waktu untuk melakukan evaluasi, dan perbaikan infrastruktur yang kurang. Tetapi kalau pagelaran Formula E ini kita semua tahu bahwa waktu pelaksanaannya tinggal seminggu lagi, dan sampai saat ini pembalapnya belum melakukan cek aspal," bebernya.
Oleh karena itu, Kent meminta kepada panitia balap Formula E untuk bijak dalam melaksanakan ajang balap mobil listrik ini, jangan sampai membuat malu Indonesia di mata Internasional.
"Panitia Formula E ini harus bijak dan rasional dalam melaksanakan pagelaran Formula E ini. Harus ada spare waktu yang cukup untuk melakukan perbaikan dan evaluasi jika ada kerusakan," tegas Kent.
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria meyakinkan masyarakat agar tidak khawatir dengan insiden robohnya atap di tribun grandstand. Berdasarkan penjelasan yang dia peroleh, angin kencang menjadi faktor atap roboh.
"Enggak usah khawatir, Insya Allah nanti penyelenggaraan Formula E kan tanggal 4, terkait atap tribun kemarin kan memang ada hujan, ada angin kencang, itu sudah diperbaiki, jadi tidak ada masalah," kata Riza di Balai Kota Jakarta.
Secara terpisah, Vice Managing Director Formula E Gunung Kartiko menyampaikan perbaikan atap tribun yang roboh, ditargetkan akan rampung pada Kamis (2/6). Dia berujar, kejadian tersebut menjadi evaluasi bagj penitia untuk meningkatkanpengawasan dalam proses pengerjaan.
"Perbaikannya diperkirakan selesai di hari Kamis mendatang," kata Gunung.
Dia menuturkan, kondisi atap yang roboh tidak cukup serius dan hanya terjadi di 1 dari 9 bagian grandstand. Menurutnya, kondisi tersebut murni disebabkan faktor cuaca angin kencang.
Sementara itu, panitia Formula E diminta tetap mengantisipasi terjadinya cuaca buruk di hari pertandingan pada Sabtu, 4 Juni nanti.
Koordinator Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG, Miming Saepudin mengatakan, prakiraan cuaca sejatinya dapat diakses di situs resmi BMKG. Merujuk pada situs tersebut di hari pertandingan, prakiraan cuaca yaitu cerah berawan dengan kecepatan angin 10 km per jam.
Berdasarkan kecepatan tersebut, Miming mengatakan bahwa kecepatan tersebut merupakan kecepatan angin normal.
"Kecepatan 1-10 km/jam anginnya masih dalam kondisi normal," kata Miming.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hasil pantauan, bagian yang rusak parah ada di tribun barat sayap kiri. Kerusakan juga terjadi di tribun VIP.
Baca SelengkapnyaTerbaru atap di Stasiun Cawang mengalami kebocoran usai diguyur hujan pada Sabtu (4/11) lalu.
Baca Selengkapnya"Ya itu resiko dari sebuah kegiatan," kata Heru di Jakarta.
Baca SelengkapnyaKAI, KCIC, LRT Jabodebek bersama para kontraktor juga akan menyisir dan mengidentifikasi titik-titik lainnya di seluruh stasiun LRT Jabodebek.
Baca SelengkapnyaKebocoran tersebut diduga lantaran adanya hujan disertai dengan angin kencang.
Baca SelengkapnyaRuang tunggu penumpang di bandara tersebut mengalami kerusakan di bagian atapnya saat dilanda hujan deras.
Baca SelengkapnyaLimpahan air berasal dari saluran air yang tidak mampu menahan debit air karena intensitas hujan yang sangat tinggi.
Baca SelengkapnyaPersoalan kabel semerawut masih menjadi PR bagi Pemprov DKI Jakarta. Tidak sedikit warga menjadi korban akibat buruknya tata utilitas tersebut.
Baca SelengkapnyaKAI memastikan operasional perjalanan kereta api tidak terganggu.
Baca SelengkapnyaFasilitas Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Amir Hamzah sudah memprihatinkan. Kondisinya sudah tak ramah anak karena banyak karat dan berlubang.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, sebuah video beredar di media sosial yang memperlihatkan adanya tembok pembatas Stadion Mini Padang Lekat Kepahiang roboh.
Baca SelengkapnyaRumah Marini ikut terdampak, bengkoknya pagar depan, tembok luar, namun menurutnya tak sampai kondisi parah dan masih bisa diperbaiki.
Baca Selengkapnya