Dugaan kasus pencabulan, 3 PNS DKI & siswi SMK dikonfrontir
Merdeka.com - Laporan kasus dugaan pemerkosaan siswi SMK berinisial PAR (17), oleh tiga PNS saat melakukan magang di kantor wali kota Jakarta Pusat, Petojo Selatan, Gambir, Jakarta Pusat, memasuki babak baru. Hari ini, kepolisian Metro Jakarta Pusat memanggil M dan tiga PNS tersebut.
Pantauan merdeka.com, sekitar pukul 10.10 WIB, beberapa PNS datang mengunjungi Polres Metro Jakarta Pusat diperiksa kasus laporan pemerkosaan tersebut. Menurut kuasa hukum PAR, Herbert Aritonang, hari ini kliennya memberikan keterangan tambahan sekaligus dipertemukan dengan tiga terlapor.
"Hari ini kami melakukan BAP tambahan, dan atas inisiatif dari pihak penyidik, kedua belah pihak dipertemukan," kata Herbert kepada awak media di Polres Metro Jakarta Pusat, Selasa (9/8).
-
Siapa saja yang diperiksa polisi? Hari ini, tiga saksi diperiksa unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tangerang Selatan, Jumat (23/2).
-
Dimana polisi melakukan pencabulan? Korban menceritakan kejadian pahit yang dialaminya. Oleh pelaku yang belakangan diketahui berinisial Brigpol AK diminta masuk ke sebuah ruangan. Sementara dua temannya diminta menunggu di luar.
-
Siapa yang diperiksa Polda Metro Jaya? Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri, akan diperiksa penyidik Polda Metro Jaya hari ini, Jumat (20/10).
-
Siapa yang diadukan ke DKPP? Dalam sidang pemeriksaan dugaan pelanggaran Kode Etik Penyelenggara Pemilu (KEPP) perkara nomor 19-PKE-DKPP/I/2024, Nus Wakerkwa mengadukan Ketua KPU Hasyim Asy’ari berserta anggota KPU Mochammad Afifuddin dan Parsadaan Harahap.
-
Siapa polisi yang melakukan pencabulan? Korban menceritakan kejadian pahit yang dialaminya. Oleh pelaku yang belakangan diketahui berinisial Brigpol AK diminta masuk ke sebuah ruangan.
-
Siapa yang dilaporkan ke polisi? Polda Metro Jaya diketahui mengusut dugaan kasus menyebarkan hoaks Aiman lantaran menuding aparat tidak netral pada Pemilu 2024.
Herbert mengatakan, untuk saat ini dirinya belum dapat memberikan informasi lebih lanjut terkait kasus yang dialami oleh kliennya. Sebab, masih terdapat kesimpang siuran terhadap kasus tersebut.
"Nanti ya pukul 10.00 WIB, akan kami coba perjelas, ada indikasi pidana atau tidak. Karena masih ada simpang siur, kemungkinan hari ini akab mengkonfrontir para saksi-saksi. Hari kni ada tambahan BAP korban," papar Herbert.
Hingga sat ini, para saksi-saksi masih menjalani pemeriksaan di unit Pelayanan Perempuan dan Anak. Ada 12 PNS diperiksa terkait laporan kasus tersebut.
"Kalau terbukti (pencabulan) tersangka akan menjalani hukuman penjara minimal 5 hingga 15 tahun, tapi kalau tidak terbukti nanti akan kita sampaikan usai jam 10. Sampai saat ini masih pemeriksaan, ada 12 orang saksi," tandasnya.
Seperti diketahui, hingga saat ini polisi terus mendalami kasus dugaan pencabulan siswi magang di kantor Pemerintahan Wali kota Jakarta Pusat. Wali Kota Jakarta Pusat, Mangara Pardede mengatakan, sangat mendukung kasus ini diusut sampai tuntas.
"Jadi begini, Itu masih ditangani oleh polres. Nah posisi kami membantu polres supaya bisa mengungkap tuntas masalah itu," katanya saat dihubungi di Jakarta, Senin (8/4).
Namun pihak kepolisian menyatakan hasil visum terhadap siswi yang diduga menjadi korban pelecehan seksual oleh Pegawai Negeri Sipil (PNS) Suku Dinas (Sudin) Pariwisata Wali Kota Jakarta Pusat diketahui negatif. Dengan demikian, tak ada peristiwa pemerkosaan seperti yang diungkap sebelumnya.
"Hasil visum negatif, tak ada peristiwa pemerkosaan. Memang di situ di bagian kemaluan ada yang robek, tapi itu sudah lama," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono kepada wartawan, Senin (8/8).
Selain hasil visum negatif, pihaknya juga tak menemukan bekas sperma di rok yang bersangkutan. Untuk itu, kata Awi, tidak ditemukan tindak pidana terhadap tiga orang PNS yang diduga sebagai pelaku tersebut.
"Jadi ada tiga orang diduga pelaku, tapi tiga orang itu mengaku tidak melakukannya. A tidak ada di situ. Tidak ada sperma dan belum ditemukan tindak pidana. Tapi ya itu urusan terlapor kalau mau melapor (balik)," tambahnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Konfrontir tersebut dilakukan karena terdapat perbedaan keterangan dari para saksi.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini, kata Widodo, sudah ada tiga orang yang diduga menjadi korban pencabulan guru ngaji itu melapor ke polisi.
Baca SelengkapnyaKorban perundungan sudah melaporkan peristiwa yang menimpanya.
Baca SelengkapnyaPerkara ini awalnya telah dilakukan upaya perdamaian antara kedua belah pihak. Hanya saja tidak menemui titik terang
Baca SelengkapnyaKasus ini mencuat setelah viral pengakuan ibu korban putrinya dilecehkan ayah kandung.
Baca SelengkapnyaPolisi melakukan penyidikan terhadap kasus tersebut. Hasilnya dua orang siswa ditetapkan sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaProses penyidikan dugaan pemerasan Syahrul Yasin Limpo dengan pihak terlapor pimpinan lembaga anti rasuah itu masih berlangsung.
Baca SelengkapnyaKasus dugaan pelecehan seksual atau pencabulan yang diduga dilakukan oleh ayah tiri korban yang berprofesi sebagai polisi di Surabaya dibongkar nenek korban.
Baca SelengkapnyaPemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui kondisi psikologis tersangka serta menggali motif melakukan tindakan keji tersebut.
Baca SelengkapnyaDiduga, para santriwati itu dicabuli oleh oknum guru ngaji di salah satu pesantren.
Baca SelengkapnyaDua guru ngaji di Bekasi diduga telah melakukan pencabulan ke beberapa santri perempuan sejak 2020 lalu.
Baca SelengkapnyaDari keterangan yang didalami polisi, korban pelecehan bertambah.
Baca Selengkapnya