Dugaan malapraktik, Ahok sayangkan ibu tolak bayi Razqa diautopsi
Merdeka.com - Dugaan malapraktik dialami bayi Razqa Alkhalifi Pamuji, 5 bulan, yang meninggal dunia setelah mendapat imunisasi di Puskesmas Kalisari, Pasar Rebo, Jakarta Timur. Awalnya, badan Razqa sempat panas usai diimunisasi DPT 3 di puskesmas itu.
Melihat kondisi anaknya itu, orang tua Razqa, Agung Pamuji dan Ajeng Sri Septiani membawa Razqa ke Puskesmas tersebut untuk mendapatkan perawatan. Tapi, pelayanan dokter puskesmas yang tidak tanggap menangani anaknya membuat Razqa akhirnya meninggal dunia.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ingin membuktikan apakah benar terjadi malapraktik di Puskesmas tersebut. Sayangnya, orang tua Razqa tidak mengizinkan anaknya itu autopsi sehingga pihaknya kesulitan membuktikan dugaan itu.
-
Kenapa Nicholas Sean hanya ajak Ahok di sumpah dokter? Nicholas Sean hanya mengundang Ahok dalam prosesi sumpah dokter yang berlangsung pada 23 Oktober 2024 di Universitas Indonesia, karena ia ingin bersikap netral terhadap kedua orang tuanya. Nicholas Sean berharap kedua orang tuanya dapat hadir bersama, tetapi ia merasa lebih baik jika hanya Ahok yang datang.
-
Siapa yang bilang Ahok dukung Ganjar gak ngaruh? 'Itu menurut saya too little too late, atau bahkan enggak ngaruh sama sekali,' ujar Habiburokhman di Media Center TKN, Jakarta Selatan, Senin (5/2).
-
Kenapa Ahok prihatin dengan korupsi? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Siapa yang setuju dengan Ahok tentang korupsi? Perbincangan kedua tokoh tersebut turut menuai beragam tanggapan dari publik.
-
Apa yang membuat Ahok heran tentang koruptor? Dia menyoroti hukum dan sanksi para koruptor. Saking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya. Beberapa di antaranya bahkan tak segan pamer kekayaan.
"Makanya, sayangnya ibunya enggak izinkan autopsi. Memang itu kesulitan kita. Kalau enggak mau diautopsi kita enggak bisa menduga, enggak bisa menuduh dokter malapraktik," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta, Selasa (24/5).
Ahok juga tidak bisa langsung menyalahkan pihak dokter di Puskesmas itu. Menurutnya, Sumber Daya Manusia (SDM) sudah relatif baik. Sehingga, dia tidak mudah percaya dokter di puskesmas itu melakukan malapraktik.
"Kalau SDM kita sih relatif baik ya. Makanya kita enggak bisa menuduh. Cuman gini, selalu ada kejadian dia balik enggak ke rumah sakit yang sama kalau ada apa-apa kan jadi susah," pungkasnya.
Di lain pihak, Kepala Dinas Kesehatan DKI, Koesmedi memastikan imunisasi bayi Razqa sudah dilakukan sesuai prosedur. Sehingga, dia membantah Razqa meninggal karena diimunisasi.
"Semua dalam prosedur. Vaksinnya dipakai 8 pasien lain juga enggak apa-apa," kata Koesmedi saat dihubungi.
Meski demikian, Koesmedi mengaku akan melakukan penyelidikan atas kasus yang terjadi pada bayi Razqa. Termasuk juga pelayanan publik yang dikeluhkan masyarakat di puskesmas tersebut.
"Lagi turun team investigasi. Untuk pelayanan yang mengeluhkan akan kita perbaiki pelayanannya," tandasnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus bayi alami kritis karena diduga jadi korban kelalaian perawat.
Baca SelengkapnyaCurhatan ibu bayi viral diduga jadi korban kelalaian pihak rumah sakit.
Baca SelengkapnyaPolisi mulai mengusut dugaan malapraktik yang dilakukan RS Kartika Husada Bekasi terhadap pasien anak A.
Baca SelengkapnyaKepala bayi terputus dan tertinggal dalam rahim sang ibu saat melahirkan di puskesmas Bangkalan.
Baca SelengkapnyaJamia berharap permasalahan ini tidak terjadi di tempat lain
Baca SelengkapnyaTerduga pelaku berinisial TY (35) saat ini sudah dirujuk ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati.
Baca SelengkapnyaSebagai informasi korban meninggal dunia sekitar pukul 18.45 WIB
Baca SelengkapnyaPasien tidak dibersihkan dan penanganan terhadap bayi prematur itu juga tidak maksimal.
Baca SelengkapnyaKadinkes memastikan bahwa tim ad hoc yang dibentuk bersifat independen dan terdiri dari tenaga profesi, asosiasi klinik, dan tokoh masyarakat.
Baca SelengkapnyaKepala puskesmas juga menahan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang menjadi hak pegawai.
Baca SelengkapnyaSang ibu sempat curiga dengan perbedaan rambut anak diberi ASI dengan dibawa pulang.
Baca SelengkapnyaRatu Dewa menyebut sudah meminta Inspektorat untuk melakukan verifikasi laporan resmi.
Baca Selengkapnya