Dua pemerkosa siswi SMP di Condet pelajar SMK
Merdeka.com - Dua dari lima pemerkosa siswi kelas VIII SMP berinisial E (14) di kawasan Condet, Jakarta Timur, ternyata berstatus pelajar. Kelimanya kini berada di kantor Kepolisian Resor Metro Jakarta Timur.
"2 dari 5 tersangka masih berstatus sebagai pelajar di salah satu sekolah di Jakarta Timur," kata Kapolres Jakarta Timur, Kombes Pol Mulyadi Kaharni saat memberikan keterangan di Mapolres Jakarta Timur, Senin (8/8).
Ke lima tersangka itu antara lain; RS (17) pengangguran, IL (21) mahasiwa salah satu perguruan tinggi swasta di Jakarta Timur, MU (20) siswa SMK, G (19) siswa SMK, dan MF (20) Karyawan Alfamart.
-
Siapa yang diduga melakukan pelecehan seksual? Video itu berisikan pengakuan dan permintaan maaf seorang pria atas pelecehan seksual yang dilakukannya.
-
Siapa yang melakukan pelecehan terhadap korban? Kapolres Cimahi AKBP Tri Suhartanto menyampaikan bahwa peristiwa pelecehan seksual dilakukan oleh pelaku hingga korban mengalami kehamilan terjadi di wilayah Kabupaten Bandung Barat.
-
Apa bentuk pelecehan yang dilakukan pelaku? Dia mengatakan korban sempat takut untuk mengaku hingga akhirnya pihak keluarga membawa korban ke fasilitas kesehatan untuk melakukan pengecekan.'Yang bersangkutan menyampaikan takut. Setelah itu keluarga korban mengecek ke rumah sakit dan ternyata betul korban hamil, dan diakui oleh korban bahwa ia mengalami kekerasan seksual oleh pamannya sendiri,' kata dia, seperti dilansir dari Antara.
-
Siapa pelaku pemerkosaan? 'Kejadian ini berawal dari kejadian longsor di daerah Padalarang Bandung Barat. Kebetulan keluarga korban ini rumahnya terdampak sehingga mereka mengungsi ke kerabatnya (AR) untuk sementara,' ucap Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto, Selasa (3/9).
-
Siapa yang diduga mencabuli santriwati? Seorang ustaz inisial FS (34 tahun) yang mengajar di salah satu dayah (pesantren) di Kabupaten Aceh Utara, Aceh, ditangkap polisi. Dia diduga mencabuli santriwatinya.
Jarang dilayani istri, alasan Deden setubuhi anak kandung
DP mengaku sudah 60 kali memerkosa anak kandungnya
"Berdasarkan pengakuan tersangka pertama yang ditangkap, pelakunya ada tujuh orang. Dua di antaranya belum kami tangkap," kata dia.
Pemeriksaan para tersangka ini masih dalam penyelidikan polisi. Sebab itu Mulyadi belum bisa membeberkan peranan masing-masing pelaku saat beraksi.
"Kami dapat laporan tadinya ada 10 orang, setelah diperiksa ada tujuh yang terbukti melakukan pelecehan seksual. Jadi kami masih melakukan pengembangan dan belum dapat memberitahu peran masing-masing," katanya.
Baca juga:
Remaja India korban pemerkosaan dilarang sekolah
5 Penyebab ayah kandung perkosa anak sendiri
Desa di India larang perempuan menari (mdk/mtf)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Miris, Siswi SMA di Tapanuli Tengah jadi Korban Pemerkosaan 10 Laki-laki
Baca SelengkapnyaKorban perundungan sudah melaporkan peristiwa yang menimpanya.
Baca SelengkapnyaSelain mengalami tindak pelecehan seksual, korban juga mendapatkan kata-kata kasar dan merendahkan.
Baca SelengkapnyaAksi penyekapan dan pemerkosaan secara bergiliran selama tiga hari oleh 10 pelaku terhadap siswi SMP di Lampung Utara, Lampung, NA (15), sudah terencana.
Baca SelengkapnyaKorban dalam keadaan mabuk sempat diinapkan di rumah salah satu pelaku.
Baca SelengkapnyaSeorang siswi kelas satu SMP di Kabupaten Siak digilir 6 remaja pria saat pulang sekolah.
Baca SelengkapnyaSelama disekap korban tidak diberi makan dan minum, hanya disuruh menenggak minuman keras
Baca SelengkapnyaTiga pria memperkosa anak di bawah umur yang setelah menuduh korban dan pacarnya melakukan aksi perbuatan asusila di Demak.
Baca SelengkapnyaKorban pelecehan seksual tersangka tunadaksa berinisial IWAS bertambah dari 13 menjadi 15 orang.
Baca SelengkapnyaSeorang siswi SMP di Lampung inisial NA, disekap dan diperkosa secara bergilir oleh 10 pria selama tiga hari.
Baca SelengkapnyaSejak ditemukan, korban menjalani pemulihan baik fisik maupun psikologinya.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap dua pemerkosa gadis disabilitas di Makassar. Kasus pemerkosaan ini sebelumnya viral dan disorot Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni.
Baca Selengkapnya