Duduk di Kursi Kosong Transjakarta, Rizky Malah Ditonjok Penumpang Sebelahnya
Merdeka.com - Jurnalis Republika Rizky Suryarandika dipukul saat berada di dalam bus Transjakarta Koridor 6C tujuan Stasiun Kereta Tebet-Karet. Pelaku tak lain adalah seorang penumpang.
Peristiwa itu bermula saat Rizky menaiki Transjakarta 6C Stasiun Tebet dari halte seberang Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, sekitar pukul 15.10 WIB. Dia coba melihat apakah ada tempat duduk yang belum terisi.
"Saya melihat ada bangku kosong di sebelah pelaku. Saya lalu duduk di bangku itu," kata Rizky saat dikonfirmasi, Jakarta, Rabu (18/12).
-
Apa yang dilakukan pelaku terhadap korban? Pelaku mengancam akan memviralkan video-video asusila tersebut, jika korban tidak mau diajak berhubungan badan.
-
Apa yang dilakukan pelaku pada korban? 'Korban meninggal akibat kekerasan. Ini peristiwa pembunuhan dengan tindak kekerasan, ditali, dicekik. Kami penyidik melakukan penyidikan pembunuhan, tidak soal lain,' kata Endriadi.
-
Apa yang dilakukan pelaku kepada korban? Mereka melakukan tindakan kekerasan fisik kepada korban.
-
Bagaimana sang pembajak mengancam penumpang? Pembajak yang diketahui mantan Korps Komando Angkatan Laut itu mengancam akan meledakkan pesawat dengan dua granat dan satu tas mesiu.
-
Kenapa pelaku mengincar korban? “Pelaku pertama kali melihat korban saat turun dari bus Bintang Timur di Jalan Urip Sumoharjo. Dari situ, kedua pelaku berboncengan dan membuntutinya hingga di depan rumah dan langsung menarik tas korban,“ ujarnya saat di Mapolsek Rappocini Makassar, Senin (22/1).
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
Pelaku yang memiliki tubuh lebih besar dari korban berusaha mendorong korban agar beranjak dari bangku. Tapi, korban tidak mau beranjak dari bangku karena tiap penumpang busway berhak duduk di bangku mana saja yang kosong. Pelaku pun tetap berusaha menduduki dua bangku sekaligus.
"15 menit kemudian, pelaku tiba dan ingin turun di halte Patra Kuningan. Pelaku berdiri dari bangku sambil sikutnya menghantam wajah saya. Saya kesal, lalu memarahi pelaku. Pelaku mendorong saya hingga jatuh ke bagian kursi khusus wanita," jelasnya.
Mendapat perlakuan tersebut, korban semakin geram dan terus memarahi pelaku. Tapi, pelaku justru memukul wajah korban yang mengakibatkan sebagian hidung korban robek berdarah dan pelipis mata kiri korban terluka hingga sempat sulit melihat dengan jelas.
Tindakan pelaku langsung dilerai oleh petugas di bus dn korban memilih mengabaikan pelaku. "Selama insiden itu, penumpang lain memilih diam," ujarnya.
Hingga saat ini, korban tengah memproses kasus pemukulan yang dialami ke Polres Metro Jakarta Selatan. Korban berharap kasus ini ditindaklanjuti karena insiden pemukulan di transportasi publik sangat disayangkan terjadi, apalagi tanpa sebab yang jelas.
"Mau bikin laporan di Polres Metro Jakarta Selatan," tandasnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang wanita hamil nampak berdiri di bus karena tak dapat duduk. Sementara di dekatnya ada seorang pemuda duduk sembari mendengarkan musik lewat headset.
Baca SelengkapnyaAksi pemukulan yang dialami oleh sopir taksi online bernama Rizki Fitrianda yang viral di media sosial menjelaskan mendapat order penumpang dari kawasan Sency
Baca SelengkapnyaKronologi kejadian diawali cekcok karena dua kernet tidak terima antrean BBM diserobot korban.
Baca SelengkapnyaSetelah puas mengeroyok sopir dan kondektur para pelaku diketahui langsung melarikan diri.
Baca SelengkapnyaVideo sopir taksi online dipukul penumpang viral di media sosial. Ternyata, pelaku anggota polisi dan memaksa korban mencabut laporan dengan uang damai.
Baca Selengkapnya