DPRD Sayangkan Jakarta Tak Miliki Alat Deteksi Dini Bencana
Merdeka.com - Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta, Ida Mahmudah menyayangkan belum adanya alat deteksi bencana yang dimiliki oleh Pemprov. Padahal, menurut Ida, sebagai ibu kota, Pemprov wajib memiliki alat peringatan kebencanaan seperti banjir dan bencana alam lainnya.
Menyinggung prediksi Jakarta yang akan tenggelam, Ida mengatakan, isu ini sebenarnya pernah dibahas oleh Pemprov DKI bersama Komisi D sekitar tahun 2018-2019. Dalam pembahasan itu, Ida mengusulkan ada alat yang dapat mendeteksi kondisi alam di Jakarta seperti banjir, permukaan tanah yang turun dan sebagainya.
Namun, berdasarkan pengamat Ida dan Komisi D, hingga saat ini tak kunjung pembahasan tersebut membuahkan hasil.
-
Kenapa Desa Kedung Glatik akan ditenggelamkan? Namun tak lama lagi kampung kuno itu hanya akan jadi kenangan karena akan ditenggelamkan untuk pembangunan waduk Jragung.
-
Dimana Kampung Teko yang tenggelam di Jakarta berada? Genangan air terlihat memenuhi kawasan permukiman di Kampung Teko, Kelurahan Kapuk, Cengkareng, Kota Jakarta Barat.
-
Apa yang menyebabkan kampung di Jakarta Barat ini tenggelam? Ditambahkan Ji’I, jika salah satu pemicu daerah tersebut tergenang adalah masifnya pembangunan yang tidak memperhatikan kondisi lingkungan. Diceritakan jika tahun 1988 sebuah kompleks pergudangan dibangun hingga mengorban resapan air. Akibatnya air saat hujan jatuh dan menggenangi kampung tersebut sehingga terkumpul.
-
Apa yang sedang dipertimbangkan oleh PDIP untuk Pilgub DKI 2024? 'Nama-nama akan tersaring sesuai dengan usulan dari daerah-daerah. Mohon maaf, belum bisa kami sebut karena masih melakukan proses pencermatan,' kata Hasto di Posko Pemenangan, Jakarta, Senin (6/5) malam.
-
Kenapa Jakarta banjir? 'Penyebab curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung,' ujar dia.
-
Siapa anggota DPRD Jawa Tengah? Wafa dipastikan menjadi anggota DPRD Jawa Tengah, sedangkan Luthfi dipastikan terpilih menjadi anggota DPRD Rembang.
"Sampai hari ini pun, saya melihatnya belum ada keseriusan Pemda untuk memasang atau memprogramkan pemasangan alat deteksi dini terkait dengan gempa tsunami dan lain sebagainya," kata Ida kepada merdeka.com, Rabu (4/8).
Ida mengatakan, prediksi Jakarta akan tenggelam kembali dibahas bersama Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA), Yusmada. Saat proses pembahasan, politikus PDIP itu mengaku prihatin atas kondisi tersebut.
Namun demikian, ia meminta Pemprov tidak menyerah atas kondisi dataran Jakarta saat ini. Sebab, imbuhnya, Pemprov DKI memiliki tanggung jawab menyelamatkan warga Jakarta dari bencana alam khususnya banjir.
"Memang ini sangat memprihatinkan kita. Tapi tidak boleh menyerah begitu saja tentunya Pemda punya tanggung jawab untuk mencari solusi atau paling tidak jangan sampai, kalau itu benar-benar terjadi (Jakarta tenggelam) warga Jakarta banyak yang menjadi korban," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Perencanaan pada Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta, Elisabeth Tarigan mengatakan ada dua faktor Jakarta kerap mendapat panen prediksi akan tenggelam. Dua faktor tersebut yaitu penurunan muka tanah dan tingginya permukaan laut.
Untuk penurunan muka tanah, land subsidence, berdasarkan penjelasan Elisabeth, hal ini disebabkan beberapa hal seperti kompaksi tanah secara alamiah karena masih tanah muda atau tanah bekas reklamasi.
Kemudian, beratnya beban dari gedung-gedung ataupun bangunan di Jakarta , turut andil menurunkan muka tanah. Dan terpenting adalah, masifnya penggunaan air tanah.
"Pengambilan air tanah yang menyebabkan kekosongan pada aquifer bawah tanah," ucap Elisabeth kepada merdeka.com, Rabu (4/8).
Dari kondisi-kondisi tersebut, lima wilayah Jakarta yang memiliki risiko tinggi alami land subsidence adalah Jakarta Utara.
Namun, belum disampaikan oleh Elisabeth terkait penurunan muka tanah di Jakarta Utara per tahunnya.
Yang jelas, kata Elisabeth, Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI telah melakukan pemberian sanksi kepada bangunan-bangunan yang terdata yang memiliki air tanah dalam, dan penggunaannya dianggap melebihi batasan. Kedalaman, air tanah dalam menurut Elisabeth adalah 40 meter lebih.
Sanksi yang diberikan oleh Dinas SDA yaitu penyegelan atau penutupan sumur.
"Pengawasan berada di Dinas SDA, yaitu bisa dengan penyegelan/penutupan sumur," ungkapnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah meminta Pemprov agar segera mengevaluasi penanganan banjir
Baca SelengkapnyaPemerintah mengusulkan agar masalah perubahan iklim bukan isu tunggal dalam bidang sumber daya alam
Baca SelengkapnyaTeguh bilang, diperlukan sinergi lintas perangkat daerah untuk mengantisipasi banjir.
Baca SelengkapnyaDia menyebut, tenggorokannya sendiri tengah mengalami masalah, bahkan cucunya dilarikan ke rumah sakit karena mengalami gangguan pernapasan.
Baca SelengkapnyaHujan mengguyur wilayah DKI Jakarta sejak Jumat (22/3) dini hari.
Baca SelengkapnyaAncaman gempa bumi ini membayangi Jakarta yang berada tak jauh dari zona Megathrust Selat Sunda.
Baca SelengkapnyaBPBD DKI Jakarta meminta warga agar tetap waspada terhadap dampak cuaca ekstrem yang terjadi beberapa hari terakhir di wilayah Ibu Kota.
Baca SelengkapnyaKenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 pada malam hari.
Baca SelengkapnyaDampak kesehatan disebabkan dari buruknya kualitas udara Jakarta sebagai suatu hal yang tidak biasa
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, melempar candaan saat ditanyai solusi mengatasi buruknya kualitas udara di Ibu Kota.
Baca SelengkapnyaSekretaris Jenderal (Sekjen) DPR RI Indra Iskandar mengecek langsung kondisi perumahan rumah dinas Anggota DPR di Kalibata.
Baca SelengkapnyaBPBD Provinsi Jakarta mengungkapkan tiga sumber ancaman gempa di Jakarta
Baca Selengkapnya