Dua maling berkedok minta sumbangan bonyok dihajar warga Cikoko
Merdeka.com - Ikhsan Maulana (17) bersama rekannya Deni (18) harus menerima bogem mentah dari warga Kelurahan Cikoko, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan. Saat diamuk massa, keduanya pun berteriak menyebut nama Tuhan guna mendapat belas kasihan para warga yang sudah geram.
Kejadian tersebut berawal saat Reza (35) salah satu warga memergoki Deni tengah mengintip satu persatu rumah kontrakan yang berkonsep town house di kawasan itu.
"Awalnya dia ngintip-ngintip ke jendela rumah kontrakan saya. Saya diemin tuh," ungkap Reza saat ditemui di lokasi, Kelurahan Cikoko, Jakarta Selatan, Kamis (25/9).
-
Apa yang dicuri oleh pemuda tersebut? Dikutip dari akun Instagram @polresbantuldiy, TH melancarkan aksinya pada dini hari dengan mencuri ayam jago berjenis 'white king' milik korban.
-
Siapa yang terlibat dalam penipuan ini? Ia dituduh sebagai kaki tangan Barbara, namun tampaknya sangat bersedia untuk bersaksi melawan istrinya itu dengan imbalan hukuman yang lebih ringan.
-
Apa yang dicuri? Pak Sukamto berkata 'Uang itu ada dalam sebuah amplop, tapi sekarang amplop itu isinya kosong. Pasti ada yang mencurinya!'
-
Apa yang dicuri oleh penipu dari korban? AFP menjelaskan titik akses tersebut dipasang di beberapa lokasi dan meniru jaringan yang sah untuk menangkap data pribadi dari korban yang tidak menaruh curiga yang secara tidak sengaja terhubung ke jaringan tersebut. Pihaknya menduga ketika korban mencoba menghubungkan perangkat mereka ke jaringan wifi gratis, mereka diarahkan ke halaman website palsu yang mengharuskan mereka masuk menggunakan email atau akun media sosial.
-
Siapa yang menjadi korban pencurian? Mereka kemudia berbagi tugas untuk menjalankan aksi pencurian satu unit kursi roda milik kakek disabilitas itu.'Tega, dua pelaku pencuri menggondol kursi roda seorang kakek disabilitas,' tulis keterangan di dalam video tersebut.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
Namun, Reza curiga lantaran kedua pemuda yang tidak membawa identitas tersebut berhenti di rumah kontrakan yang berada tepat di depan kediamannya.
"Mereka balik lagi terus ngintip-ngintip di rumah (kontrakan) depan. Ngetoknya pelan-pelan. Abis itu si Deni ngasih aba-aba ke Ikhsan seperti nyuruh ngawasin gitu. Nah, si Deni-nya pelan-pelan buka pintu yang enggak dikunci," jelas Reza.
Melihat satu dari dua pemuda lancang membuka secara diam-diam pintu masuk, Reza pun keluar menghardik keduanya.
Saat ditegur Reza, keduanya beralasan hendak meminta sumbangan. Namun, saat diminta kartu identitas keduanya tidak dapat menunjukkannya.
"Pas mereka enggak bisa ngeluarin KTP saya makin curiga," tuturnya.
Adu mulut antar ketiganya pun terjadi, hingga akhirnya memancing warga sekitar keluar rumah. Benar saja, setelah didesak warga keduanya pun mengaku telah diakomodir oleh seseorang untuk meminta sumbangan.
"Di tasnya ada proposal Yayasan Al-Kholiliyah, yayasan pembangunan masjid fiktif di daerah Bogor," ucapnya.
Bukan tanpa sebab, pasalnya saat warga hendak menghubungi nomor telepon yang tertulis di proposal, nomor itu tak kunjung aktif.
"Aaa, ini mah modus! Maling lo ya? Ngaku enggak?" teriak salah satu warga yang geram sambil memberikan bogem mentah kepada keduanya.
"Ampun pak, ampun. Demi Allah saya pak bener," teriak Deni seraya menghindari kepalanya dari pukulan warga.
Mendengar Deni menyebut nama Tuhan, Reza pun geram. "Enggak usah bawa-bawa Tuhan. Kalau bener ngapain minta sumbangan ngapain sampe ngintip-ngintip jendela terus buka pintu diem-diem," timpal Reza.
Salah satu warga bernama Hakim mengungkapkan bahwa dirinya kerap melihat Deni berada di sekitar kawasan tersebut.
"Gue sering nih lihat lo mondar-mandir di sini. Sekarang baru ketahuan kan lo ya. Pantes warga sini sering kehilangan barang," timpal Hakim.
Setelah dihakimi oleh warga, keduanya pun mengaku bahwa mereka baru saja didrop di daerah Tebet.
"Saya baru dateng pak. Tadi diturunin di Tebet. Dianterinnya pakai mobil, di dalem ada 10 orang. Itu semua diturunin di Tebet," aku Deni kepada warga.
Kepada warga, Deni beserta Ikhsan masih berkelit akan 'bos besar' yang memberikan komando kepada mereka untuk beraksi. "Enggak tahu pak. Cuma disuruh minta sumbangan," ucapnya.
Tidak puas dengan pengakuan Deni, warga pun langsung menggiring keduanya ke kantor polisi setempat. (mdk/gib)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aksi WNA itu terekam dalam video yang viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan informasi, aksi penganiayaan tersebut terjadi di Jalan Kartini, Siantar, Sumatra Utara.
Baca SelengkapnyaParah! Dua pelaku begal di Cikarang Barat mengaku baru lulus SD. Pengakuan keduanya terungkap usai diamankan warga setelah melancarkan aksi perampasan.
Baca SelengkapnyaPengedar ini diketahui biasa membelanjakan uang palsunya di warung-warung kecil perkampungan.
Baca SelengkapnyaKecurigaan warga sekitar makin memuncak saat ada seorang yang mengaku sebagai ojol berhenti di lokasi.
Baca SelengkapnyaWarga kemudian meluapkan emosi dengan melempari dan memukul pelaku dengan kayu dan balok.
Baca SelengkapnyaModus pelaku cukup unik karena keduanya sempat berpura-pura menjadi orang baik kepada kedua korbannya.
Baca SelengkapnyaKondisi nahas dialami dua orang polisi saat menangkap terduga penipu daring di OKI, Sumatera Selatan.
Baca SelengkapnyaPria tak dikenal itu membawa mereka ke suatu tempat dan diancam agar tidak teriak.
Baca SelengkapnyaSi maling tampak panik karena gagal mencuri motor. Dia lantas menodongkan benda berbentuk pistol ke arah warga.
Baca SelengkapnyaWalau usianya masih di bawah umur, mereka rela menyisihkan tabungannya demi membantu orang lain.
Baca SelengkapnyaKeduanya mengakses data korban melalui aplikasi undangan yang dikirim melalui WA.
Baca Selengkapnya